29

1.6K 249 6
                                    

"oiya kak ara, kak ara jadi ngembaliin semua yang kak anin kasih?" tanya zee yang tiba - tiba, membuat ara terdiam kemudian tersedak makanannya, ia pun melirik ke arah chika yang melirik ke arahnya dengan tatapan penuh pertanyaan, membuat ara kikuk melihatnya, ara mati - matian meruntuki zee yang membahas hal itu disaat mereka sedang makan bersama chika dan christy di rumah chika,

"gimana kak ara?" tanya zee lagi menuntut jawaban ara, bukan tanpa alasan zee membahas hal itu saat ini juga, hal ini ia lakukan karena ia sangat ingin mengajak christy bermain game dirumahnya, mengingat kaset game yang dibelikan oleh anin sangat banyak dan bervariasi, pasti seru jika ia bermain bersama christy yang sama - sama satu frekuensi dengannya ituu

ara masih saja diam, ia takut chika akan marah jika ia membahas anin sekarang, kan ga lucu ya, baru aja pacaran tadi sore tapi malemnya udah putus aja, ya tapi mau gimana lagi, mau tidak mau ia harus menjawab pertanyaan dari adek sepantinya itu

"enggak, katanya kak anin gausah dikembaliin" ucapan ara membuat zee tersenyum senang dan kemudian menatap christy yang ada disampingnya

"toyaa, besok nginep rumah aku yuk, ada yang mau aku kasih liat sama kamu, kamu pasti suka dehhh" ucap zee dengan antusias membuat christypun ikut antusias 

"ayuk zoyy, aku mauuuu" christy pun menoleh ke arah chika "boleh ga kak chika?" tanya christy ke kakaknya itu

"yasilahkan aja" ucap chika dengan singkat membuat christy tersenyum

"besok pulang sekolah langsung ya zoyyy" 

"okey toyyy"

ara pun hanya diam memakan makanannya, ia sama sekali tidak berani melirik ke arah chika, atau mengajaknya berbicara

suasana seketika hening saat chika memundurkan kursinya "kak chika udah selesai makan, nanti kalau udah selesai makannya, piringnya taroh aja gausah di cuci, biar bi sumi aja besok" jelas chika kemudian meletakan piring kotornya ke tempat piring kotor dan kemudian melangkah pergi menuju kamarnya, tanpa mengajak ara jangankan mengajak ara, noleh ke arah ara aja chika enggan

ara yang melihat itupun hanya menghela nafasnya kasar dan mendorong kursinya kebelakang, menaruh piring kotornya ketempat yang sama seperti chika tadi 

"kak ara ke kamarnya kak chika dulu ya, zee kalau mau pulang bilang sama kak ara ya"

"kak araaa" panggilan zee membuat langkah ara terhenti

"hmm?"

"zee nginep aja yaa??" 

ara pun sedikit berpikir, kemudian mengangguk membuat wajah sumringah adeknya itu terlihat, diikuti manusia ikan disampingnya yang ikut berbahagia karna temannya itu diperbolehkan untuk menginap lagi

"yeyy makasih kak araaaa" bukan zee yang berkata demikian tapi christyy

ara pun tertawa dan menganggukan kepalanya, lucu juga adeknya dan calon adek iparnya ini, eh(?)

******

"kak chikaaaa" panggil ara memasuki kemar chika, namun ia tidak menemukan chika, terdengar suara air dari dalam kamar mandi, menandakan chika sedang berada didalamnya, 

ara pun memutuskan untuk menunggu chika sembari memainkan hpnya, tidak lama terlihat telfon masuk dari shani, membuat ara bingung haruskah ia mengangkat atau mengabaikannya, ia bingung, ia takut chika marah hanya karena ia mengangkat telfon dari shani, ara tidak mau ambil resiko hanya karna mengangkat telfon shani ia jadi jomblo kembali, sepertinya mengabaikan telfon shani adalah jalan terbaik untuk menyelamatkan dan memperpanjang hubungannya dengan chika

"kenapa ga diangkat?" ucap chika yang sudah berada dibelakang ara membuat ara terlonjak kaget 

"astagfirullah kak chika, kagetttt" ucap ara menelungkupkan hpnya  sehingga chika tidak bisa melihat siapa yang menelfonnya itu

Janji YaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang