Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.
=====================
Terhitung sudah hampir setengah jam Jennie sama sekali tidak memedulikan Soyeon. Walaupun Soyeon mengajaknya berbicara, Jennie tidak menggubris dan memilih untuk diam. Sebagai seorang anak, tindakannya seperti ini terkesaan salah. Namun, Jennie masih merasa kecewa dengan sang ibu. Terlebih Bae Irene sudah memberitahunya bahwa Soyeon menghakimi Lisa habis-habisan saat Jennie dalam kondisi kritis.
"Kau masih mendiamkan Eomma? Setelah apa yang Eomma lakukan demi kebaikanmu."
"Demi kebaikanku?" Kali ini Jennie memilih untuk bersuara. "Kebaikan yang tidak terhingga padaku, tetapi sekaligus mengabaikan adikku. Apa itu yang Eomma maksud?"
"Eomma melakukan semua ini karena kau lebih pantas mendapat perhatian lebih." Soyeon selalu menyangkal jika Jennie membahas tentang Lisa.
"Pada kenyataannya, aku sama sekali tidak bahagia mendapat perhatian lebih dari Eomma. Justru sebaliknya, aku semakin merasa bersalah pada Lisa. Kenapa Eomma tidak pernah mengerti?"
"Kenapa Appa dan Eomma selalu melibatkannya demi penyakitku? Padahal kalian juga tahu, jenis pengobatan apa pun itu tidak membuat penyakit ini pergi sepenuhnya." Jennie kembali berucap hingga merasa frustasi sekarang.
"Lantas kalau bukan Lisa siapa lagi? Siapa lagi yang akan diandalkan dalam proses penyembuhanmu. Jennie-ya, Appa dan Eomma susah payah melakukan apa pun untukmu, setidaknya hargailah usaha kami."
"Eomma, maaf. Bukan kalian yang bersusah payah demi kesembuhanku, tetapi adikku. A-dik-ku." Jennie menekankan hal itu kepada Soyeon.
Soyeon berdiri dari posisi duduknya. Saat ini, dia tidak ingin terlibat percakapan lebih jauh dengan putri sulungnya. Hal itu akan memicu perang dingin di antara mereka. Soyeon tidak ingin itu terjadi.
"Eomma harus pergi sekarang karena urusan penting. Pukul lima sore nanti, kau sudah diperbolehkan pulang. Eomma tidak bisa menemanimu karena urusan mendesak. Bae Irene akan menemanimu nanti. Maaf ya Sayang." Soyeon kini mengecup singkat puncak kepala Jennie. Setelah itu, pergi dari ruangan Jennie.
Jennie mengabaikan kepergian Soyeon. Dia masih merasa frustasi akan sikap ibunya yang tidak pernah sadar akan sikap dan kesalahannya selama ini.
Entah hal apa yang akan menyadarkan Soyeon suatu saat nanti. Yang terpenting, Jennie ingin adiknya mendapat keadilan perihal kasih sayang. Dan ibunya tidak memberikan hal itu pada Lisa.
Kerinduan Jennie akan Lisa pun semakin menjadi-jadi. Apalagi Bae Irene mengatakan bahwa Lisa pernah ingin menjenguknya, tetapi dihalangi oleh ibunya. Hingga Jennie memiliki harapan, apakah Lisa juga merindukannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALING YOU [ON GOING]
Fiksi Penggemar[SISTERSHIP] [JENNIE & LISA] "Aku hidup hanya sebatas penyembuhmu. Dan itu tidak berarti apa-apa." Joo Lisa "Sekalipun hidupku di ambang kematian, aku tidak ingin melibatkanmu untuk bertahan hidup lebih lama." Joo Jennie Waktu begitu sempit hingga k...