Sholawatin dulu & jangan lupa Vote, komen and share!! Mohon maaf jika terdapat persamaan Nama, tokoh dan lain-lain, so, cerita ini murni pemikiran author
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nayla dan Salsa berdiri di depan pintu kelas yang tertutup dengan nafas ngos-ngosan setelah melewati banyak rintangan dan drama dengan pak satpam di gerbang masuk tadi akhirnya mereka bisa sampai didepan kelas, Saat ini Jam pelajaran sudah di mulai beberapa menit yang lalu, mungkin sudah hampir setengah jam.
Hari ini adalah jadwalnya guru terkiller seantero sekolah, pasalnya jika terlambat tidak ada toleransi dengan alasan apapun, bisa saja dikeluarkan dari kelas, namun lebih parahnya lagi jika tidak masuk tanpa keterangan maka si murid akan mendapat alpha tiga kali pertemuan, dan daripada mendapat alpha Nayla dan Salsa terpaksa ingin tetap masuk ke dalam kelas walau entah bagaimana nantinya.
Akhirnya Nayla memberanikan diri untuk membuka pintu kelas dengan tangan yang sudah bergemetar tegang.
Perlahan tangan Nayla memutar kenop pintu. Dan sepertinya ada yang juga memutar knop pintunya dari dalam.
Dan
Betapa terkejutnya keduanya saat pintunya dibuka dari dalam dan nampaklah sosok pria berkemeja putih berdiri tepat dihadapan mereka, melihat pria yang sudah menjadi penyebab keduanya terlambat dan harus naik taxi untuk sampai ke sekolah. Ngapain pria ini ada di kelas mereka? Satpam baru atau minta sumbangan bencana alam? Ah, mana ada satpam rapih seperti ini. Lalu, ngapain dia disini.
"Kepada ada disini?" suara itu membuyarkan lamunan Nayla dan Salsa, refleks keduanya merubah sikap seperti tidak pernah bertemu sebelumnya.
"Apa benar kalian siswi kelas ini? "Tanya pria itu karena tak kunjung mendapat jawaban atas pertanyaannya.
Nayla dan Salsa hanya mengangguk.
"Masuk!" Ucap pria itu memerintah.
Siapa sih? Nyuruh-nyuruh? ~batin Salsa heran
Nayla dan Salsa saling pandang kemudian masuk ke dalam kelas yang langsung disambut banyak sorot mata yang menatap mereka. Nayla dan Salsa langsung berjalan menuju bangkunya.
"Siapa yang menyuruh kalian duduk?" Baru aja keduanya hendak duduk namun suara bariton itu mengurungkannya, tidak tau saja dia perjuangan kedua gadis itu untuk sampai di kelas.
"Ke depan!" Orang yang dimaksud langsung nurut saja agar cepat tamat drama kehidupan hari ini.
Dari depan Nayla bisa melihat Aidan dan Galih menjulurkan lidahnya mengejek ke arah mereka berdua. Nayla membalasnya dengan pelototan pembalasan 'awas kalian berdua'