20. Terungkap

93 8 0
                                    

Ada typo kasih tanda:)

Happy Reading!

Satu kebohongan bisa menutup
semua pintu kepercayaan

-Ayana Anindia Sakhi-

Pagi ini setelah selesai bersih-bersih kini Nayla berkutat di dapur untuk memasak menu sarapannya dengan Algha, pria itu sudah pulih dari sakitnya namun belum bisa pergi ke kantor, Nayla pun izin tidak masuk sekolah hari ini karena menjaga Algha.

Sambil memotong sayuran, Nayla bersenandung ria tanpa menyadari keberadaan Algha yang sedari tadi duduk di meja pantry sembari memperhatikan gerak-geriknya yang terlihat lucu di mata Algha, rasanya ia ingin merekam namun sayangngnya ia tidak membawa ponsel.

"Awsh"  Ringis Nayla kala jarinya terkena goresan pisau.

Algha sontak mendekat kemudian mengambil alih jari Nayla yang terluka lalu menghisap darah yang mengalir dari jari telunjuknya.

Nayla tertegun melihat perlakuan suaminya itu.

Algha memuntahkan darah dari mutnya ke wastafel.

"Ayo saya obati" ujar Algha hendak menarik Nayla pergi dari dapur.

"Ini Cuma luka kecil, nanti juga sembuh" sahut Nayla

"Luka kecil kalo di biarin bias jadi infeksi" ucap Algha tak terbantahkan kemudian membawa Nayla ke ruang tamu.

*****

"Dell, lo yakin ini rumahnya?" tanya Aya memastikan, sekarang mereka sedang berada di depan rumah mewah Algha.

Setelah pulang sekolah keduanya sepakat untuk pergi kerumah baru orang tua Nayla, untuk menemui gadis itu, pasalnya hari ini dia tidak masuk dan mereka tidak mengetahui alasannya. Mereka jadi khawatir dan memutuskan untuk kerumahnya.

"Yakali datang ke alamat palsu"  balas Adell, ia ingat betul alamat rumah ini ketika ia menjemput Nayla beberapa hari yang lalu.

"Yaudah gue pencet belnya nih ya" lanjut Adell

"Eh, tapi pintunya kebuka" ujar Aya menghentikan pergerakan Adell. pasalnya pintu utamanya memang terbuka sejak mereka sampai.

"Ya trus lo mau asal nylonong gitu" celetuk Adell.

"Ya enggaklah"

Akhirnya Adell pun memencet Bel rumah tersebut.

Ting tong

"Assalamu'alaikum" ucap keduanya bersamaan namun tak ada pertanda seseorang akan datang.

"Ga ada orang kalik ya" ucap Adell

"Ga mungkun, biasanya juga kan ada bik inah Dell"

"iya juga ya"

"cobak bel sekali lagi" intruksi Adell pada Aya.

Ting tong

"Assalamu'alaikum" ucap keduanya lagi agak keras.

"Wa'alaikum salam"

Seorang pria keluar membuat mata keduanya membulat lebar.

"PAK ALGHA" kejut keduanya bersamaan.

Kenapa Algha ada di sini? Bukankah ini rumah orang tua Nayla, lalu pria ini?

Adell dan Aya saling adu pandang satu sama lain.

"Siapa yang da—"
Keduanya lebih dikejutkan lagi dengan kedatangan Nayla sambil memegang telunjuknya yang luka.

FeedbackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang