Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.
=========================
Sejak Joo Lisa duduk di kelas junior high school, dia selalu menyukai berbagai objek yang dia nilai memiliki keindahan tertentu. Mau objek apa pun, Lisa sering mengabadikan sesuatu dengan sebuah kamera. Hobi memotret bahkan memiliki beberapa koleksi kamera membuatnya sering membawa benda itu kemanapun dia pergi. Tidak hanya itu, untuk memperdalam hobinya, Lisa meluangkan waktu untuk mengikuti les fotografi di kawasan Gangnam.
Sambil memasuki gedung kursus fotografi, Lisa membawa sebuah kamera Leica Q2. Ini adalah kamera kesayangannya dari seseorang. Tahun lalu, Jennie memberinya sebuah kamera sebagai kado ulang tahun. Awalnya Lisa memang menolak pemberian kakaknya itu, tetapi tanpa sepengetahuan Jennie, dia justru sangat menyukai kamera itu.
Lisa memang ingin menjauh dari Jennie, tetapi Lisa tetap menghargai apa yang diberikan Jennie.
Memasuki kelas yang mulai dihuni beberapa orang yang mengikuti kursus, Lisa mengambil posisi duduk di bagian belakang sambil menunggu seorang tentor memasuki kelas.
Suara derap langkah terdengar ketika seseorang baru saja memasuki kelas, membuat Lisa sontak melihat ke depan sambil memicingkan mata untuk memastikan lagi bahwa dia sangat tidak asing dengan wajah orang tersebut.
“Wanita itu—” Lisa berucap pelan hingga kini secara tidak sengaja melakukan kontak mata dengan wanita berambut sebahu itu.
Bukan hanya itu, Lisa juga mengingat tentang perkataan wanita itu yang tiba-tiba mengingat namanya juga mengatakan pasti akan bertemu dengannya. Benar saja, semua itu terjadi hari ini hingga menimbulkan pertanyaan besar di benak Lisa.
Lisa tidak menyangka bahwa wanita itu sekarang menjadi guru les di kelasnya. Saat memasuki kelas, wanita itu juga mulai memperkenalkan diri.
Sepanjang wanita itu menjelaskan materi, Lisa sama sekali tidak bisa fokus. Dan saat jam materi berakhir, Lisa masih dia di tempat.
“Joo Lisa, kenapa tidak segera keluar?” tanya wanita itu sambil mendekati meja Lisa.
Lisa belum menjawab pertanyaan wanita itu yang merupakan guru lesnya.
“Ah, iya. Apa kau akan mengata-ngataiku sebagai penguntit lagi seperti tempo hari?” Wanita itu kembali bertanya.
“Maaf sudah bersikap tidak sopan tempo hari. Sekarang, aku yang ingin bertanya. Kenapa bisa mengetahui namaku? Bahkan aku saja tidak tahu kalau Anda adalah guru les baru di kelas Advance Photography.”
“Oh itu, tentu saja aku tahu. Aku menggantikan temanku untuk mengajar di kelas ini. Lalu aku mendengar namamu disebut olehnya beberapa hari yang lalu di kelas ini. Dan secara tidak sengaja, aku bertemu denganmu yang sepertinya memiliki beban terlalu berat malam itu.” Wanita itu mengulas senyum tipis setelah menyelesaikan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALING YOU [ON GOING]
Fanfic[SISTERSHIP] [JENNIE & LISA] "Aku hidup hanya sebatas penyembuhmu. Dan itu tidak berarti apa-apa." Joo Lisa "Sekalipun hidupku di ambang kematian, aku tidak ingin melibatkanmu untuk bertahan hidup lebih lama." Joo Jennie Waktu begitu sempit hingga k...