"ahh kenapa pake mogok sih, mana ngerti gue ginian" gerutu seorang perempuan sambil melihat mesin mobilnya yang sedikit mengeluarkan asap
"loe kalau minta ganti bilang dong, jangan tiba tiba mogok gini, kan nyusahin" omelnya lagi
"percuma HP mahal kamera boba kalau kapasitas batre gampang habis, beli xiaomi ajalah besok gue" lagi, lagi - lagi dia menggerutu karna disaat seperti ini hp mahalnya pun tidak berguna
"kenapa kak mobilnya?"
"eh" kagetnya ketika ada seorang perempuan yang berdiri disampingnya sambil melihat kearah mesin mobilnya
"ah ini mah air radiatornya kak, bentar pegangin nasi bungkus aku, aku beli air diwarung bentar" belum sempat shani - iya shani, perempuan yang sedari tadi mengomel itu menjawabnya, orang tersebut sudah pergi dengan sedikit berlari
tidak lama setelah itu perempuan tadi terlihat sedikit berlari menghampiri mobil shani
"jauh juga kak ternyata warungnya" ucap perempuan tadi datang sambil menyeka keringat dipelipisnya dan langsung sibuk memperbaiki mesin mobil shani
"lucu mukanya, cantik juga"
"coba deh kakak nyalain mobilnya" Ucap perempuan itu, namun tidak ada jawaban sama sekali
"kak?" lagi, shani masih terdiam memandangi wajah perempuan itu
"kak hallooo?" perempuan itupun melambaikan tangan didepan wajah shani membuat ia tersadar dari lamunannya
"hah iya apa?"
"nyalain mobilnya kak"
"hah?" sepertinya shani masih ngelag
"kakak hah hah hah terus udah kayak abang abang penjual keong, itu kak nyalain mobilnya" ucap perempuan itu sambil tertawa
"emang udah?" tanya shani dengan polosnya
"iya gatau kak, makanya dinyalain dulu mobilnya biar bisa tau udah apa belum" ucap perempuan itu dengan gemasnya
"oh iya ya, yaudah bentar" Shani pun mencoba menyalakan mobilnya dan berhasil, mobil itupun menyala
"okeyy, berhasil berartii" perempuan itupun menutup kap mobil shani kembali
"makasih yaa" ucap shani sambil tersenyum, perempuan itu pun mengangguk dan tersenyum kemudian mengadahkan tangannya
"hah? oh iya bentar, berapaa??" tanya shani mengeluarkan dompetnya, membuat perempuan itu tertawa, lagi, shani ngefreeze melihatnya, bagaimana tidak, ketika perempuan itu tertawa mata nya hanya segarisss, shani lemah melihat yang imut - imut seperti ini
"bukan itu kakk"
"hah terus apa?"
"nasi bungkus akuuu"
"ah oh iya ya, ini" shani pun menyerahkan kantong plastik yang dipegangnya
"yaudah kak, aku pulang dulu ya, nanti masukin bengkel aja kakk, biar dicek yang benernya rusaknya apa, harusnya si cuman kurang air aja tadi"
shani pun hanya mengangguk
"yaudah, hati - hati ya kak" perempuan itupun melangkahkan kakinya menjauhi shani
"eh gamau bareng?" tanya shani dengan sedikit berteriak
"gausah kak, rumah aku udah deket kok, daaa kakk" sahutnya kemudian kembali melangkahkan kakinya kembali
seutas senyum terbit dari bibir shani, shani pun memasuki mobilnya, senyum yang tadi mengembang tiba - tiba hilang begitu saja, terganti dengan gerutuan shani
"shani begoo, kenapa ga nanya namanya sih!!"
*****
"Kak araa lama bangettt sumpahhh"
baru saja Ara memasuki rumahnya sambutan omelan zee sudah terdengar di kupingnya
"katanya beli nasi bungkus doanggg"
"belinya di arab ya?"
"padahal kan cuman didepan sanaa"
"disuruh naik motor gamau, malah pilih jalan kaki"
"baru juga dateng udah di omelin aja, nih nasi bungkusnya" ucap Ara sambil tertawa melihat tingkah adek sepantinya itu
"ya habisnya kak ara lama bangettttt" ucap zee sambil tetap menggerutu, diambilnya nasi bungkus tadi dan memindahkannya kepiring "nih makannn kakk, aku udah laper nungguin kak araaa"
"iyaiya maaf, tadi bantuin orang dulu"
"bantuin orang? cewek apa cowok kak? bantuin apa emangnya?"
"cewek, mobilnya mogok" ucap Ara sambil mengaduk - aduk nasi bungkusnya
"dih emang kak ara ngerti permobilan? mobil aja gapunyaa, gaya gayaan" cibir zee sambil menyuap nasi bungkus tersebut
"dih ngeremehin kamu, waktu sekolah dulu kak ara pernah diajarin mang tarno ya buat benerin mobil sama motor gitu dibengkelnya"
"main kok sama bapak bapakkk"
"pelajaran hidup ituuu, perempuan gaharus cuman ngerti masak, sama beres - beres rumahh tau, masalah kayak gitu juga kita harus bisaaa"
"iyadeh sipaling bisaa, tapi masak telor aja gosonggg, kayaknya kak ara bukan perempuan" Ucap zee membuat ara membulatkan matanya dan mengangkat sendok ditangannya
"ampun kak ara, zee bercanda" tawa zee yang sukses mengerjai kakaknya itu
"terus gimana kak?"
"apanya yang terus?"
"itu orangnya? cantik ga?" goda zee sambil menaik turunkan alisnya
ara terdiam dan berpikir kemudian mengangguk - anggukan kepalanya
"cantik, dia kalau senyum ada lesung pipinya, manis jugaa"
"siapa namanya kak?"
"nah itu kakak gatau"
"lah?"
"lah kenapa?"
"ga kak ara ajak kenalan?"
"enggak"
"kak ara nub banget sihh" cibir zee kecewa, kenapa kakaknya ini sangat bodoh dan tidak sat set sat set
"lah malah ngatainn"
"yahabisnya udah tau cantik malah ga diajak kenalan"
"aku lama gara gara bantuin orang aja kamu udah ngomel panjang kali lebar kali tinggi zee, apalagi aku pake basa basi kenalannn" ucap Ara dengan muka datarnya membuat zee tertawa lebih keras lagi, sungguh mengerjai ara adalah hobi zee sejak kecill.
-Tbc
kiw kiw shanra nih?? wkwkwk
tapi emang bener ya ara kalau senyum atau ketawa matanya jadi segariss, arghhh cantik bangettt emang ara ara ara iniii
tapi serius tanya deh, ara nya ini aku buat mode bocil menggemaskan gituu, jadi ga ada tu ara yang muka datar atau cuek kayak di cerita - cerita wattpatt lain, gapapakan ya? kan ceritanya ara adalah anak bandung yang peduli dan berbaik hatiii siapakah diaaa?? malah jikoo wkwkwk
jangan lupa vote sama komennya teman temannn luvvvv
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Ya
FanfictionGxg content "Bukankah janji itu harus ditepatin ya chik?" "kamu bilang kamu bakal tetep sama aku?" Tentang Ara yang masih memegang janji kecilnya