Distance - Eps. 12

2K 161 0
                                    

Ia sudah memikirkannya matang-matang. Bahkan sudah hampir tiga hari ia memikirkan nya. Ia memutuskan untuk memberitahu kabar penting ini.

Gadis nakal 병아리

Datanglah ketempat apartemenku, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan pada mu.
11:00 KST.

"Semoga saja kau datang."

Sedang asik asik nya memikirkan gadis yang ia anggap sebagai adiknya, seseorang dengan mudahnya mengganggu begitu saja.

Tok tok tok

"Masuk."

"Maaf Sajangnim, saya hanya ingin mengantarkan berkas yang anda minta tadi." Ujar sekertaris nya.

"Ah, kau bisa menaruhnya dimejaku."

"Nde." Ketika sekertaris cantik itu ingin pergi, ia urungkan niat itu ketika atasannya memanggil dirinya.

"Hyejin-ssi, apa jam 3 nanti ada Meeting?"

"Tidak ada." Beritahu nya.

"Hm, kalau begitu kau bisa pergi." Sebelum pergi sekertaris cantik tak lupa membungkukkan dirinya.
......

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, tapi seseorang yang sedari tadi ia tunggu tidak menunjukkan tanda-tanda kedatangannya.

Tok tok tok

Mendengar ketukan pintu, ia langsung segera membukanya. Ketika melihat siapa yang datang ia sangat senang.

"Kau datang juga. Kenapa lama sekali?" Walaupun ia merasa senang tapi kebiasaan nya untuk mendumal tidak ia lupakan.

"Kau tidak ingin memeluk ku, Unnie?" Ujar seorang gadis kecil.

"Tentu saja aku akan memeluk gadis cantik ini." Melihat dua gadis dihadapannya berpelukan, gadis cantik itu tersenyum.

"Ada apa? Kau bilang ingin mengatakan sesuatu yang penting."

"Masuklah terlebih dahulu."

Irene menceritakan semuanya kepada gadis cantik dengan rambut panjang itu. Dan orang yang sedang menjadi pembicaraan topiknya hanya diam saja.

"Unnie tahu ini bukan hal yang mudah untukmu. Tapi berjanjilah untuk sembuh." Mendengar Irene melontarkan kalimat seperti itu dengan nada yang lembut, membuat perasaan nya tidak karuan.

"Kalau begitu, aku akan pulang dan memikirkan untuk kedepannya." Ujarnya sambil menggandeng tangan mungil seorang gadis kecil cantik.

"Bye bye Unnie cantik" Ujar gadis kecil.
.

.....

Ucapan tiga hari yang lalu selalu terlintas begitu saja ditelinganya, membuat perasaan nya semakin dilanda kegelisahan.

Gadis dengan rambut blonde sedari tadi selalu mencari dan bertanya kepada pejalan kaki. Tapi selalu saja mendapatkan jawaban yang membuatnya sedih.

Ketika ingin beranjak dari sana, seorang gadis kecil tidak sengaja menabraknya dan sampai membuat gadis kecil itu terjatuh.

"Aww~~" Lirihnya.

"Unnie minta maaf, kau tidak apa-apa?" Sambil membersihkan debu yang ada ditangan dan pakaian gadis kecil itu.

"Aniya, aku yang tidak berhati-hati dalam berjalan. Aku minta maaf, U-unnie" Mendengar ujaran seperti dari gadis kecil dihadapannya, Chaeyoung tersenyum.

"Hyeri-ya!" Gadis kecil yang bernama Hyeri itu menengok ketika namanya dipanggil.

"Kau tidak apa-apa? Kenapa kau pergi begitu saja ketika Unnie sedang membeli sesuatu?"

"Aniyo. Aku tidak apa-apa, Unnie. Aku sendiri yang salah, karna tidak melihat ketika sedang berjalan..." Ketika ingin melanjutkan kalimatnya, Hyeri mendongak terlebih dahulu dan menatap gadis blonde sebentar.

"Dan aku tidak sengaja menabrak Unnie cantik ini." Beritahu Hyeri sambil menunjuk ke arah gadis blonde.

Gadis yang sedari tadi membersihkan pakaian gadis mungil dihadapannya membalikkan tubuhnya guna melihat siapa yang telah ditabrak oleh gadis kecilnya.

Ketika melihat siapa yang baru saja tertabrak, ia terkejut dan hanya mampu terdiam.

"Li-lisa-ya" Lirihnya.

"Aniyo, dia adalah Unnieku. Namanya Lalice, Lisa itu siapa Unnie?" Hyeri yang mendengar kalimat seperti itu langsung menyahut.

Chaeyoung yang sudah sangat merindukan adiknya itu langsung memeluknya. Ia senang tapi ia juga sedih.

"Kau darimana saja,eoh? kau tahu seberapa khawatir nya diriku?!"

"Mianhae" Entah kenapa ia hanya mampu mengeluarkan kalimat seperti itu.

"Ayo pulang bersama ku? Kau tahu, semenjak kau pergi suasana mansion sungguh kacau. Eomma, Appa, Harabeoji dan Halmeoni selalu saja bertengkar dan menyudutkan Jennie Unnie."

"Lice Unnie, ayo kita pulang. Dan untuk Unnie cantik, dia itu Unnie ku Lalice. Bukan Lisa adikmu." Chaeyoung dan gadis dihadapannya hanya mampu saling bertatapan.

"Hyeri sudah puas bermain?" Tanya dengan penuh kelembutan.

"Eum! Hyeri sangat puas! sangat Unnie!" Ujarnya dengan penuh kegembiraan.

"Kalau begitu, Kajja kita pulang." Hyeri yang mendengar kata Pulang langsung bersemangat.

"Unnie aku dan Unnieku pulang dulu. Aku minta maaf soal yang tadi karna sudah menubrukmu." Dengan sopan ia membungkukkan tubuhnya tanda permintaan maaf nya.

Chaeyoung yang melihat kepergian nya dengan spontan menahan lengan gadis dengan rambut sebahu.

Berbeda dengan Chaeyoung, gadis tersebut hanya mengulas senyuman khas nya. Sebelum ia pergi, ia memeluk hangat gadis yang sudah menahan lengan nya.

Tasikmalaya, 3 Juni 2023.

Note.

pendek-pendek aja ygy part nya. kalo kepanjangan bisi kalian bosen buat bacanya><.
enjoy dan jangan bosen untuk baca cerita gue yang ini ya! sorry kalo banyak typonya dan maaf kalo masih banyak kurangnya dalam cerita ini🙏.

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang