11.Jelas dan Lantang

120 10 1
                                        


BTW DI PART INI NAMA PAPA NAYLA DI UBAH YA...🤗

HAPPY READING!!!!

H-3 dari hari pernikahan, Nayla jatuh sakit dan harus di larikan ke rumah sakit untuk dirawat secara intensif.
Orang tua Nayla berinisiatif memundurkan acara pernikahan putrinya tersebut dengan Algha. Mengingat kondisi Nayla yang tidak memungkinkan untuk tetap melakukan resepsi pernikahan.

Begitu pula dengan pihak keluarga Algha. mereka tidak mau mengambil resiko. takut terjadi sesuatu nanti pada Nayla jika kondisinya belum pulih sepenuhnya. Namun, hal itu ditolak oleh Nayla dengan alasan "Bentar lagi sembuh kok, Cuma Mag biasa" begitu katanya.
Ia juga tidak mau karena undangannya sudah tersebar meskipun hanya sebatas keluarga besar mereka dan rekan bisnis kedua belah pihak.
Dengan berat hati orang tua Nayla pun menuruti pemintaan putrinya tersebut dengan harapan tidak terjadi sesuatu padanya nanti.

@@@

Pernikahan Algha dan Nayla di gelar di hotel mewah. Undangannya pun hanya sebatas keluarga besar kedua belah pihak dan rekan bisnis kerja.

Nayla pun enggan mengundang teman-temannya. Bukan karena ia tidak mau berbagi kebahagiaan, ataupun tidak perduli terhadap mereka namun, ia masih tidak siap memberitahukan kabar ini pada mereka. Ia khawatir satu sekolah tahu tentang statusnya nanti.

"Mbak, make up nya jangan menor-menor ya! gue bukan mau konser" gerutu Nayla ketika dirinya hendak dirias oleh mbak-mbak MUA. Sejak tadi dirinya terus mengomel agar make up nya tidak menor namun, hal tersebut di abaikan oleh perias.

"Kalo gak menor bukan orang mau nikah mbak, tapi mau ke pasar" ujar mbak yang hendak memoleskan Foundation pada wajah Nayla yang sedikit pucat.

"Iya bener mbak, ini moment langka, Cuma satu kali dalam hidup, ntar mbak nyesel lho gak tampil perfect di depan suami" sambung mbak MUA yang satunya membenarkan.

"Ya, kali aja gue bisa nikah lagi sama Renjun ya kan?" Nayla sambil senyum-senyum.

"Kaum halu ternyata"

Tak lama kemudian Nayla sudah selesai di Make Up dan kini terlihat sangat cantik dengan polesan yang menutupi wajah pucatnya. Dengan gaun putih yang melekat pas di tubuh mungilnya membuat dirinya terlihat anggun.

"Sayang, kamu cantik banget hari ini" ucap Farah saat baru masuk ke dalam kamar dan mendekati sang putri.

Nayla yang menyadari keberadaan mamanya pun langsung berhamburan memeluknya.

Sungguh batinnya tak kuasa menahan tangis mengingat hari ini adalah hari di mana ia harus melepas masa remaja dan juga cita-citanya, mungkin. Demi kebahagiaan kedua orang tuanya. Ia tidak ingin menjadi anak durhaka yang lebih mementingkan egonya dari pada keinginan orang tuanya yang sudah mengandung dan merawatnya sejak kecil sampai sekarang. Mungkin dengan ini ia bisa mebahagiakan mereka walaupun ia tidak tahu apakah ini juga akan menjadi kebahagiaannya kelak.

"Kok nangis? Ntar make up nya jelek lho" kata Farah menyadari wajah Nayla yang menitihkan air mata di pundaknya. Ia pun membuat Nayla menatap dirinya dan menghapus air mata sang putri.

"Kenapa? Hm" tanya Farah di balas gelengan oleh Nayla.

"Ma"

"Iya sayang"

"Bang Reyhan kenapa gak pulang?" tanyanya dengan raut sedih.

"Abang gak bisa pulang sayang, kamu tau kan dia lagi sibuk dengan tugas Skripsinya"

"Ish, Abang tega" Gumam Nayla cemberut.

"Udah-udah jangan cemberut gitu, nanti Video Call aja ya sama abang"

FeedbackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang