Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.
=========================
Lisa menatap kosong di depannya. Saat ini dia berada di rumah Sohee dan bermalam di rumah perempuan itu setelah pulang dari rumah sakit. Lisa masih memikirkan di mana Jennie, sedang apa dia dan apakah keadaannya baik-baik saja. Ketika dia selalu berusaha untuk menepis semua kekhawatiran itu, maka respons hatinya tidak menunjukkan demikian.
Kondisi Jennie sedang tidak baik-baik saja dan kakaknya itu harus menjalani transplantasi sumsum tulang belakang darinya besok. Namun, Jennie malah sengaja kabur dari rumah sakit untuk menghindari itu.
Lisa melihat layar ponsel, lalu menuju roomchat-nya bersama Jennie. Tidak ada tanda-tanda Jennie online. Helaan napas frustasi mengiringinya, menutup wajahnya dengan pikiran yang berkecamuk.
Tengah memikirkan Jennie, Lisa mendengar sesuatu dari kamar Sohee. Membuatnya langsung menuju kamar Sohee untuk memastikan. Suaranya berasal dari kamar mandi dan Lisa langsung memeriksa ke dalam. Dia mendapati Sohee dengan wajah pucat sedang muntah-muntah di wastafel.
“Eonni, gwenchana? Aku akan membeli obat untukmu. Tunggu sebentar.”
“Anniya. Aku tidak apa-apa.”
“Tapi—”
Sohee menggeleng, tetap mencegah Lisa pergi.
Sohee sudah selesai, Lisa membantunya ke kasur, lalu menyelimuti Sohee dengan selimut. Gadis itu juga membawakan teh hangat untuk Sohee.
“Eonni, wajahmu sangat pucat.” Lisa terlihat khawatir. Dia kembali meletakkan teh hangat itu setelah Sohee meneguknya.
“Ini hanya sakit biasa.” Sohee menjawab lantas sedikit melengkungkan senyum untuk meyakinkan Lisa akan kondisinya.
“Apa karenaku? Kau sudah menjagaku semalaman di rumah sakit. Mungkin karena itu membuat kondisimu tidak sehat.”
“Sama sekali bukan salahmu. Tolong jangan berkata seperti itu.” Sohee membantah keras ucapan Lisa. “Aku hanya butuh istirahat.”
“Kalau begitu, Eonni harus segera tidur.”
Sohee menatap Lisa dengan saksama. Sorot matanya terlihat teduh, tetapi menyiratkan sesuatu. Hal itu membuat Lisa bertanya-tanya.
“Eonni, kenapa memandangiku seperti itu?”
“Lisa-ya ... apa ketika Jennie sakit, kau juga memperlakukannya seperti ini?”
“Kenapa malah membahasnya?” Lisa balik bertanya.
“Lisa-ya, kau harus bersikap baik padanya.” Sohee mengucapkan kalimat itu dengan nada memohon.
Sementara Lisa tidak mengerti mengapa tiba-tiba Sohee berkata seperti ini.
“Kau harus menghargai setiap detik waktu di hidup ini. Terlepas dari kesakitanmu selama ini, menjauhinya bukanlah pilihan yang benar.”
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALING YOU [ON GOING]
Fanfic[SISTERSHIP] [JENNIE & LISA] "Aku hidup hanya sebatas penyembuhmu. Dan itu tidak berarti apa-apa." Joo Lisa "Sekalipun hidupku di ambang kematian, aku tidak ingin melibatkanmu untuk bertahan hidup lebih lama." Joo Jennie Waktu begitu sempit hingga k...