Jakarta, 19 september 2020
"Kak Ara, udah siap belum? nanti zee telat nih" ucap zee sambil mengetok - ngetok kamarnya
"iye bentarrrr" Ara pun membuka pintunya
zee hanya melihat kakaknya itu dari ujung kaki sampai ujung kepala dan kemudian tawanya pun lepas karena melihat bentukan dari kakaknya ini, ara pun hanya memasang wajah datarnya, karena ia tau apa yang adek sepanti nya ini tertawakan
"sumpah kak ara, bentukannya kak ara kayak yang aku liat - liat ditiktok ito lho, yang jadi model itu lho"
"model? berarti aku cantik dong?"
"iya model, model citayem fashion week" tawanya kembali untuk sekarang lebih keras lagi
"terus terusin aja zee"
"bercanda kak ara, tapi seriusan deh kak, emang harus gitu banget ya? kuncir beda warna gitu, satu merah satu ijo, kaos kaki satu ungu satu pink" zee pun menyentuh tas yang digendong ara "ini juga tas dari karung goni gini"
"aku juga gatau deh zee, kayaknya ospek sekolah pas dibandung ga gini gini amat deh"
"yamungkin beda kali kak, kan ini kakak masuk kuliah, tapi emm okelah kak ara tetep cantik kok walaupun aneh gini ahahaha"
"ketawa aja terus sampe kamu telat masuk sekolah"
"hah? iya ya, ayok kak ih, motornya aku aja yang bawa, nanti aku jemput kak ara lagi"
"hemm yaudah ayok"
ara dan zee benar - benar serius dengan ucapannya waktu itu untuk menimba ilmu di jakarta, ara yang masuk kuliah di salah satu universitas ternama karena beasiswa, sedangkan zee yang tidak mau pisah dengan kakaknya ini pun meneruskan SMA nya yang bisa dikatakan nanggung karena ia masuk dikenaikan kelas 3. untuk tempat tinggal ara sudah menabung dari dia masih sekolah dulu, sejak masuk SMP dia sudah berpikir bahwa tidak mungkin ia bisa kejakarta dengan meminta uang pada bundanya itu, oleh karena itu ia bekerja setiap pulang sekoalah di sebuah rumah makan yang ada dibandung dekat dengan panti asuhannya, awalnya bunda tidak serta merta langsung memperbolehkan mereka berdua untuk pergi meninggalkan panti asuhan tersebut, tapi dengan penuh bujuk rayu dan ucapan janji akhirnya mau tidak mau bunda merelakan mereka berdua untuk mewujudkan mimpinya tersebut.
dijakarta berbekal uang tabungan ara, ia mengontrak sebuah rumah kecil dan membeli sebuah motor bekas untuk transport mereka. dan hari ini adalah hari pertama mereka berdua menjadi pelajar dan mahasiswi kota jakarta.
"kak ara, nanti zee temenin cari kerjanya, semangat kuliahnya, zee sekolah dulu"
"iyaa hati - hati, yang bener sekolahnya"
"siap kak ara, zee keren pergi duluuuu" zee pun menancapkan gas motornya meninggalkan ara yang menatap tulisan yang menempel didinding "FAKULTAS EKONOMI"
"okey semangat ara" ucap ara sambil melangkahkan kakinya memasuki wilayah kampusnya itu. oiya untuk janjinya bisa bertemu dengan kak yessicanya itu, entahlah. ia pun tidak tau harus mencari kemana, bundanya juga sudah tidak mendengar kabar apapun lagi. menurutnya fokusnya sekarang adalah berkuliah dengan benar dan untuk bisa bertemu dengan kak yessicanya itu adalah bonus yang ia semogakan.
"eh eluuu" teriak seseorang dari belakang yang membuat ara ikut menoleh
si pemanggil itupun melangkahkan kakinya mendekat ke arah ara, ara melirik kanan dan kiri dan menunjuk dirinya
"aku?"
"iya elu"
ditatapnya orang didepannya ini memakai pita yang sama dengannya, kaos kaki yang sama, bisa dipastikan dia juga mahasiswa baru seperti dirinya
"anak akuntansi kan?"
"iya kok kamu tau?"
"aku - kamuan?"
"maaf aku dari bandung"
"ohh pantesan, kenalin gue adel" ucap adel menarik tangan ara tanpa menunggu ara mengatakan apapun itu
"eh mau kemana?"
"ke lapangan lah, kita udah hampir telat, gue tau lu anak akuntansi soalnya pita kita sama"
"ah iya okey deh" mau tidak mau ara menurut saja kemana si adel adel ini menariknya
"widih sape tu del, main gandeng - gandeng aja"
"anak baru juga samaa, gue tadi liat dia celingak celinguk gitu kayak orang ilang" jawab adel sambil tertawa "oiya kenalin namanyaaa" ucap adel terhenti karena ia pun tidak tau siapa nama orang yang ditariknya itu
ara yang mengerti pun langsung menjawab "ara, nama aku ara"
"ohhh ara, salam kenal ra gue olla" ucap salah satu dari 4 perempuan disana
"gue jessica chandraa panggil aja jessi s nya double pake i bukan y"
"ribet lu jes, gue oniel"
"haloo, gue eve, kalau lu susah panggil ip aja"
"dah kenal temen - temen gue kann? sekarang lu masuk jadi temen kita ya, okey? fix lu diem gue anggep okey"
"ah iya, salam kenal yaa"
"kaku amat ra, gausah kaku - kaku, lu bukan dari sini ya?" tanya olla
"iyaa kan kita udah prennn" ucap eve dengan suara cemprengnya itu
"berisik banget ip astaga" gerutu adel sambil menutup kupingnya
"ya kenapa sihhhhh" ucapnya tambah nyaring membuat semua orang melihat kearah mereka ber enam
"maaf kan teman saya maafkan teman saya" ucap oniel sambil membungkuk
ara pun hanya ternsenyum melihat kelakuan teman - teman barunya itu dan menjawab pertanyaan olla tadi "aku dari bandung"
"oh bandung pantesan, tenanggg raa, nanti gue ajarin pake gue elu sama pake bahasa - bahasa yang biasanya orang jakarta pake deh" ucap jessi sambil tersenyum
"ah iya, makasih yaa"
"eh udah diem weh, kakak kakaknya dah dateng tuh" ucap adel yang membuat mereka ber 6 pun baris dan menatap kedepan mendengarkan instruksi instruksi yang di bacakan, okey ara cukup beruntung kali ini menurutnya ke 5 teman barunya ini tidak buruk, hanya saja sedikit barbar, terlihat dari olla yang sudah disuruh maju oleh departemen kedisiplinan karena tidak memakai sabuk, adel yang sedikit tomboy, oniel yang hobinya memberikan tebak - tebakan disela - sela kegiatan, dan eve yang tidak bisa mengontrol suaranya sehingga beberapa kali ditegur
"bunda doain ara ya biar bisa betah tinggal dijakarta"
-Tbc
Jangan lupa vote komennya teman, dan doakan aku biar cepat skripsiannya ehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Ya
FanfictionGxg content "Bukankah janji itu harus ditepatin ya chik?" "kamu bilang kamu bakal tetep sama aku?" Tentang Ara yang masih memegang janji kecilnya