37

1.3K 248 93
                                    

"kak chika" panggil ara yang sudah berada di lorong fakultas chika, chika yang mendengar namanya dipanggil pun menoleh dan kaget bagaimana bisa anak itu menginjakan kaki di fakultasnya

"kamu ngapain disini?" tanya chika bingung saat ara sudah berada didepannya

"mau jemput kamu, ayok pulang bareng ara, udah seminggu ini kamu sibuk terus kak, aku kangenn"

"kamu kok gabilang sih kalau mau kesini? aku masih sibuk ara" ucap chika terlihat memijat pangkal hidungnya, meruntuki ara yang malah menjemputnya, matanya menelisik kanan dan kiri kemudian kembali menatap ara yang ada didepannya

"kok kamu marah sih? emang ara gaboleh ya jemput pacar ara?" tanya ara membuat chika menaruh tangannya dipundak ara

"bolehh, tapi aku lagi banyak tugas ara"

"yaudah gapapa, aku yang anterin ya"

"gabisa, kamu pulang duluan aja"

"tapi kak"

"ra kamu denger aku kan?"

"iya iya maaf, ara boleh peluk bentar ga?" tanya ara membuat chika menghela nafasnya dan menarik ara kepelukannya

"maafin aku ya sayang, tunggu aku ga sibuk lagi yaa" ucap chika membuat ara mengangguk mengerti

"iya kak chika, maafin ara ya. ara terlalu kangen kamu soalnya" ucap ara sambil melengkungkan bibirnya kebawah, membuat chika tertawa

"iyaaa, yaudah pulang gih. aku masih ada kelas soalnya" ucap chika membuat ara mengangguk 

"daa kak chika" ara pun melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan chika yang masih berdiri memperhatikan ara sampai ara hilang dari pandangannya. chika menghela nafasnya panjang, seakan satu beban sudah terangkat dari dirinya

"chikk" seseorang menepuk bahu chika membuat chika sedikit terlonjak kaget

"suka banget ngagetin" ucap chika memukul keras bahu vivi membuat vivi hanya tertawa

"maaf dehh" ucap vivi sambil mengacak - acak rambut chika

"rambut aku kak vivi ihhh" vivi pun tertawa puas, vivi pun membenarkan kembali rambut chika 

"jadi ga?"

"jadiiiii... ayok jalan jalannnnn"

*******

"diliat - liat chika makin lama makin makin ya" ucap anin emosi saat ini anin, shani, feni dan sisca sedang berada dikantin fakultasnya, sudah seminggu sejak anin memarahi chika tempo lalu chika pun seperti menghindari teman - temannya, ia sudah jarang berkumpul bersama lagi dengan mereka

"iya anjir, gue liat kemaren di mall chika lagi jalan sama vivi, mesra banget lagi" sahut feni

"gedeg banget gue" ucap anin sambil meminum es jeruknya hingga sisa setengah berusaha mendinginkan kepalanya yang memanas

"loe gedeg karena loe masih suka ara atau karna apa?"

"gue udah nganggep ara kayak adek gue shan, jadi gue emosi aja ara digituin" ucap anin sambil mengaduk es jeruknya

"loe masih suka ara kan shan?" tanya sisca to the point

"masih" ucap shani dengan jujur

"loe deketin ara sekarang shan, jangan pasif jadi orang" ucap anin menggebu - gebu membuat shani tertawa tanpa suara

"ara sayangnya sama chika, sekuat apapun gue berusaha kalau chika yang ada dihatinya ara, gue bisa apa?" 

"bisa loe pasti bisa, gue lebih rela lahir batin kalau loe yang jadi pacarnya ara sekarang daripada chika chika itu"

Janji YaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang