26

195 30 2
                                    

Happy reading guys 🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻


















































"lu gimana si rey, kenapa bisa agatha kaya gini" ucap bryan emosi saat melihat bagaimana keadaan agatha sekarang.

Agatha sudah mendapatkan penangan dari dokter, lukanya juga sudah di obatin, ia tak mengalami luka serius tapi agatha masih tak kunjung bangun sampai sekarang. Dokter bilang mungkin itu efek benturan pada kepalanya krna terdapat benjolan juga lebam di daerah kepala agatha.

"maaf bang, gue lalai jaga agatha" ucap reyhan merasa bersalah.

Reyhan juga panik dan khawatir sama halnya dengan bryan.

Bryan pun menjambak rambutnya frustasi. Sekarang ini ia hanya punya agatha seorang, jika adiknya kenapa-kenapa ia akan menyalahkan dirinya sendiri krna tak pecus menjaga agatha.

Sesaat kemudian heri dan jegar datang setelah ia kembali ke acara untuk mencari prima.

"gimana her, gar, lu ketemu sama prima?" tanya sam langsung saat mereka berdua baru sampai.

Jegar dan heri menggeleng lemah, prima dan 2 teman dekatnya bahkan sudah tak ada di acara itu. Mereka yakin jika agatha tak hanya mendapatkan kekerasan dari prima saja, pasti teman prima juga ikut turut serta melukai agatha.

"sial" gumam sam pelan.

Bryan melihat agatha dari luar ruangannya, matanya berkaca saat mendapati adik satu-satunya itu tengah terbaring lemah di brankar rumah sakit. Ia merasa bersalah sekali pada agatha juga kedua orang tuanya. Menjaga 1 adik saja bryan tak pecus, lihat sekarang agatha mendapat banyak luka hingga tak sadarkan diri.

"maafin kakak agatha" ucap bryan lirih

🍃

Pagi ini bryan pergi ke sekolah agatha, ia ingin menuntut keadilan untuk adiknya. Ia juga di bantu reyhan, sam, heri, juga jegar. Mereka berlima mendatangi kantor kepala sekolah untuk melaporkan tindakan tercela salah satu murid di sanaa.

"prima, cheysa dan azura, apa benar kalian sudah melukai agatha adik dari bryan hingga masuk rumah sakit?" tanya kepala sekolah kepada ketiga perempuan itu.

Bukannya takut, tapi mereka bertiga nampak santai, tak ada wajah bersalah sama sekali di sana.

"enggak, kami gak lakuin apa-apa ke adik dia, apa buktinya kalau kita yang celakain agatha?" ucap prima.

"tapi lu yang terakhir sama agatha semalem" ucap reyhan tak terima dengan ucapan prima.

"lho gue cuman nganterin dia ke kamar mandi, setelah itu gue tinggal" ucap prima.

"kalian gak ada bukti jadi gausah nuduh-nuduh kita dong" ujar azura.

Kelima pria di sana nampak kesal dengan perkataan ketiga wanita itu, mungkin jika mereka bukan perempuan pasti sudah bryan hajar sekarang.

"apa yang di katakan prima, cheysa dan azura ada benarnya, kalian belum ada cukup bukti untuk menuduh mereka bertiga atas musibah yang menimpa agatha" ucap kepala sekolah.

"tapi pak—"

"sudah, tidak ada yang perlu bicarakan lagi, toh mereka sudah mau lulus dari sekolah, jika mereka saya hukum bukannya percuma nak bryan?"

Bryan benar-benar menahan emosi di sana, tangannya mengepal kuat dan tatapannya begitu tajam.

"oke kalau gitu saya permisi, terimakasih atas waktunya pak kepala sekolah yang terhormat"

Perfect || Gladiamond (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang