Suara alarm sangat bising memasuki pendengaran gadis berponi. Ketika ia lihat, waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi. Itu tandanya ia harus bersiap untuk pergi ke sekolah.
Hari Senin adalah hari yang sangat ia tidak suka. Karna dihari itu semua manusia akan melakukan aktivitas nya.
Setelah dua puluh lima menit didalam kamar mandi, akhirnya gadis berponi itu keluar setelah menyelesaikan membersihkan diri.
"Hah.. Kajja Lisa-ya! Kau pasti bisa melakukannya!" Gumam Lisa pada dirinya lewat pantulan kaca.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk saja!"
Setelah melihat siapa yang datang, gadis berponi itu hanya menatapnya. Ia hanya menunggu apa yang akan orang tersebut katakan.
"Nona, Nyonya Park memerintahkan ku untuk memberi tahu mu jika semua anggota keluarga Park sudah menunggumu dibawah sana." Beritahu seseorang tersebut yang tak lain adalah maid yang bekerja dikeluarga Park.
"Katakan pada Eomma untuk sarapan terlebih dahulu. Karna aku tidak akan ikut sarapan bersama hari ini." Ujar gadis berponi.
"Ah, Baiklah."
"Tunggu, Dimana Ahn Ahjumma? Biasanya dia yang akan membangunkan ku atau memberitahu aku."
"Ahn-ssi, Ia sedang pergi berbelanja membeli bahan-bahan yang sudah habis."
"Begitu.. Baiklah, kau boleh pergi Ahjumma."
Seteleh berbincang dengan Nona mudanya, ia pergi dari sana dan tak lupa membungkuk hormat sebelum pergi dari sana.
"Nyonya Park, Nona Lisa bilang ia tidak akan sarapan pagi ini." Beritahu salah satu maid.
"Wae?"
"Saya juga tidak tahu, nyonya. Nona Lisa hanya mengatakan jika ia tidak ikut sarapan pagi ini."
Yuri hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Ya sudah, kau boleh pergi, Ahjumma."Setelah mendapatkan ujaran dari Nyonya besar nya itu, maid tersebut pergi dari sana dan melanjutkan pekerjaan yang ia tinggal sebelum nya.
.......Sudah lima belas menit berlalu Lisa berdiam diri ditaman belakang sekolah. Ia berangkat lebih pagi dari biasanya. Jika biasanya ia akan berangkat pukul tujuh pagi, kali ini ia berangkat tiga puluh menit lebih awal.
"Park Lisa!"
"Kamjagiya!"
"Hahaha.. Lihatlah wajah mu itu, Lisa! Sangat lucu!" Mina yang melihat wajah sahabatnya itu ketika terkejut tertawa sampai mengeluarkan sedikit airmata. Sedangkan gadis berponi hanya melihat sahabatnya itu dengan tatapan kesal.
"Kau! Tidak bisakah tidak mengagetkan ku!" Setelah berujar seperti itu, Lisa beranjak pergi meninggalkan sahabatnya.
"Ya! Tunggu aku!" Melihat gadis berponi meninggalkan dirinya, Mina langsung mengejar nya.
"Kau marah padaku, Lisa-ya?" Tanya gadis Choi.
Lisa yang tadinya ingin menjawab pertanyaan sahabatnya ia urungkan setelah melihat wajah tengil milik sahabatnya itu.
"Haish!"
Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit saja mereka sampai dikelas. Lisa yang memasuki kelas tersebut semakin merasa kesal ketika melihat ketiga kakaknya berada disana.
"Ya! Maafkan aku, Eoh?" Mina selalu mengucapkan kata maaf kepada sahabatnya selama menuju kelas mereka.
"Bisakah kau diam, Choi Mina?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance
FanfictionSeberapapun jarak yang mereka buat, mereka tetaplah saudara. Ikatan darah tidak dapat dihalangi oleh badai sebesar apapun.