💮40| Bracelets and The Meaning

3.6K 523 77
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.

=======================

Jennie berbicara empat mata dengan Han Jonghun di ruangan pribadi pria berumur 44 tahun itu dengan pikiran yang mengganggunya sejak pamannya menjelaskan kondisi terkininya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie berbicara empat mata dengan Han Jonghun di ruangan pribadi pria berumur 44 tahun itu dengan pikiran yang mengganggunya sejak pamannya menjelaskan kondisi terkininya. Jennie sangat syok dan belum bisa memberikan respons apa pun.

“Jennie-ya, harusnya Paman membicarakan hal ini kepada kedua orang tuamu juga. Mereka berhak tahu bagaimana kondisimu sekarang.” Jonghun berkata demikian.

“Kali ini aku tidak ingin mereka tahu kondisiku. Ini akan semakin memperparah keadaan apalagi kalau Eomma mengetahuinya.” Jennie tetap pada pendiriannya.

“Keadaanmu kali ini sangat serius, Nak. Harus diperlukan tindakan lebih lanjut agar kondisimu menjadi lebih baik.” Jonghun berusaha meyakinkan keponakannya itu.

“Kondisiku menjadi lebih baik hanya beberapa saat. Bahkan aku sangat ingin mengakhiri semua pengobatanku,” tandas Jennie.

Jonghun mendesis pelan sembari menopang kepala dengan tangan. Pernyataan Jennie tidak mungkin dia kabulkan karena bagaimanapun juga, semenjak Jennie mengidap penyakit serius, Jonghun selalu mengusahakan apa pun untuk membuat Jennie bertahan hidup.

Jonghun kembali menatap keponakannya itu dengan sendu, memperhatikan Jennie yang memandang kosong ke dirinya.

“Kali ini kondisimu sangat berbeda dari sebelumnya, Jennie-ya. Mengertilah, jangan mengabaikannya begitu saja.”

“Aku tidak bisa membiarkan Lisa terlibat demi diriku lagi. Bahkan jika penanganan itu gagal, adikku harus berkorban lebih besar.” Jennie menegaskan hal itu.

“Aku tidak ingin melihatnya berkorban sebesar itu. Tidak, itu akan sangat menyakitinya nanti.” Bagaimanapun keadaannya nanti, Jennie tidak ingin melibatkan Lisa lagi.

Jonghun sangat mengerti perasaan Jennie. Keponakannya itu sangat menyayangi adiknya. Jonghun juga berada dalam posisi serba salah antara memikirkan kesembuhan Jennie atau memikirkan keadaan Lisa saat gadis itu diharuskan berkorban ke hal yang lebih besar lagi.

“Jennie-ya, komplikasi yang kau alami bukan hal yang bisa diabaikan begitu saja.” Jonghun kembali mengingatkan Jennie.

“Aku tidak peduli separah apa kondisiku nanti. Tolong jangan mengatakan hal ini kepada kedua orang tuaku, apalagi mengharuskan Lisa untuk berkorban lagi. Tolong, turuti permintaanku. Aku hanya mau hal ini menjadi kesepakatan kita berdua.” Jennie sangat memohon pada sang Paman dengan mata berkaca-kaca. Berharap Jonghun tidak menceritakan kondisinya saat ini kepada kedua orang tuanya.

💮💮💮💮💮

“Jennie-ya, gwenchana?”

Irene memberikan pertanyaan sekaligus khawatir kepada Jennie sejak Jennie keluar dari ruangan Jonghun untuk memeriksa keadaannya secara rutin. Pasalnya, Irene melihat Jennie hanya diam sedari tadi. Dan kini, dia menemani Jennie duduk berdampingan di taman rumah sakit.

HEALING YOU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang