💮10| You Know? You Hurt Me

4.3K 634 149
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.

========================

Sejak kecil hidup Joo Jennie selalu bergantung dengan obat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak kecil hidup Joo Jennie selalu bergantung dengan obat. Selain obat, hidupnya juga sebagian besar berada di rumah sakit dengan serangkaian pengobatan berikut jarum-jarum suntik yang menyakiti tubuhnya tanpa henti. Jennie juga pernah menjalani kemoterapi, merasakan jarum-jarum suntik itu masuk ke tubuhnya melalui pembuluh darah. Apalagi efek samping dari kemo membuatnya ingin menyerah hidup.

Hingga di tahun sebelumnya, Jennie menolak untuk melakukan kemoterapi dan pada akhirnya Han Jonghun mengarahkan Jennie untuk menjalani pengobatan non-kemo, dalam medis disebut Arsenic Trioxide (ATO), yaitu obat yang telah diklasifikasi sebagai alternatif bagi penderita kanker selain melakukan kemoterapi.

Acute promyelocytic leukemia adalah jenis leukemia dengan persentase kehidupan yang sulit.

Dan tentunya, selain dengan Arsenic Trioxide, Jennie harus menerima sumsum tulang belakang dari Lisa kapan pun dia membutuhkan. Jennie selau menolak hal itu, tetapi orang tuanya tetap bersikeras terutama Soyeon.

Di kamar, Jennie memandangi beberapa butir obat yang akan dia konsumsi. Jennie ingin terbebas dari pil-pil sialan itu, tetapi sekali saja dia tidak mengkonsumsi obat-obat itu, Jennie harus siap mengalami drop hingga pada akhirnya kembali mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Satu per satu Jennie mulai meminum obatnya. Ketika sudah selesai, Jennie meletakkan gelas yang berisi air itu di atas meja.

Jennie mulai mengambil ponselnya, lalu membuka aplikasi pesan, mencari kontak seseorang dan ingin mengetikkan sesuatu di sana. Namun, aktivitasnya terhenti begitu saja kala mengingat sepertinya percuma untuk memberikan perhatian pada adiknya.

Terakhir kali Jennie berbicara dengan Lisa, yaitu saat Lisa membelikannya bunga Lily putih. Setelah itu, Jennie memutuskan untuk mendiamkan Lisa karena masih kecewa dengan adiknya. Jennie pikir, Lisa akan menanyakan sikapnya, tetapi hingga lima hari berlalu, Lisa tetap sama.

Lisa tetap mengacuhkannya tanpa peduli.

“Ini semua sangat berat bagiku, Lisa-ya,” ucap Jennie pelan. Pandangannya kosong ke depan, masih memegang ponsel di tangan.

“Aku ingin pergi secepatnya dari hidupmu, tetapi tugasku sebagai kakak belum selesai. Aku masih menunggumu kembali seperti dulu. Rasanya itu tidak mungkin. Apa aku menyerah saja?”

Setiap kali Jennie berdialog dengan dirinya, dia selalu ingin menyerah dengan semuanya. Namun, bagaimana mungkin dia bisa pergi sementara Lisa masih membencinya?

Apa tidak ada cara lain? Apa Jennie memang harus menerima kebencian dari Lisa sampai hidupnya benar-benar berakhir?

💮💮💮💮💮

HEALING YOU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang