Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.
========================
Satu jam yang lalu, Soyeon mengatakan bahwa Jennie akan menjalani pemeriksaan rutin ke rumah sakit. Pukul delapan pagi, mereka akan berangkat ke rumah sakit. Soyeon sengaja mengosongkan jadwal ke butik miliknya hanya untuk menemani putri sulungnya itu. Walaupun dia sibuk mengelola butik, tetapi untuk Jennie, dia tidak pernah mengabaikan kepentingan Jennie.
Han Soyeon adalah pemilik salah satu butik paling bergengsi dengan brand mewah hasil garapannya sendiri dan memiliki sepuluh cabang di Korea Selatan.
Bukan hanya Soyeon, Haesoo juga sengaja mengosongkan jadwal di kantor sebagai CEO Joo Group yang mengelola bisnis perhotelan ternama di Korea Selatan hanya untuk menemani putri sulungnya ke rumah sakit.
"Kau sudah siap?" tanya Soyeon lembut sambil mengusap-usap rambut Jennie yang terlihat begitu tipis akibat dampak dari pengobatan yang dia jalani sebagai penderita kanker.
Jennie hanya mengangguk.
Haesoo mulai memasuki kamar anak sulungnya itu lantas tersenyum hangat. "Mau appa gendong?" tawarnya.
"Aku masih bisa berjalan," tolak Jennie halus.
"Kajja." Soyeon menarik lembut pergelangan tangan Jennie.
Namun, Jennie menahan tangan ibunya hingga membuat Soyeon tanda tanya.
"Lisa mendapatkan teguran dari sekolah. Dan pihak sekolah meminta Appa dan Eomma untuk datang ke Dwight School untuk memenuhi surat panggilan," beritahu Jennie untuk mengingatkan kedua orang tuanya agar sekiranya menghadiri surat panggilan itu.
"Surat panggilan?" Haesoo bertanya balik. Jujur dia tidak tahu.
Soyeon sengaja tidak memberitahu Haesoo karena itu bukanlah hal yang penting.
"Ne." Jennie menjawab. "Bagaimana kalau salah satu dari kalian pergi ke Dwight School untuk memenuhi surat panggilan itu. Sudah cukup salah satu dari kalian yang menemaniku ke rumah sakit."
"Sayang, itu bukanlah hal yang penting. Menemanimu ke rumah sakit jauh lebih penting," komentar Soyeon.
"Tapi Lisa juga penting. Eomma harus menempatkanku dan Lisa di posisi yang sama." Jennie menyangkal perkataan ibunya.
"Biar Appa saja yang ke sekolah Lisa," putus Haesoo.
"Anniya," tolak Soyeon. "Yeobo, kau harus ikut ke rumah sakit. Pengobatan uri Jennie bukankah lebih penting? Kita bisa menyuruh seseorang untuk ke sekolah Lisa sebagai perwakilan kita."
Jennie menatap kecewa ibunya. "Apa Eomma pernah menyadari? Tindakan Eomma yang seperti ini membuat Lisa semakin menjauhiku."
Bukan tanpa alasan Jennie mengatakan itu. Pasalnya, Lisa kelihatan membencinya karena Lisa merasa terasingkan di rumah. Apalagi Haesoo dan Soyeon lebih mempriorotaskan Jennie di atas segalanya di semua situasi. Jennie tidak meminta itu semua, tetapi itu adaah keinginan kedua orang tuanya yang membuatnya dan Lisa saling berjauhan dan menimbulkan kesalahpahaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALING YOU [ON GOING]
Fanfic[SISTERSHIP] [JENNIE & LISA] "Aku hidup hanya sebatas penyembuhmu. Dan itu tidak berarti apa-apa." Joo Lisa "Sekalipun hidupku di ambang kematian, aku tidak ingin melibatkanmu untuk bertahan hidup lebih lama." Joo Jennie Waktu begitu sempit hingga k...