______Janus______
Orang-orang bilang, hidup itu seperti roda.
Kadang di atas, kadangkala di bawah.Tapi ... Bukankan posisinya tetap sama? Tak berubah.
Karena roda ... Selalu ada di bawah sebuah kendaraan.
Oleh sebab itu, aku tidak akan terbuai dengan kalimat penenang milik mereka.
Karena bahkan jika posisiku tetap di bawah dan tak berubah, itu bukan masalah. Sebab yang perlu kulakukan hanyalah menyiapkan mental untuk menghadapi semuanya.
"Eh, Selen? Apa kabar?"
"Kamu sudah baikan, Sel?"
"Ya Tuhan, gila banget memang si Valerie. Bisa-bisanya dia manipulasi keadaan."
"Playing victim segala lagi."
"Gara-gara dia, kita jadi musuhin kamu. Anak itu benar-benar tidak waras!"
"Tapi yang lebih parah, dia masih berani sekolah, loh."
"Muka tembok. Hahaha."
"Kamu pasti kesal sekali dengan dia kan, Sel?"
"Tenang saja. Kita bisa bantuin kamu ..."
Semakin berisik.
Setiap kali kumbang-kumbang itu membual, aku menjadi semakin kosong. Tidak ada yang bisa kupikirkan.
Mereka semua angkuh.
Menyalahkan Valerie, ketika kesalahan itu ada pada diri mereka sendiri.
"Sel? Kamu dengar kita-"
"Lalu kalian?"
"Eh? Apa maksud kamu, Sel?"
"Kenapa kalian berpura-pura begini? Apa kalian tidak lelah, berusaha terlihat paling suci dan melemparkan semua kotoran pada orang lain?"
"Apa yang-"
"Kalian sendiri yang memutuskan untuk mengucilkanku. Memojokkanku. Menghina dan mengatakan sumpah serapah hanya karena aku menyukai seseorang."
Benar. Ini adalah wajah orang-orang yang senantiasa mengolok-olok tindakanku, dan di antaranya, memanglah orang yang menaruh rasa pada Kak Januar. Hanya saja ... Mereka tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya sepertiku.
"Selen, kenapa kamu sinis begini? Kita hanya-"
"Kalian tidak benar-benar membelaku. Kalian hanya ... Tidak ingin jatuh bersama dengan Valerie. Dasar pengecut."
"Hey! Kenapa kasar sekali, sih?!"
"Lalu kalian mengharapkan apa? Aku akan bersikap manis dan menyembah kalian? Setelah semua yang kalian lakukan padaku, setelah semua hal yang harus kuterima dari tindakan kekanakan kalian? Apa kalian benar-benar berpikir kalian pantas mendapatkan pengampunan?"
"Kami hanya ... Kamu tahu kan, kami tidak akan begitu jika saja Valerie-"
"Heh!" Aku terkekeh geli. Semua ucapan mereka sungguh membuat pantun jenaka akan merasa hina.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANUS
Novela Juvenil"Jangan sampai ada yang tahu kalau kita pacaran!" "Iya, Kak." __________ "Punya otak tidak? Soal mudah seperti ini saja tidak bisa." "..." __________ "Mau jadi apa kamu, hah? Sudah punya pacar tapi keluyuran dengan laki-laki lain." "Apa kabar kamu y...