💮37| Twenty Four Hours Must be with Me

3.5K 522 40
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.

==================

Han Jonghun sedang membahas nilai putrinya yang menurun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Han Jonghun sedang membahas nilai putrinya yang menurun. Menurut Jonghun, putri semata wayangnya tidak maksimal belajar di semester pertama menginjak kelas dua belas. Chaeyoung juga sering mengabaikan bimbingan belajar yang sudah dijadwalkan.

"Aku akan berusaha lebih keras di semester depan." Chaeyoung berusaha meyakinkan ayahnya.

"Kau selalu mengatakan hal yang sama, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan perkataanmu."

Chaeyoung berusaha menahan ucapannya untuk tidak menyangkal ucapan Jonghun, tetapi kali ini Chaeyoung ingin meledak. Dia ingin membela diri di depan ayahnya.

"Dari awal pun, aku tidak berminat menjadi dokter deperti yang Appa inginkan." Chaeyoung memberanikan diri untuk berbicara sekarang, mengutarakan semuanya.

"Chaeyoungie, sebaiknya segera ke kamar ya Nak." Yujin sengaja menyuruh Chaeyoung ke kamar agar keduanya tidak terlibat percakapan panas.

"Eomma, mianhae. Tapi sepertinya aku harus mengucapkan apa yang sudah kupendam selama ini." Chaeyoung terpaksa mengabaikan permintaan Yujin.

Tatapan Chaeyoung berubah sendu saat ini. Dia menatap Jonghun dengan harapan yang dihempaskan, harapan yang tidak sesuai dengan keinginan ayahnya.

Chaeyoung menarik napas dalam-dalam sebelum mengatakan semuanya pada kedua orang tuanya.

"Appa, selama ini aku sudah berusaha keras untuk mengikuti apa yang kau mau. Aku mengikuti bimbingan belajar, berusaha mempertahankan nilaiku agar menjadi lebih baik. Namun, semakin aku melakukannya, semakin aku merasa bahwa itu bukanlah mimpiku yang sebenarnya."

"Itu bukan cita-cita yang kuinginkan." Chaeyoung meremas kedua tangannya di bawah meja. Berusaha menenangkan dirinya untuk berkata lebih jauh.

"Tapi Chaeyoungie-"

"Appa ... aku tidak mampu meneruskan keinginanmu." Rose menyela ucapan sang ayah dengan suara lirih.

Jonghun berdecak, entah apa yang akan dikatakan putrinya selanjutnya. Biar bagaimanapun, dia tetap ingin memberi kesempatan pada Chaeyoung untuk berbicara.

"Menjadi penerusmu bukan harus menjadi dokter, kan? Aku bisa belajar untuk memimpin rumah sakit kelak tanpa menjadi dokter." Chaeyoung menjeda ucapannya beberapa saat.

"Bagaimana aku ingin menjadi dokter? Bahkan aku begitu takut akan darah?"

Seketika Jonghun melebarkan mata, begitu juga dengan Yujin. Keduanya sangat terkejut dengan penuturan putri mereka yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya.

"Entah kalian percaya atau tidak ... t-tapi aku begitu takut akan darah." Kedua tangan Chaeyoung semakin erat menggenggam. Ini adalah hal yang sulit dia utarakan pada kedua orang tuanya.

HEALING YOU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang