Distance - Eps. 24

1.6K 133 3
                                    

Hari ini adalah hari weekend. Semua anggota keluarga Park berkumpul dilantai dasar, tak terkecuali gadis berponi. Mereka semua sengaja tidak membangunkan nya dan membiarkan gadis itu beristirahat.

Mereka semua sedang mempersiapkan pesta kecil-kecilan guna merayakan kepulangan bungsu Park. Yuri dan Jennie, mereka berdua berkutat di dapur untuk membuat cake dan makanan lainnya. Sedangkan Jiyong, Jisoo, dan Chaeyoung  mereka bertiga bertugas diruang keluarga untuk menghias tempat tersebut.

"Cah! Sudah selesai!" Ujar gadis blonde.

Mereka bertiga bersorak ketika tugas mereka sudah selesai. Begitu pun dengan Yuri dan Jennie. Mereka pun sudah selesai dengan tugas mereka.

"Apa sekarang kita bangunkan Lisa?" Yuri tersenyum dan mengangguk setuju dengan yang diucapkan putri ketiganya.

"Aku akan keatas." Ujar Jennie.

Tapi belum sempat beranjak dari sana lengannya dicekal oleh sang ibu.

"Adikmu tidak akan bangun jika bukan pengasuh nya yang membangunkan." Ia lupa dengan hal itu.

"Ahjumma, tolong bangunkan Lisa. Kau tau sendiri bukan jika anak itu tidak akan bangun jika bukan kau yang membangunkannya." Bibi Ahn langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh Nyonya besar nya.

"Tunggu, Ahjumma. Aku akan ikut dengan mu." Jennie langsung mengikutinya dari belakang.

Sampai didepan kamar Lisa, bibi Ahn pun masuk ke dalam. Mereka berdua masuk dengan mudah karena pintu besar itu tidak dikunci si pemilik.

"Apa anak itu tidak pernah mengunci pintu kamarnya?" gerutunya dengan suara yang masih bisa didengar oleh bibi Ahn.

"Nona Lisa memang tidak pernah mengunci pintu kamarnya sedari dulu, Nona." Beritahu bibi Ahn pada Jennie.

Jennie yang mendengar itu mengangguk mengerti. Ia tidak tahu karena jarak yang pernah ia buat dengan sang adik cukup besar. Ia membenci sang adik karena suatu hal yang sederhana.

Katakan saja jika dahulu ia sangat cemburu terhadap adik bungsunya. Ketika itu kedua orangtuanya lebih memperhatikan adiknya daripada dirinya.

"Lisa-ya, ayo ini sudah waktunya kau bangun." Bibi Ahn mengelus kepala gadis berponi dengan lembut.

Lisa yang merasa terusik dengan suara alarm kesayangannya langsung membuka mata hazel nya dengan perlahan. Ia tersenyum ketika melihat siapa yang telah membangunkannya.

"Good morning, Ahjumma." Ujarnya dengan suara khas orang baru bangun tidur.

"Ayo? Lihat siapa yang memperhatikan mu." Lisa langsung membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang dimaksud pengasuhnya.

Ketika berhasil melihat siapa orang itu, dengan cepat gadis berponi mendudukkan dirinya. Ia terkejut. Tentu saja. Karena selama ini kakak keduanya itu tidak pernah memasuki kamarnya.

Kalaupun itu terjadi, kakak keduanya itu hanya akan menampakkan kepalanya saja dari balik pintu kamarnya. Tidak pernah sama sekali masuk ke dalam.

"Ada apa? Apa ada yang aneh denganku?" Jennie bertanya seperti itu karena mendapatkan tatapan aneh sang adik.

"A-aniya. U-unnie sedang apa kau disini? Apa ada sesuatu yang kau butuhkan?" Tanya nya dengan sedikit terbata.

"Eoh, Kau bersiaplah terlebih dahulu."

Lisa dengan cepat menurunkan kakinya ke lantai kamarnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sedangkan kedua wanita yang berbeda usia itu hanya menggelengkan kepala saja melihat tingkah laku bungsu Park.

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang