34. Sebuah Fakta

57 4 0
                                        


Ambil baiknya, buang buruknya

Sholawatin dulu & jangan lupa
Vote, komen and share!!
Mohon maaf  jika terdapat kesamaan nama tokoh, karakter dan lain-lain, tapi ini murni pemikiran Author

Cerita ini punya emot khusus..
Nih 🍉🍉🍉

Hari ini sungguh begitu melelahkan bagi Algha, bagaimana tidak, setelah melewati drama telat ke kantor sebab mobilnya yang tiba-tiba mati diperjalanan, setibanya dikantor ia disambut dengan masalah berkas-berkas rapatnya hilang entah kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini sungguh begitu melelahkan bagi Algha, bagaimana tidak, setelah melewati drama telat ke kantor sebab mobilnya yang tiba-tiba mati diperjalanan, setibanya dikantor ia disambut dengan masalah berkas-berkas rapatnya hilang entah kemana. Jika saja rapat ini melibatkan klien utama mungkin ia sudah pingsan ditempat saking pusingnya. Beruntung sekretarisnya bisa menghandle masalah yang terjadi dengan mengganti berkas-berkas yang hilang dengan file yang ada di laptop.

Hari sudah siang saat ini Algha sedang merebahkan tubuhnya diatas sofa sembari memijit keningnya yang terasa berdenyut nyeri mungkin efek terlalu banyak pikiran.

Hampir saja ia terjun kealam bawah sadar tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk, ia kemudian bersuara mengintruksikannya untuk masuk.

Tanpa melihat siapa orangnya iapun bersuara "Ada apa"

Sedangkan seseorang yang tengah ditanya pun tersenyum kearah pria yang masih menutup matanya dengan lengannya itu, tanpa berniat melihat kearahnya.

Merasa pertanyaannya tidak dijawab dengan sedikit malas Algha membuka matanya dan seketika itu pula matanya membulat menangkap sosok istrinya yang tengah berdiri dengan menenteng rantang makanan di tanganya sambil melempar tersenyum manis kearahnya. Algha kemudian mengubah posisinya menjadi duduk menepuk tempat kosong disampingnya untuk Nayla duduki.

"Kenapa tidak memberitahu kalau mau kesini?" tanya Algha sedikit memiringkan posisi duduknya agar dapat melihat istrinya dengan jelas.

Pertanyaan itu membuat senyum Nayla luntur "Jadi, gak seneng aku kesini?"

Algha seketika menggeleng menangkap raut kekecewaan diwajah istrinya.

Beginilah jika berbicara dengan wanita harus ekstra hati-hati menggunakan kosa kata.

"Bukan gitu, seneng banget malah, kalau mengabari terlebih dahulu kan aku bisa menyambut kamu" ujar Algha tersenyum

"Sengaja biar mengejutkan" sahut Nayla

Algha mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti "Sangat mengejutkan" ucap Algha terkekeh, ya memang Nayla membuat dirinya terkejut karena tiba-tiba datang kekantor tanpa memberitahu terlebih dahulu.

"Lapar" keluh Algha mengkode agar rantang yang dibawa Nayla segera dibuka, pasalnya aroma tercium sampai ke hidungnya.

"Siapa yang bilang ini buat Mas?" tanya Nayla terdengar mengejek

FeedbackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang