Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.
=======================
Impian Lisa dari dulu adalah bisa bersekolah di sekolah bertaraf kesenian daripada di sekolah umum. Setidaknya, Lisa menjalani pendidikan sesuai keinginannya tanpa dipaksa menjalani pendidikan yang tidak diinginkan.
Semua itu atas paksaan orang tuanya. sampai-sampai ibunya pernah melontarkan perkataan yang membuat relung hatinya tergores tajam tanpa peduli perasaannya.
“Appa dan eomma akan menyekolahkanmu di sekolah pilihan kami. Dikarenakan eonni-mu tidak bisa beraktivitas di sekolah, setidaknya kau harus bisa membanggakan. Kalau saja Jennie dalam keadaan sehat, kau mungkin bisa bebas memilih sekolah yang kau inginkan,” ucap Han Soyeon sebelum Lisa masuk ke sekolah menengah atas.
Soyeon menginginkan Lisa masuk sekolah sesuai keinginannya. Dengan begitu, setidaknya salah satu putrinya bisa membanggakan kelak. Namun, seandainya Jennie tidak mengidap penyakit serius, dia tidak masalah mau Lisa membanggakan atau tidak. Atau bahkan dia tidak memimpikan memiliki anak kedua.
Kalau saja Jennie tidak membutuhkan pertolongan yang diharuskan berasal dari saudara kandungnya, Joo Haesoo dan Han Soyeon tidak pernah berpikir memiliki anak lagi.
Itu adalah sekilas kenangan dari kepingan pahit yang Lisa alami.
Datang ke sekolah dengan waktu mepet. Lisa berjalan malas dari parkiran menuju gerbang. Sebenarnya dia ingin membolos masuk karena pelajaran hari ini cukup membuat otaknya berasap.
Bagaimana tidak, di hari Senin yang sangat menyebalkan. Roster pelajaran malah tidak berpihak. Mendapati Matematika, Fisika, Kimia di hari yang sama.
“Apa aku bolos saja?” Lisa bertanya dalam hati sebelum langkah kakinya semakin mendekat ke ruang kelas. Sekilas, Lisa melirik arlojinya, lima menit lagi bel masuk.
Apakah terbukti, bolos pelajaran membuat hidupmu suram? Sepertinya tidak. Tapi yang namanya siswa sekolah, harus mentaati peraturan.
Akhirnya Lisa berbalik badan, lalu menuju gerbang sekolah. Namun sayang, gerbang sudah ditutup dan Lisa tidak bisa keluar melalui gerbang.
Baiklah, ada satu jalan keluar. Panjat tembok belakang.
Lisa menuju halaman belakang sekolah, melalui gerbang belakang sekolah yang tidak memiliki penjaga. Namun, langkahnya terhenti karena seseorang menarik lengannya. Hingga Lisa berbalik badan, Lisa cukup terkejut melihat kehadiran Chaeyoung secara tiba-tiba.
“Joo Lisa, apa kau gila?” Chaeyoung bertanya.
“Wae? Kau mau mengadukanku?”
“Justru aku ingin membantumu, Sialan.”
Lisa terheran-heran. “Jinjja?”
“Iya, Pabbo! Aku ingin membantumu. Walaupun membantu dalam hal hal tidak baik, aku pasti membantumu asalkan kau bahagia.”
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALING YOU [ON GOING]
Fanfiction[SISTERSHIP] [JENNIE & LISA] "Aku hidup hanya sebatas penyembuhmu. Dan itu tidak berarti apa-apa." Joo Lisa "Sekalipun hidupku di ambang kematian, aku tidak ingin melibatkanmu untuk bertahan hidup lebih lama." Joo Jennie Waktu begitu sempit hingga k...