17

218 38 0
                                    

Happy reading 🫶🏻🫶🏻🫶🏻












































































"harusnya waktu itu aku peluk papa sama mama lebih lama lagi kak" ucap agatah lesu.

Sudah hari ketiga setelah kepergian mama dan papanya, agatha masih di selimuti rasa duka yang mendalam. Yang reyhan bisa lakukan hanya menemani juga menenangkan agatha. Bahkan ia sampai rela menginap 3 hari di rumah agatha demi sang kekasih.

"i know your feel, tapi ikhlasin mama papamu ya sayang? mereka udah bahagia di sana, kalau kamu terus sedih kaya gini mereka juga bakal ikut sedih, kamu gamau kan mereka sedih di sana?"

Agatha menggeleng lesu.

"kalau gitu senyum dulu oke? mana senyum cantiknya pacar reyhan"

Agatha menatap reyhan lalu tersenyum tipis, melihat itu reyhan juga ikut tersenyum. Walau senyum tipis setidaknya ia bisa melihat senyuman sang kekasih.

Ia pun lalu mengecup sekilas kening agatha guna menyalurkan semangat padanya.

"pretty" pujinya.

"makan dulu yuk?" ajak reyhan.

"gak laper kak"

"hey ini jam berapa coba liat? udah mau jam 3 kamu belum makan dari siang lho, makan ya? atau mau aku suapin lagi?"

Agatha menatap reyhan sendu, sudah 3 hari berturut-turut reyhan selalu ada di sampingnya, bahkan ialah satu-satunya pria selain kakaknya yang terus memperhatikan keadaan agatha. Ia juga rela absen 3 hari di sekolah demi agatha.

Agatha sangat-sangat bersyukur bisa memiliki reyhan saat ini. Ia tak bisa membayangkan seterpuruk apa jika dirinya tanpa sosok reyhan. Pasti ia akan stress juga sangat merepotkan kakaknya sendiri.

"kok nangis hey? kenapa? sini coba bilang ke aku kamu mau apa?" ucap reyhan lembut sambil mengusap pelan air mata agatha yang jatuh.

"makasih ya kak" ucap agatha tiba-tiba.

"for what?"

"makasih selama 3 hari ini kamu udah nemenin aku di sini, maafin aku juga kalau terus ngrepotin kak reyhan"

"sutt, kamu sama sekali gak ngrepotin aku sayang, ini udah jadi tugas aku, tanggung jawab aku buat jagain kamu, kaya yang almarhum papa kamu bilang ke aku untuk yang terakhir kalinya" reyhan menjeda sebentar perkataannya sembari terus mengelus rambut agatha lembut.

"aku bakal terus jagain kamu sampai kapan pun, jadi kamu jangan mikir gak punya siapa-siapa lagi ya sekarang, ada aku, ada bang bryan juga, ada stella, dan masih banyak yang sayang sama kamu, mama papa kamu pasti pengen lihat kamu bahagia di sini walau tanpa mereka, aku yakin kamu bisa lewatin masa-masa ini dengan mudah, kalau kamu kira belum mampu buat hadepin semuanya..."

Reyhan menggenggam tangan agatha sedikit erat dan menatapnya penuh ketulusan.

"genggam tangan aku dan lihat, aku selalu ada di samping kamu sampai kapan pun, aku juga bakal terus bikin kamu bahagia sampai gak ada air mata kamu  yang jatuh lagi, aku bakal ganti air mata kesedihan kamu ini jadi air mata kebahagiaan nanti, pegang kata-kata aku ini ya? aku bakal buktiin ke kamu kalau semua omongan aku ini gak cuman omong kosong, semuanya pasti akan aku lakuin, apapun, demi kamu agatha"

Mendengar itu, air mata agatha makin deras berjatuhan, ia tak menyangka bisa memiliki sosok pria seperti reyhan yang lebih dari kata sempurna ini.

Melihat agatha menangis, reyhan pun membawa agatha ke dalam pelukannya, ia mengusap punggung agatha lembut juga mengelus rambutnya pelan.

Perfect || Gladiamond (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang