Perfect || Gladiamond (END)

18

Happy reading 🫶🏻🫶🏻🫶🏻

Semenjak kehilangan kedua orang tuanya, agatha sekarang menjadi sedikit lebih protektif kepada orang terdekatnya terutama bryan juga reyhan. Hal itu juga di lakukan oleh reyhan dan bryan kepada agatha.

Tapi mungkin di antara mereka bertiga kalian bisa menyebut reyhanlah yang tingkat protektifnya paling tinggi. Bagaimana tidak? jika agatha sekarang lebih cerewet kepada bryan juga reyhan untuk masalah berkendara juga jam waktu pulang malam.

Sedangkan reyhan? sebelum bryan berada di rumah, reyhan tak mengizinkan agatha untuk pulang. Ia sama sekali tak akan membiarkan agatha sendirian di rumah. Jadilah setiap pulang sekolah reyhan selalu mengirim pesan kepada bryan untuk memastikannya sudah berada di rumah atau tidak.

Jika bryan belum pulang juga, reyhan pasti selalu mengajak agatha berjalan-jalan terlebih dahulu atau mungkin menemaninya di rumah hingga bryan pulang. Tapi kadang juga ia mengajak agatha ke tempat jegar atau pun rumahnya.

Jadi tak heran jika agatha semakin dekat dengan keluarga juga teman-teman reyhan. Karna ialah satu-satunya perempuan yang sering keluar masuk markas juga kediaman reyhan saat ini. Untung saja mama, papa dan semua teman-teman reyhan tak masalah jika agatha sering mengekor pada reyhan, toh reyhannya yang mengajak bukan kemauan agatha sendiri.

"wihh yang mulia kita dateng guys, beri sambutan beri sambutan" ucap niko saat melihat agatha datang bersama reyhan.

"selamat datang yang mulia reyhan dan juga permaisuri agatha" ucap niko, arjun, jegar dan seno bersamaan.

"ahahahaa apa si lebay kalian" ucap agatha.

"udah biarin aja mereka, kamu duduk dulu di sana ya" ujar reyhan.

"okeyy" jawab agatha lalu duduk di sofa kosong bersebelahan dengan jegar.

"gar, pinjem charger" ucap reyhan.

"ambil aja di atas laci kamar gue"

"siap, thanks ya" ucap reyhan lalu pergi menuju kamar jegar untuk mangambil charger.

"abang lu belum pulang lagi? ada rapat HIMA ya?" tanya heri kepada agatha.

"enggak kok kak, kak bian lagi di kantor ngurus beberapa dokumen"

"ohh jadi sekarang yang pegang urusan kantor almarhum bokap lu bang bryan ya?" -seno.

"iya benerr" jawab agatha.

"itu apa gak pusing dia udah ngurus urusan kampus di tambah ngurus urusan kantor" -jegar.

"kalau pusing si kemungkinan besar iya kak, tapi kak bian di bantu sama om juga kok, dia juga baru belajar buat nerusin bisnis almarhum papa"

"lah terus bisnis kue almarhum nyokap lu gimana? lu yang terusin?" tanya niko.

"ya maunya juga gitu si nik, tapi gak di bolehin sama kak bian, katanya suruh fokus sekolah aja dulu, biar toko kue sementara yang handle tante sama karyawan sana"

"gue jadi kangen kue buatan nyokap lu ta" ucap seno.

Mendengar itu agatha menghela nafas panjang.

"aku juga kangen kak, tapi lebih kangen ke mama" ucapnya dengan raut wajah yang nampak sendu.

"hayo mampus agatha mau nangis tu, kena amuk bang rey lu abis ini" ucap niko.

"eh eh ta jangan nangis dong, senyummmm... ni liat niko ni, mukanya kaya satwa liar" ucap seno sedikit panik.