saat ini ara dan chika sama sama sedang duduk bersandar di heardboard kasur ara, chika dan ara sama - sama fokus dengan hpnya masing - masing, bedanya ara yang memainkan hpnya sambil sesekali tersenyum, sedangkan chika memainkan hpnya sambil sesekali melirik ke arah ara, ngedumel gajelas, dan banyak bergerak, gerakan dan dumelan chika itupun akhirnya dapat menarik atensi ara yang mengganggu ketenangannya, ara pun menoleh ke arah chika dan meletakan hpnya
"loe kenapa sih? dari tadi ngedumel gajelas, banyak gerak gabisa diem" omel ara membuat chika meletakan hpnya
"loe udah mulai suka sama shani ra?" tanya chika sambil menoleh ke arah ara membuat ara menghela nafasnya kasar, shani lagi shani lagi sampai bosan rasanya ara mendengar chika membahas hal yang itu itu saja
"hoalahhhh masih aja dibahassssss"
"ya gue nanya sih, jawab aja cepet"
"gue ga suka sama ci shani kakk"
"tapi dari tadi gue liat - liat loe nyaman tuh deket sama shani, paling bentar lagi loe suka tu sama shani kayaknya"
"hati ga ada yang tau ya kakk, gue bisa aja bilang engga sekarang tapi ternyata besoknya gue suka sama shani, tapi seriusan deh buat sekarang gue cuman nyaman sama ci shani gara - gara dia baik sama gue, gue jadi ngerasa punya kakak. udah gitu aja ga lebih" penjelasan ara membuat chika menghela nafasnya kasar dan menyandarkan dirinya di heardboard kasur ara sambil memeluk guling ara
"penjelasan gue pasti ga ngaruh apa - apa ya?" tanya ara membuat chika mengangguk kemudian menoleh lagi ke arah ara
"sama sekali ga ngaruh apa apa ra, perasaan gue masih aneh aja gitu"
"yaudah gue minta maaf deh buat loe marah gara - gara kedekatan gue sama shani tadi" ucap ara mengalah
"gue yang salah udah nantang - nantang loe tadi" ucap chika memaksakan senyumnya
"yaudahlah yuk tidur ra" ucap chika membenarkan posisinya untuk tidur dan memunggungi ara kembali
ara pun ikut berbaring dan menghadap ke arah chika
"kak, hadap ke gue dong, masa gue di punggungin sih"
"gak. mending loe tidur"
"gamauuuu, ara mau nya kak chika hadep sini"
"ga ara, sekali engga ya engga"
"ah yaudahlah" ara pun mendekat kearah chika dan menelusupkan satu tangannya untuk menjadi bantalan kepala chika dan tangannya yang satunya memeluk perut chika, membuat chika menegang
"ra, loe"
"diem deh kak, mending tidur" ucap ara sambil menarik chika untuk lebih dekat kepadanya
"jangan cemburu lagi kak, ucapan gue waktu itu masih sama, gue nyaman sama loe"
"nyaman doang mah anin sama shani juga bisa buat loe nyaman sama mereka"
"loe posesif ya kak, padahal kita belum pacaran" ucap ara asal membuat chika mencubit tangan ara yang masih setia melingkar di perutnya
"Sakittttt ihhh"
"ya abis nya loe sih"
"lah bener kan? fix sih kalau kita pacaran, loe bakal ngintilin gue 24/7"
"yaiyalah, buaya kayak loe emang harus selalu diawasin"
"dan bidadari kayak loe harus selalu gue jaga biar ga diambil sama orang lain apalagi modelan kayak gita gitu" ucapan ara membuat chika tersenyum dan mengusap tangan ara
"gue jadi takut deh kalau gue udah sayang sama loe, tapi loe malah sukanya sama shani atau anin ra" ara tersenyum dibalik punggung chika, pelukannya mengerat, hatinya menghangat, ara tau kalau mulai hari ini ia udah jatuh kepesona kakak tingkatnya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Ya
FanfictionGxg content "Bukankah janji itu harus ditepatin ya chik?" "kamu bilang kamu bakal tetep sama aku?" Tentang Ara yang masih memegang janji kecilnya