💮23| I Saved You

4.2K 693 91
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.

========================

Bae Irene baru saja memasuki ruang rawat Jennie setelah sebelumnya menghadap Han Soyeon di ruangan dokter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bae Irene baru saja memasuki ruang rawat Jennie setelah sebelumnya menghadap Han Soyeon di ruangan dokter. Soyeon menugaskannya untuk menjaga Jennie karena Soyeon memiliki urusan mendadak di kantor.

Status Irene sebagai asisten pribadi Jennie tentu siap siaga melakukan apa pun yang menyangkut Jennie.

“Bagaimana keadaanmu?” tanya Irene ketika baru saja memposisikan diri untuk duduk di samping brankar Jennie.

“Sedikit lebih baik,” balas Jennie.

Irene memandangi wajah Jennie yang terlihat pucat, helaan napas berat mengiringi kekhawatirannya pada perempuan yang kini berjuang demi penyakitnya.

“Kudengar, kau akan dirawat sampai jadwal pendonoran sumsum tulang belakangmu dua hari lagi.”

“Itu tidak akan pernah terjadi.”

Irene mengernyit. “Kedua orang tuamu pasti telah merencanakan yang terbaik. Bukankah begitu? Mereka pasti dengan susah payah mencarikan donor.”

Jennie menatap Irene. “Apa kau tahu siapa pendonornya?”

Irene menggeleng.

Jennie memejamkan mata beberapa saat. Ternyata, Soyeon tetap bersikeras pendonoran itu terlaksana padahal Jennie sudah menolak mentah-mentah. Dua hari dirawat karena kondisinya yang sangat menurun, itu membuat Soyeon semakin gencar menyuruh Jonghun menjadwalkan pendonoran itu.

“Memangnya siapa?” Irene bertanya lagi.

“Adikku.” Jennie ahirnya menjawab.

“Joo Lisa?”

Jennie mengangguk lemah.

“Wajar, kan? Dia adikmu. Kalian sekandung. Dia pasti dengan sukarela mendonorkan sumsum tulang belakangnya.” Irene mewajarkan pendonoran itu. Karena memang donor itu dilakukan oleh anggota keluarga yang sekandung.

Eonni, kau tidak mengerti. Bahkan setiap kali Lisa melakukannya untukku, rasa bersalahku padanya semakin besar.”

Irene mencerna perkataan Jennie barusan. “Maksudmu, ini bukan yang pertama kalinya?”

Jennie mengangguk. “Aku memahami Lisa ketika dia membenciku. Semua juga karena adikku terlalu sakit merasakan semuanya. Merasakan hal yang tidak seharusnya dia tanggung sendiri.”

Sepertinya Irene memahami maksud Jennie dan menangkap sesuatu dari penjelasan Jennie. Sungguh, rasanya dia ikut frustasi mendengar penjelasan Jennie. Berada di keluarga ini benar-benar membuatnya hampir gila memikirkan beberapa masalah.

Suara pintu terbuka, membuat atensi Jennie beralih ke arah pintu, menampilkan  gadis jangkung berambut sebahu dan masih memakai seragam sekolahnya juga menenteng rangkaian bunga mawar di tangan.

HEALING YOU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang