💮1| Doesn't Mean

6.9K 846 265
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.

========================

Joo Lisa memandangi pantulan dirinya di cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joo Lisa memandangi pantulan dirinya di cermin. Hari ini dia kembali masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas yang sangat membosankan. Mungkin banyak yang menganggap libur sekolah adalah hal yang menyenangkan, tetapi tidak untuk Lisa. Menurutnya, libur sekolah hanya membuatnya tertekan batin karena berada di rumah yang selalu memberikan kesan buruk untuknya.

Berjalan keluar kamar, Lisa hanya melewati keluarganya yang sedang menikmati sarapan bersama.

Tidak, Lisa tidak pernah menganggap mereka keluarga. Lisa hanya menganggap mereka orang tidak berperasaan yang selalu mengendalikan dirinya.

Mengendalikan dirinya hingga mereka tidak sadar bahwa itu semua sangat menyakiti Lisa.

Lisa menuju garasi untuk mengambil mobil. Ini adalah pemberian ayahnya satu bulan yang lalu setelah kenaikan kelas. Setelah sebelumnya lulus ujian menyetir ketika libur sekolah.

Sebelumnya, Lisa pergi sekolah dengan diantar jemput supir pribadi. Itu semua bukan dilakukan kedua orang tuanya karena Lisa tidak boleh telat pulang dan harus menjalani kegiatan rutin seperti biasa.

Sehingga Lisa tidak bisa menikmati waktu bermainnya dengan bebas.

Itu semua karena tuntutan orang tuanya.

"Lisa-ya."

Suara itu membuat Lisa mengurungkan niat untuk memasuki mobil. Gadis berumur delapan belas tahun itu menoleh ke belakang, mendapati sang kakak yang berjalan mendekatinya dengan membawa sebuah kotak bekal.

"Ini untukmu, tolong diterima. Sekali ini saja." Joo Jennie menatap adiknya dengan tatapan penuh harap agar Lisa mau menerima pemberiannya.

"Kau sudah tahu bagaimana akhirnya. Kenapa terlalu memaksa untuk memberikannya padaku?"

"Apa itu salah? Aku ingin adikku makan dengan teratur."

"Aku tidak membutuhkannya."

"Tapi-"

Lisa langsung merebut kotak bekal itu dari tangan Jennie, lalu tanpa perasaan menghempaskan kotak bekal berisi roti selai itu hinga tidak berbentuk lagi.

"Sudah kukatakan, jangan memaksaku!"

"Jangan pernah menyapaku lagi!"

"Jangan pernah berbuat baik padaku!"

"Aku hanya sebatas penyelamat hidupmu, Eonni. Dan itu membuatku semakin membencimu. Semua kepahitan yang kurasakan, itu karenamu." Lisa mengatur pernapasannya yang tercekat sebelum meneruskan ucapannya.

"Gadis penyakitan sepertimu hanya membuatku susah," tandas Lisa lantas memasuki mobil, lalu bergegas meninggalkan pekarangan rumah mereka.

Jennie merasakan sesak yang teramat dalam saat mendengar adiknya berkata demikian. Hingga dia tidak bisa menahan laju air mata. Bahunya naik turun hanya untuk menangisi Lisa.

HEALING YOU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang