Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.
========================
Setelah pertemuannya dengan Lisa kemarin sore, Jennie memilih untuk tidak pulang ke rumah. Akhirnya mereka menginap di apartemen milik ayahnya yang biasa mereka tempati.
Jennie sudah mengajak Lisa untuk pulang, tetapi Lisa menolak. Lisa juga meminta Jennie untuk segera pulang, tetapi Jennie menolak. Keduanya sama-sama mempertahankan keinginan.
Pagi tiba, Jennie terbangun pukul enam pagi. Saat dia bangun, adiknya masih tertidur pulas. Senyum singkat terbit di bibir Jennie saat melihat wajah damai Lisa.
"Ini adalah hari terindah untuk Eonni, Lisa-ya. Cukup berada di dekatmu sudah membuatku sangat bahagia." Jennie berkata sendiri dengan mata yang masih memandangi wajah Lisa.
Jennie beringsut dari tempat tidur dan berencana memasak pancake pagi ini untuk sarapan.
"Eonni, kenapa repot-repot memasak?" Lisa menghampiri Jennie yang tengah memasak. Awalnya saat dia terbangun, dia tidak mendapati Jennie di sebelahnya.
Jennie yang tengah menata pancake itu agak terkejut melihat kehadiran Lisa.
"Aku ingin menyiapkan sarapan untuk adik kesayanganku." Jennie menjawab diiringi senyum.
"Nanti kau kelelahan." Lisa menunjukkan wajah khawatir.
Sebenarnya ekspresi khawatir sering dia tunjukkan selama ini. Namun, ekspresi itu tidak transparan dan sering dia lakukan di belakang Jennie.
Jennie menggeleng, meyakinkan adiknya, lalu berkata, "segera siap-siap. Nanti kau terlambat ke sekolah."
Lisa mengangguk, lalu menuju kamar untuk mandi dan bersiap-siap ke sekolah.
Seperti biasa, Lisa sangat menikmati masakan Jennie. Bahkan dia menyesal sudah pernah membuang bekal yang Jennie beri untuknya. Tindakannya yang keterlaluan kembali Lisa ingat, dia berhenti sesaat memakan pancake itu, langsung menatap Jennie dengan perasaan bersalah.
"Lisa-ya, kenapa tidak dilanjutkan? Pancake-nya tidak enak ya?" Jennie langsung bertanya, kini malah mendapati Lisa yang menatapnya sedari tadi.
"Terlalu banyak hal menyakitkan yang pernah kuberikan padamu."
"Bukankah sudah kukatakan, kau tidak perlu merasa bersalah lagi."
"Sampai sekarang pun, aku menyesal. Tentang bagaimana aku pernah membuang bekal pemberianmu tanpa perasaan sementara Eonni bersusah payah memberikannya untukku." Pada kenyataannya, semua perlakuan buruknya pada Jennie masih membayangi Lisa sekarang.
Jennie beringsut dari posisi duduk, menghampiri Lisa yang masih duduk di kursi, lalu dia memeluk Lisa.
"Jangan diingat lagi ya Sayang," ucap Jennie lembut. Tangan kanannya mengusap-usap puncak kepala Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALING YOU [ON GOING]
Fanfic[SISTERSHIP] [JENNIE & LISA] "Aku hidup hanya sebatas penyembuhmu. Dan itu tidak berarti apa-apa." Joo Lisa "Sekalipun hidupku di ambang kematian, aku tidak ingin melibatkanmu untuk bertahan hidup lebih lama." Joo Jennie Waktu begitu sempit hingga k...