38

1.3K 268 59
                                    

"ara bisa loe lepas ga hp loe itu?" omel olla

"iya sabar, ini kak chika marah - marah, masa gue dibilang kelayapan" 

semenjak kejadian waktu itu dimana chika yang mengetahui ara yang tidak sengaja ketemu shani di gramedia chika semakin posesif dengan ara, chika lebih sering menuduh ara yang tidak - tidak, membuat ara kadang sedikit pusing menghadapi mood chika yang berantakan ini, tapi ketika ara mengajak chika bertemu pasti chika tidak bisa. terhitung sudah hampir sebulan ia dan chika jarang bertemu, chika selalu sibuk dengan kuliahnya.

"chika tambah lama tambah posesif banget ya ra" ucap eve sambil menyecroll tabnya

"gak tau deh gue, gue juga ngerasa gitu sih, tapi itu tandanya dia sayang sama gue gasih" ucap ara sambil mengedarkan pandangannya kearah teman - temannya

"ya gatau gue, bisa jadi dia selingkuh kan? tapi dia nutupin dengan dia posesif sama lu" teori eve yang mendapat pelototan teman - teman ara, berulang kali eve selalu menyindir tentang perselingkuhan

"loe dari kemaren - kemaren nuduh kak chika selingkuh mulu dah" ucap ara jengah, ia menghindari sekali pemikiran negatif seperti ini, karna ia menaruh kepercayaan besar pada chika. ia sangat percaya bahwa kakak tingkatnya itu tidak mungkin selingkuh dari dirinya

mendengar ucapan ara, eve hanya bisa tersenyum simpul "gue ga nuduh ara, gue cuman bilang kemungkinan - kemungkinan doang, kalau loe yakin chika gamungkin selingkuh ya udah, kan loe yang tau chika gimana" ucap eve dengan santainya

ara pun mengangguk mengerti "gue percaya kak chika bukan orang yang kayak gitu kok, dia cuman sibuk aja"

"semester berapa sih kak chika? tiga kan? setau gue sibuk itu disemester 6 deh pas mau KKN gitu" ucap eve lagi membuat ara mau tidak mau mengiyakan karena apa yang eve katakan adalah benar

"udahlah eve, loe jangan bikin ara mikir yang enggak enggak ke kak chika" ucap adel mencoba menengahi, eve pun hanya melirik sinis ke arah adel. bukankah kemaren mereka sama - sama melihat dengan mata kepala mereka sendiri bahwa chika sedang jalan - jalan bersama vivi. sebenernya mereka nganggep ara teman apa bukan sih, harusnya ara diberitahu sekarang dari pada dia tau belakangan

"gue cuman ngasih tau, biar ara ga selalu mikir positif terus. mikir negatif sekali - kali biar ga dibodohin terus - terusan juga perlu. inget ra, ga semua orang sebaik yang loe pikirin, curiga itu boleh - boleh aja kok" ucap eve kemudian berdiri dan membereskan barang bawaannya

"loe mau kemana ip? kan kita belum kelar meetingnya" tanya olla mencoba menahan eve yang hendak pergi dari rumah olla itu

"gue udah kirim file nya ke jessi, biar jessi aja. gue ada urusan" ucap eve yang membuat teman - teman nya tidak bisa menghalanginya lagi

kepergian eve menyisakan keheningan diantara mereka semua, sampai akhirnya ara buka suara yang membuat temen - temennya hanya bisa saling tatap

"sebenernya gue udah 2 kali ngeliat kak chika jalan sama orang lain, orang yang sama, dan selama ini gue mikirnya itu temen satu kerja kelompoknya"

*******

"kita gatau loe liat orang yang sama atau gimana, tapi kita juga pernah liat kak chika pergi sama orang lain selain loe" ucap adel membuat ara terdiam, membiarkan teman - temannya menceritakan apa yang mereka tau

"namanya vivi, dia mantan kak chika dulu pas SMA"  jelas olla

"kita ngomong gini bukan mau buat loe negatif thinking sama kak chika" lanjut jessi

"sebenernya kita tau kenapa eve selalu nyinggung tentang perselingkuhan, dia cuman gamau loe tambah sakit hati ra" oniel pun ikut menambahi

"kita tau loe orang baik, tulus, dan gapernah mikir negatif ke orang - orang disekitar loe" olla pun menepuk pundak ara beberapa kali ia tau penjelasan ini akan membuat ara bingung, entah ia harus mempercayai temen - temennya atau mempercayai chika yang notabene adalah pacarnya

Janji YaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang