"Gimana ra? udah ngerti belum sistem kerjanya gimana?"
"ngerti kok kak" tidak susah, dikerjaan nya kali ini 11 12 sama apa yang pernah ia kerjakan di waktu SMA dulu, bedanya tempat kerjanya kali ini lebih rame daripada dibandung, cafe yang tidak jauh dari rumah dan tempat kuliahnya. pekerjaannya sederhana ia hanya harus membersihkan meja, mengantar pesanan, dan bertanya apa pesanan mereka. sangat mudah bukan? namun ketika ia melihat banyaknya pelanggan yang mengunjungi cafe ini mungkin ada baiknya Ara harus pergi ke apotik untuk menyetok koyo?
"baguss deh, kata kak Rama juga loe udah pernah kan kerja kayak gini sebelumnya" sahut Mira -partner kerja atau senior Ara di cafe ini
"pernah kak, tapi dibandung engga serame ini hehe" ucap Ara sambil tertawa pelan
"haha, iya emang cafe ini rame ra, mungkin karna letaknya juga dekat kampus jadi banyak mahasiswa yang suka kesini, tapi, emang gapapa loe apply kerja nya jadi waitress gini? loe mahasiswa akuntansi kan? gamau cari yang sesuai sama jurusan loe aja?"
"baru semester satu kak, gamungkin lah ada kantoran yang mau nerima mahasiswa baru. lagipula aku butuh kak, adek aku masih SMA soalnya"
"emm sorry gue boleh nanya?"
"sok atuh kak nanya aja"
"orangtua loe?" tanya mira dengan hati - hati
"aku dari panti asuhan kak, adek aku si zee itu juga bukan adek kandung, cuman adek sepanti yang udah aku anggep kayak adek aku sendiri" Ucap ara dengan santai, ia tidak terluka dengan pertanyaan mira, toh emang benar adanya kan?
"emm sorry ra gue gatau"
"santai lah kakkk" tawa Ara yang melihat muka Mira yang merasa bersalah telah bertanya seperti itu pada Ara "oiya kak, jadi kapan aku bisa masuk kerja?"
"besok, loe bisa mulai kerja besok. oiya karna loe masih kuliah jadi jam kerja loe dikhususkan di shift sore dan tidak ada pergantian shift ya, jadi paginya loe bisa kuliah, sorenya loe kerja"
"siap kak, kalau gitu aku pulang dulu ya"
"okey Ra, see you besok"
Ara pun keluar dari cafe tersebut, sedikit lelah ia mengikuti mira untuk mendengar penjelasan apa saja yang harus ia lakukan besok, ingin sih rasanya ia membawa zee untuk sekedar duduk dan bersantai dicafe karena memang cafe itu didesain senyaman mungkin dan pasti zee senang kalau ia ajak kesana, namun setelah tadi ia melihat daftar menu untuk dihapalkannya ia mengurungkan niatnya, bukankan lebih baik ia dan zee menghabiskan uang 50rb untuk 2 porsi nasi bungkus dan es nutrisari jeruk peras? kalau mau kopi, ia bisa membeli kopi sasetan kan? daripada mengeluarkan 50rb untuk secangkir kopi. ia jadi yakin bahwa target pasar dari cafe tersebut bukan untuk dirinya yang serba pas pasan ini.
*****
"Ra gimana kemaren? katanya lu apply kerja di cafe depan sana itu? jadi?" Tanya Olla sambil mengunyah mie ayamnya
"jadii, ntar sore aku udah mulai kerja"
"gue ra guee, kan udah gue ajarin kemaren" sahut Jessi dengan tidak santainya
"yaudah si jesss, kalau ara gabisa ya gausah di paksa, prik bangettt" siapa lagi kalau bukan eve si pemicu keributan
"yakan biar gaull ipp"
"ngomongin gaul, nih gue punya tebak tebakan" sahut Oniel dengan cepat, mengundang tatapan malas dari teman - temannya
"makan aja deh niel gue lagi males denger tebak - tebakan lu" sahut Adel
"ah elahh, raa lu mau denger kan ra?" tidak pantang menyerah bapak oniel ini tetap harus mengeluarkan tebak - tebakannya
"iya cepetan apaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Ya
FanfictionGxg content "Bukankah janji itu harus ditepatin ya chik?" "kamu bilang kamu bakal tetep sama aku?" Tentang Ara yang masih memegang janji kecilnya