"Emang sinting ya tu dosen, bisa - bisanya udah ga dibolehin masuk, gue diharuskan buat ngebawa ni buku sebanyak ini keperpus fakultas" gerutu seorang perempuan yang ditangannya penuh dengan buku tebal yang hampir menutupi wajahnya
"nah nah kan anjing banget pake jatoh, emang sibotak ga ada otak" sumpah serapah masih di layangkannya sambil menyusun kembali buku buku yang berjatohan tersebut, hingga sebuah tangan membantunya menyusun buku buku tersebut
Anin - perempuan yang baru saja menggerutu dan mengomel tidak jelas itu hanya terdiam dan memperhatikan seseorang yang membantunya itu
"ini mau ditaroh kemana kak? biar aku bantu" anin masih terdiam
"kak?" lagi - lagi anin masih terdiam
"haloo kak? ini mau ditaroh dimana ya?" tanya orang tersebut sambil menepuk pelan pundak Anin
"hah?"
orang tersebut pun terkekeh melihat tingkah lucu orang didepannya ini "ini mau dibawa kemana kak?"
"hah anu ke perpus" ucap Anin gelagapan
"yaudah yuk aku bantu kak"
"eh gausah, gue bisa sendiri kok"
"gapapa kak, aku juga mau kearah situ kok, perpus fakultas yang dilantai 1 kan?"
Anin hanya mengangguk
"yaudah yuk" ucap orang tersebut membawa semua buku yang Anin bawa tadi
"eh dibagi aja biar ga berat" dengan tersenyum orang tersebut merendahkan dirinya sedikit untuk memperbolehkan Anin untuk mengambil sebagian buku yang ia pegang
sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka obrolan, Anin masih dengan pikirannya sambil sesekali melirik perempuan yang ada disampingnya tersebut. poni nya, wajahnya, bahkan bulir keringat yang menetes dari pelipisnya pun tidak luput dari penglihatan Anin
"cantik banget astaga, kok udah cantik ganteng juga ya, semua diembat, ini mah tipe gue banget gilaaaaa"
"kakk" ucap perempuan tersebut menarik anin yang hampir menabrak tembok
"eh"
"jangan ngelamun kak, kamu hampir aja nabrak tembok yang tidak bersalah" perempuan tersebut masih dengan tersenyum
"gue harus berterima kasih sama pak botak, gara gara dia gue bisa ketemu ni orang, AHH MAKKK CAKEP BANGET INIII"
"tuhkan ngelamun lagi" ucap perempuan itu sambil tertawa "kak ini kita udah sampe perpusnya, jadi ditaroh dimana ya?"
"hah? udah sampe? cepet banget?" tanya Anin dengan tampang cengonya
"cepet? kita turun 3 lantai kak" tawa renyah keluar dari orang disampinya itu, membuat Anin hanya tersenyum meruntuki kalimatnya yang keluar dengan spontan tersebut
"hehehe iya ya, yaudah yuk kedalem"
"assalamualaikum ibu riani penjaga perpus yang paling cantik, nih Anin bawain oleh oleh dari pak burhan, katanya disuruh titip keibu"
"pasti kamu dihukum lagi ya?"
"telat 2 menit bu sumpah deh" Anin pun meenaroh buku yang dibawanya kemeja bu Riani - si penjaga perpus
"eh taroh sini aja"
"iya kak" perempuan itupun meletakan buku yang dibawanya disamping tumpukan buku yang dibawa Anin tadi
"makasih ya, kamu temennya Anin? kok Ibu baru liat?"
"ah bukan bu, itu tadi saya ga sengaja ketemu kak Anin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Ya
FanfictionGxg content "Bukankah janji itu harus ditepatin ya chik?" "kamu bilang kamu bakal tetep sama aku?" Tentang Ara yang masih memegang janji kecilnya