Hari ini adalah hari pertama untuk Lisa kembali masuk sekolah. Jika diingat-ingat lagi, gadis berponi itu sudah hampir 4 bulan tidak masuk.
Suasana disana tidak ada yang berubah. Terkadang, Lisa selalu dibuat takjub oleh desain sekolahan milik Kakeknya itu.Di koridor sekolah,semua siswa maupun siswi yang ada disana menatap dirinya dengan tatapan berbeda. Sesekali adik kelasnya ataupun teman seangkatannya tersenyum dan menyapanya ketika berpapasan.
Lisa yang sedari tadi mencari keberadaan sahabat nya, berdecak kesal ketika tidak kunjung menemukannya. Jujur saja, ia sangat merindukan Mina. Ketika melihat sahabatnya itu sedang berbincang dengan teman sekelasnya. Lisa tersenyum dan langsung memanggilnya.
"Choi Mina!" Panggilnya dengan suara yang sedikit keras.
Mina, gadis Choi itu langsung menolehkan kepalanya. Melihat siapa yang sudah memanggilnya, Mina sangat senang. Sahabatnya yang sudah beberapa bulan ini tidak pernah ia jumpai, kini kembali.
"Lisa!" Mereka saling berpelukan. Sangat erat, bahkan sampai gadis berponi itu tersedak karena kesulitan dalam bernapas.
"Ya! Bisakah kau longgar kan sedikit dekapanmu ini? Aku sulit bernapas." Mina langsung melakukan apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu.
Mina terlalu senang sampai ia tidak menyadari jika dekapan yang ia berikan begitu erat. Mina sangat senang ketika melihat sahabatnya. Rindu terhadap gadis berponi yang ia rasakan, kini sudah terbayarkan dengan kehadirannya.
"Bogoshipeo! " Mina kembali memeluk sahabatnya. Tapi kali ini tidak begitu erat seperti sebelumnya.
"Nadeo." Timpal Lisa dan membalas pelukannya.
......Bell sekolah berbunyi. Pertanda jika pembelajaran kini sudah selesai. Semua siswa-siswi keluar dari gedung elit itu.
Diarea sekolah, disana ada ketiga gadis Park. Mereka semua sedang menunggu adik mereka yang tak kunjung datang. Padahal, mereka semua sudah menunggunya sedari tadi.
Berdecak kesal. Chaeyoung mengambil ponselnya yang ia selipkan didalam almamater seragamnya. Ia mencari nama adiknya. Setelah berhasil menemukannya, Chaeyoung langsung mendial nomor tersebut.
"Yeobasaeyo."
"Ya! Kau dimana? Kami semua sudah menunggumu sedari tadi." Pekiknya.
Mendengar kakaknya berteriak seperti itu, Lisa dengan spontan menjauhkan ponsel miliknya dari telinganya.
"Unnie, kalian pulanglah tanpa aku. Aku dan Mina ingin bertemu dengan seseorang terlebih dahulu. Mian, eoh?"
Chaeyoung yang mendengar itu langsung membalasnya dengan pekikan yang tak kalah kencang dengan tadi. Sungguh, jika bertemu dengan adiknya itu dirumah. Chaeyoung bersumpah akan memukulnya.
"Ya! Kau--" Belum sempat menyelesaikan kalimat nya. Panggilan itu sudah diputuskan secara sepihak.
Kedua gadis Park menatap Chaeyoung dengan tatapan bertanya. Chaeyoung yang paham dengan itu langsung memberitahu kedua kakaknya.
"Lisa bilang kita tidak perlu menunggu nya. Karena anak itu sudah pergi sedari tadi bersama sahabatnya. Dia bilang, ingin bertemu dengan seseorang."
Mendengar itu keduanya langsung menggeram kesal. Pantas saja adiknya sedari tadi memekik seperti itu.
"Lihat saja nanti. Akan aku beri pelajaran jika tiba di rumah nanti." Jennie dengan kasar menutup mobilnya.
.......Dicafe tempat biasa mereka bertemu. Keduanya menunggu kedatangan seseorang. Sesekali berbincang agar waktu mereka menunggu tidak terasa lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance
FanfictionSeberapapun jarak yang mereka buat, mereka tetaplah saudara. Ikatan darah tidak dapat dihalangi oleh badai sebesar apapun.