11

1.5K 229 42
                                    

Zee yang sedang bersantai diruang tengah untuk menunggu kepulangan Ara, tadi sore ara mengabarinya untuk tidak menjemputnya saat pulang kuliah karena ia akan pulang dengan temannya dan minta dijemput saat pulang kerja saja, namun jam 7 tadi ara kembali menghubunginya untuk tidak usah menjemputnya juga karena ia akan pulang sendiri. zee pun tanpa banyak bertanya hanya mengiyakan apa yang Ara katakan.

tiba - tiba ada sebuah suara mobil yang seperti berhenti di depan rumahnya, membuat Zee yang sedang fokus bermain tiktok pun berdiri dari duduknya dan mengintip dari arah jendela. matanya memicing memperhatikan mobil keren yang ada didepannya, apa itu temannya Kak ara? pikirannya terjawab setelah melihat Ara turun dari mobil tersebut, tapi sebentar Ara sendirian? itu mobil siapa?

"hah? kak ara sendirian?" pertanyaan - pertanyaan terputar dikepala zee, mulai dari pertanyaan positif hingga negatif, dari perkiraan Ara mendapatkan undian berhadiah sampai pikiran bahwa kak Ara nya itu jadi simpanan om om atau tante tante girang, ya semoga pemikirannya yang terakhir itu tidak benar, tapi kalaupun benar, zee bingung haruskan ia bersyukur setidaknya perekonomian mereka membaik, ataukah zee harus memarahi ara karna mau menjalin hubungan dengan om om atau tante tante? bagaimana kalau om tersebut mempunyai istri? atau tante tante itu mempunyai suami? apakah ara bisa disebut sebagai pelakor? dan berakhir dengan dilabrak oleh suami atau istri orang itu?

Ara pun membuka pintu dan terkaget karena Zee sudah berdiri di depannya dengan tatapan menyelidik

"Astagfirullahalazimmmm, Azizi shafaaa. ngapain berdiri depan pintu sih"

"kak ara jawab pertanyaan zee, itu mobil siapa?" tanpa ba bi bu Zee langsung melayangkan pertanyaan pertanyaan yang berputar dikepalanya.

"kak ara abis dapat undian mobil ya?"

"atau kak ara dapat warisan?"

"tapi gamungkin sih"

"kak ara gajadi simpenan om om kan?"

"atau malah jadi simpenan tante tante?"

"kak ara tau gasih, kalau kayak gitu kak ara itu jadi pelakor secara tidak langsung"

"duh kak ara, kalau kak ara di labrak gimana?"

"zeee kasih tau bunda ya kalau kak ara jadi simpenan gitu"

"zee gapapa kok kalau makan tahu tempe trus harus naik motor kesekolah"

"seriusannnn benerannn gabohongggg"

"balikin kak araaaa"

"telpon deh orangnya suruh ambil kesini"

"bener bener ya, seganteng atau secantik apasih diaa, sampe kak ara mau"

"kak ara - awshhh sakitt kak ara, kok di sentil sihhhh!"

Ctakk. Ara pun menyentil dahi zee dengan keras.

"jangan kebanyakan nonton sinetron deh" Ara pun berlalu dan duduk di kursi ruang tamunya itu, sambil melepas sepatu yang masih ia kenakan

Zee pun mengusap ngusap dahinya yang terasa pedis, kemudian mengekori Ara dan duduk disampingnya

"yahabis kak ara pulang - pulang tiba - tiba bawa mobil, ya zee curiga lah"

"itu mobil temen aku"

"yang mana? kak adel? kak olla? kak ip? kak jessi? atau kak oniel?" ucap zee sambil mengabsen satu persatu teman temannya. tempo hari ara memang menceritakan dan memberitahu zee siapa - siapa saja teman - temannya, hal ini juga berdasarkan sikap posesif zee yang tidak mau kakak nya itu salah pergaulan atau malah dibully oleh orang lain, memang si zee zee ini bocil yang sok dewasa.

Janji YaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang