Hari yang selalu mereka tunggu akhirnya telah tiba. Tepat pukul 00.00 KST. Adalah hari kelahiran bungsu Park. Semua anggota keluarga Park berkumpul didepan pintu kamar Lisa.
Dengan Yuri yang membawa sebuah cake ulang tahun berbentuk anak ayam. Dan kedua gadis Park membawa confetti popper ditangan mereka masing-masing.
Jiyong yang memang tidak membawa apa-apa segera membukakan pintu. Chaeyoung masuk terlebih dahulu disusul dengan yang lainnya. Merasa ada yang mengusik tidurnya, Lisa sebisa mungkin mengabaikan itu.
"Lisa-ya~" Lisa yang merasa suara kakak ketiganya semakin mengusik tidurnya, ia dengan terpaksa membuka matanya perlahan.
Duarr!!
"Saengil chukhahae, Uri Lisa!" Ujar Yuri dengan suara lembut.
"Saengil chukha, adik Unnie yang manis!" Ucap Jisoo sambil mengusap surai milik adiknya dengan sayang.
"Saengil chukha, adik kesayangan Unnie!" Ucap Jennie sambil mencium bibir Lisa. Lisa yang mendapatkan itu mematung.
"Ini bukan mimpi, kan?" Ujar nya dalam hati.
Ketika cubitan ditangannya terasa sakit, gadis berponi itu meringis pelan.
"Aww~ ternyata ini nyata." Cicitnya pelan dan tersenyum.
"Saengil chukhahae, anak ayamku~" Ucap Chaeyoung dengan penuh semangat.
Sedangkan Lisa mengerjapkan matanya ketika mendengar panggilan dari kakak ketiganya. Apa ia tidak salah dengar? Anak ayam?
"Saengil chukhahae, Putri Appa yang cantik." Kini giliran Jiyong yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada gadis berponi.
Disusul dengan kecupan diwajahnya dari seluruh keluarganya.
"Aww!" Ringisnya ketika pipinya itu digigit oleh kakak ketiganya.Mengusap pelan pipinya yang memerah akibat ulah sang kakak. Sedangkan Chaeyoung menyengir lebar ketika mendapati tatapan tajam dari adiknya.
"Ayo tiup lilinnya? Sebelum itu berdoalah terlebih dahulu, Sayang." Lisa menganggukkan kepalanya dan menuruti perintah dari ibunya itu.
Kamar kuning putih itu menjadi ruangan yang bising saat ini. Karena suara tepuk tangan itu menggema saat ini.
Lisa memotong cake berbentuk anak ayam yang ada dihadapannya. Dan menyuapinya pada seluruh keluarga tersayangnya.
"Aku sudah menyuapi kalian, sekarang kalian bisa pergi ke kamar kalian masing-masing. Terima kasih atas kejutannya, dan terima kasih telah membuat cake yang sangat enak." Setelahnya Lisa kembali merebahkan dirinya dan menutup seluruh tubuh kurus itu dengan selimut tebal berwarna kuning.
Melihat itu Yuri dan Jiyoung menggelengkan kepala dan terkekeh. Tapi tidak dengan ketiga gadis Park. Mereka menatap tak percaya dengan apa yang dilakukan adik bungsunya.
"Kalau begitu Eomma dan Appa pergi terlebih dahulu, eoh? Kalian kembalilah tidur." Yuri mencium hangat satu persatu putrihnya itu dengan sayang.
......."Woahh~ apa aku tidak salah lihat? Makanannya banyak sekali." Mendengar ujaran putri ketiganya Yuri tersenyum.
Dimeja makan besar itu terdapat berbagai macam makanan. Yuri dan maid-maid yang lain menyiapkan itu semua sejak jam 5 pagi.
Saat ini sudah pukul 06:30 KST. Semua anggota keluarga berdatangan satu persatu dan menduduki kursi mereka. Hanya tersisa satu peserta lagi. Yaitu Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance
FanfictionSeberapapun jarak yang mereka buat, mereka tetaplah saudara. Ikatan darah tidak dapat dihalangi oleh badai sebesar apapun.