Selamat membaca
*
*
*****
"woi kalau jalan pake mata dong"
"maaf kak"
orang baru saja raya tabrak menatapnya sinis dan langsung pergi dari sana
raya memang tak sengaja menabrak orang itu perasaannya masih sedih karna ucapan pak kepada sekolah pagi tadi
langit yang mendung semakin membuat perasaan raya tambah sedih, bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu dan saat raya akan berjalan menuju gerbang ia tak sengaja menabrak orang tadi
"huftt..."
untuk yang kesekian kalinya raya menghembuskan napas berat ia harus bagaimana untuk membayar uang baju olahraga nya meminta pada naya pun raya tak enak
"raya"
mendengar namanya dipanggil raya dengan cepat menoleh kesamping dan melihat zuya dan mina yang tengah menatapnya raya terlalu banyak melamun sampai tak sadar kalau zuya dan mina datang
"raya ngelamun aja"
karna tak kunjung mendapatkan jawaban zuya kembali mengajak raya berbicara
"lagi banyak pikiran ya"
ucap mina sambil menatap raya dari samping"raya lagi mikirin apa? cerita sini sama kakak"
lanjut minaraya menatap zuya dan mina dan berkata."pak kepada sekolah pasti udah ngomong sama kalian"
mendengar itu raut wajah mereka berdua langsung berubah ternyata mereka memikirkan hal yang sama dari tadi
"kak mina, zuya kita cari kerja yuk buat bayar baju olahraga kita"
zuya dan mina menatap raya dan menganguk
"zuya setuju sama ucapan raya kita harus mandiri nggak boleh ngerepotin kak naya sama yang lain"
"kak mina juga setuju sama ucapan raya"
mereka bertiga tersenyum dan saling berpelukan
"sekalian baju olahraga dara juga kita bayar kasihan dara kalau harus dimarahin pak kepada sekolah"
kata mina
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA DAN ISINYA || TWICE
Teen Fiction"sampai kapan pun kita bakal tetap ber sembilan gak akan ada yang pergi dan gak ada yang boleh pergi" "kita lewati ini sama sama yaa" "kak kakak bakal sembuh kan" "zuya kangen ibu sama bapak" Cerita ini menceritakan tentang 9 bersaudara yang harus m...