#18 GELANG JINGGA

82 12 0
                                    

Selamat membaca
*
*
*

Selamat membaca ***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

-santi pov

hari ini aku bangun lebih pagi jam baru menunjukkan pukul 05:20 tapi saat aku ingin menuju kamar mandi aku tak sengaja melihat kak naya yang tertidur diruang tamu aku jadi kasihan melihat kak naya akhir akhir ini dia sangat sibuk mencari pekerjaan bahkan sampai berhenti kuliah tapi belum ada yang menerimanya aku khawatir dengan kak naya pasti sulit kan mengurus kita semua itu sebabnya aku diam diam mencari pekerjaan supaya bisa membantu kak naya dan aku sangat bersyukur karna diterima bekerja dikedai mie ayam milik bu lilis dia sangat baik dan aku beruntung bisa bekerja ditempat beliau mudah mudahan dengan aku bekerja aku bisa membantu kak naya

saat aku berniat membangunkan kak naya tiba tiba dia sudah bangun itu sedikit membuat ku terkejut

"santi, ngapain berdiri situ"

itu yang kak naya katakan saat aku hanya berdiri saja

"santi tadinya pengen bangunin kak naya tapi kak naya udah bangun"

aku lihat kak naya cuman nganguk aja kak naya terlihat lemas dan ada warna hitam dibawah matanya sepertinya kak naya kurang tidur dia juga terlihat kurus

"kak naya mandi dulu ya abis itu mau beres beres"

aku ingin menangis rasanya ketika melihat mata sandu kak naya dimana kak naya yang selalu ceria

"santi aja yang beres beres kak, kakak istirahat aja"

kak naya lagi lagi hanya menganguk dan pergi menuju kamar mandi

aku sangat sedih melihat kak naya yang tidak banyak bicara semuanya memang sudah berubah ketika ibu dan bapak pergi semuanya menjadi suram dan tak ada warna lagi dikeluarga sekepta, warnanya memudar seiring dengan bumi yang semakin tua.

-santi pov end

****

14:12

"kak naya mau kemana"

naya menghentikan langkah nya ketika mendengar suara dara lalu membalikan badan

"kakak mau kerja"

"kakak udah diterima kerja, dimana"

"di restoran temennya pak yusup sama temennya bapak"

dara ikut meresa senang dan tersenyum dengan wajahnya yang pucat pasi."alhamdulillah selamat ya kak, semangat kerjanya maaf kalau dara gak bisa ngapa ngapain maaf cuman nyusahin doang"

naya langsung menghampiri dara ketika mendengar perkataannya ia tak suka dara berbica seperti itu

"dara gak boleh ngomong gitu dara sama sekali gak nyusahin kok kak naya suka kerja suka banget jadi dara gak boleh berpikir kalau dara cuman nyusahin itu sama sekali gak bener"

"dara harus banyak istirahat biar cepet sembuh kak naya akan bekerja keras supaya dara bisa sembuh"
ucap naya diakhiri dengan senyuman

dara juga ikut tersenyum."dara beruntung kak bisa lahir dikeluarga ini dara beruntung bisa punya ibu dan bapak yang hebat dan kuat, dara juga beruntung bisa punya adik dan kakak yang selalu ada buat dara"

"kak naya juga beruntung bisa punya adik yang hebat kaya dara"

"KAK!"

suara seseorang yang berasal dari depan mengejutkan naya dan dara

mereka berdua buru buru keluar dan melihat jingga yang menangis sambil berlari

"kak gelang jingga kak.."
ucap jingga saat sudah didepan naya dan memegang tangan kakaknya

"gelang jingga kenapa"
tanya naya khawatir

"gelang jingga kak.. gelang.. yang bapak kasih"

naya semakin khawatir ketika melihat jingga seperti ini kenapa dengan adiknya."iya gelang jingga kenapa bicara yang tenang ya jangan nangis"
naya ingin menangis juga rasanya

"kak jingga tarik nafas panjang ya"
ucap dara menenangkan jingga

jingga perlahan terduduk lemah dilantai." gelang yang bapak kasih... dihancurin dan dibuang sama temen temen jingga.. jingga sedih banget kak.. itu gelang yang paling istimewa bagi jingga.. gelang itu yang mampu mengobati rasa rindu jingga ke bapak..jingga harus gimana kak hikss.."

mendengar penjelasan jingga naya dan dara juga ikut menangis mereka mengerti bagaimana perasaan jingga

naya dengan perlahan menghapus air matanya adiknya ia tak tau harus mengatakan apa

"gelang jingga.. gelang yang bapak kasih"
ucap jingga pelan dengan tatapan kosong

"maaf jingga kakak gak tau harus ngapain"

"mereka jahat banget kak.. jingga benci mereka"

"kak jingga yang sabar ya pasti sakit banget rasanya"

jingga menganguk setuju dengan ucapan dara."sakit banget.. rasanya seperti kehilangan bapak untuk yang kedua kalinya.. sekarang jingga cuman punya kalung ini"
ucap jingga menujuk kalung yang ada di lehernya

naya tersenyum dan mengusap kepada adiknya

"jingga harus jaga kalung itu dengan baik ya"

"pasti kak jingga gak bakal biarin kalung itu sampai rusak jingga bakal jaga kalung ini"

*
*
*

RIP🪦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RIP🪦

selamat tinggal gelang

Maaf kalau banyak typo

DUNIA DAN ISINYA || TWICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang