25. Tidak Suka

61 4 0
                                    



Dari kejauhan seorang pria sedang menatap seorang gadis yang tengah asik berbicara dengan seseorang sambil berjalan, namun fokusnya hanya pada gadis yang begitu ia rindukan akhir-akhir ini, ia mengikuti langkah mereka dan tak lama satu temannya itu berbelok berbeda arah menyisakan dia seorang diri berjalan menuju perpustakaan.

"Astaghfirullah!" Nayla terperanjat sambil memekik kaget ketika tiba-tiba seseorang pria memeluknya dari belakang membuatnya memegangi dadanya terkejut.

Ia langsung memberontak agar pria itu melepasnya ia tidak ingin terjadi fitnahapalagi ini sekolah.

"Lepas! Siapa sih lo?!" geramnya dengan nada keras.

Akhirnya pria itu melepaskan rengkuhannya dengan raut bersalah, ia terlalu bahagia melihat gadis itu bersekolah kembali setelah lama tak bertemu.

"Maaf" cicitnya pelan tanpa menatap sorot mata Nayla.

Status Nayla yang sekarang, seakan membangun  benteng kokoh antara dirinya dengan gadis itu. Semakin mengikis jarak diantara mereka.

Nayla menghembuskan nafas lega setelah mengetahui siapa orangnya.

Ia menatap Raka yang berada beberapa senti di depannya "Raka"

Pria itu mendongak mendengar Nayla memanggil Namanya. "Kenapa?" tanya Nayla kemudian

Perkataan  Nayla yang lebih singkat dari biasanya, secara tidak langsung membuat benteng jarak diantara mereka semakin tinggi.

"Gak papa Nay, kangen aja" sahutnya jujur.

Memang pada Nayla ia sulit sekali untuk berkata bohong walau jujurpun akan mempermalukannya.

Nayla terkekeh mendengar jawaban Raka.

"Masa sih, terus kok gak jenguk selama gue sakit, emang itu yang namanya kangen" katanya menyindir, pasalnya selama ia di rawat dirumah sakit pria itu sama sekali tidak menjenguknya.

"Sorry" 

hanya kata itu yang dapat ia utarakan, sejujurnya ia tidak ingin melihat Nayla dalam keadaan sakit, apalagi penyebabnya.... sangat membuat dirinya emosi, jadi selama itu Raka menahan diri untuk tidak menjenguk Nayla dan ia berjanji akan menemui gadis itu setelah dia sembuh.

"Gak papa kok lagian gue udah sehat" sanggah Nayla  

"Yaudah gue mau ke perpus, ikut gak?" lanjutnya bertanya.

Raka menggeleng sebagai jawaban, pasalnya ia melihat suami Nayla tadi melintas walau ia tidak tahu pria itu melihat keberadaan dirinya dengan Nayla atau tidak. Ia tidak ingin membuat rumah tangga Nayla kembali bermasalah.

"Sana! Belajar yang bener biar gak bodoh-bodoh amat" kata Raka mengejek.

"Sorry! gue pinter pakek banget" balasnya kemudian berlalu masuk kedalam perpustakaan.

Raka terkekeh ditempat, lama tak melihat gelagat Nayla yang seperti ini.

***

Bapak Es

Jangan kabur, pulang dengan saya

Baru saja ia ingin mengatakan pada Adell jika ia ingin pulang bersama, namun nasib sangat tidak berpihak padanya kali ini pesan Algha lebih dulu masuk di ponselnya.

Nayla menghela nafas berat, biasanya wanita sangat senang jika di posesifin tapi lain hal dengan dirinya bukannya senang malah tidak suka.

"Mau mampir?" tanya Algha pada Nayla ketika mereka sudah berada di dalam mobil menuju jalan pulang.

FeedbackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang