"woy ra" panggil mira membuat ara yang sedang melap gelas tersebut tersentak kaget
"bisa ga ngangetin, ga kak, kalau gue jantungan lu mau gantiin gue buat biayain hidupnya azizi?" omel ara membuat mira terkekeh
"ada vivi tuh didepan" ucapan mira membuat ara terdiam sebentar kemudian kembali melakukan pekerjaannya
"biarin aja, bareng chika ya pasti?"
"engga sendirian dia" ara pun mengangguk mengerti
"sana temuin" suruh mira membuat ara melepas lap ditangannya dan berbalik menatap tidak percaya kearah mira
"loe mau gue berantem sama si vivi vivi itu apa gimana? bisa bisanya nyuruh gue ketemu dia" sewot ara membuat mira tertawa
"dia yang minta ketemu sama lo karna ada yang mau dia omonginn" ara pun menggeleng dan kembali berbalik dan kembali melanjutkan pekerjaannya
"gue ga ada deketin pacarnya lagi, buat apa dia mau ketemu gue. aneh"
"udah temuin dulu ra, apa salahnya dah. kan ketemu doang, dia juga mau ngomong baik baik kok ke lu"
"loe tau kak apa yang mau dia omongin?" tanya ara membuat mira mengangguk
"tau"
"apa? ada hubungannya sama chika?" mira pun mengangguk
"temuin aja dulu, keputusannya tetep ada di diri lu kok"
********
"hai sorry gue ganggu waktu kerja loe, kenalin gue vivi. pertama kali kita ketemu, kita belum kenalan sama sekali" vivi pun tersenyum sambil menjulurkan tangannya
ara pun mengangguk dan menyambut uluran tangan tersebut
"ara"
"emm mau pesen dulu gak ra? biar enak ngobrolnya"
"gausah. to the point aja loe mau ngomong apa, gue harus kerja lagi abis ini" ucap ara membuat vivi tersenyum dan mengangguk
"emm gue mau loe balik ke chika ra"
ucapan vivi membuat ara menatap tidak percaya
"maksut lo apa? lo mau nyakitin kak chika? dia udah milih kak vivi dan kak vivi malah nyuruh gue balik ke kak chika?" ucap ara sambil berdiri
vivi pun berusaha menenangkan ara dan menyuruhnya duduk kembali
"chika memang milih gue tapi hatinya udah bukan buat gue lagi ra" jelas vivi membuat ara terdiam.
melihat ara terdiam vivi melanjutkan ucapannya
"loe tau? chika milih gue bukan karna gue masih ada di hatinya dia, dia milih gue karna dia terbiasa dengan adanya gue disamping dia, gue ga lebih dari kakak buat dia ra. bukan sayang sebagai pacar, chika sayang gue karna dia udah nganggep gue kayak kakak dia sendiri"
"loe pasti tau tentang masalah keluarganya kan? dia udah sebergantung itu sama gue, mungkin emang dulu dia sayang gue sebagai pacarnya yang selalu ada buat dia, tapi semuanya udah ga sama lagi ra sekarang"
"gue cuman dianggap kakak buat dia"
"ga ada kakak adek yang cupang cupangan kak, ga ada kakak adek yang cium ciuman"
"terlepas dari semua yang gue dan chika lakuin nyatanya emang kayak yang gue omongin tadi" vivi terdiam sebentar dan melanjutan omongannya
"loe tau? semenjak loe sama chika putus, chika cuman ingat semua tentang loe, mulai dari makanan kesukaan loe, tempat yang mau kalian kunjungin, kebiasaan kebiasaan yang loe lakuin, semua chika ingat dan dia aplikasiin ke gue, yang padahal gue ga sama kayak loe mulai dari makanan, tempat, dan kebiasaan ra. menurut loe dia sayang gue? dia mikirin gue? engga ra hampir semua perasaan dan pikiran dia cuman ke loe" jelas vivi
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Ya
FanfictionGxg content "Bukankah janji itu harus ditepatin ya chik?" "kamu bilang kamu bakal tetep sama aku?" Tentang Ara yang masih memegang janji kecilnya