"Le, besok malem ke sweet seventeen-nya Hanny bawa mobil sendiri dong lo," kata Quinza. Siang itu gue, Quinza, dan Kayla lagi jajan di kantin. Lagi diskusi mau kasih kado apa buat Hanny.
"Iya Le, kan lo sekarang udah punya SIM," tambah Kayla. Yeps, seminggu habis ultah, gue langsung dibawa mami buat bikin SIM A & C. Latihan nyetirnya udah dari setaun yang lalu. Kalo motor ya paling bawa motornya Tita Letty buat nganterin doi ke pasar deket komplek hehe. Terus terang, ini SIM-nya nembak. Jadi, jangan ditiru ya. Emang momster aja yang males ribet sama tetekbengek membuat SIM.
"Duh, nggak ah, ribet nyokap gue," balas gue dengan ogah-ogahan. Kebayang kan si momster akan berubah jadi monster beneran?
"Le, kalo lo bawa mobil sendiri, lo bakalan jadi cewek ganteng kayak Khun Sam sumpah. Nggak jadi anak mami lagi," ledek Quinza yang mulai bawa-bawa si Khun Sam.
"Kenapa sih apa-apanya dihubungin sama Khun Sam? Cakep juga gue kemana-mana daripada bias lo itu ye," balas gue yang nggak nyante.
"Ya, lo ada sih Le bibit lebih cakep dari doi. Cuma, lo masih anak mami hehehe," tambah Kayla.
"Eh, btw gue ada nih fotonya Tante Gita. Kemarin abis sparing basket gue sama doi dan teman-temannya," kata gue yang langsung buka galeri dan langsung nunjukkin foto Tante Gita ke Kayla dan Quinza.
"Anjir, ini sih gentlewoman abis," ujar Quinza yang sangat excited melihat foto Tante Gita.
"Kok nyokap lo bisa punya temen kaya gini sih, Le?," tanya Kayla yang masih nggak percaya.
"Gue juga heran bisa-bisanya doi punya temen begini. Nggak cuma luarnya aja nih yang begini, tapi gesture-nya juga gentle abis. Om Dika aja kalah," jawab gue.
"Le, lo nggak curiga nyokap lo sama dia itu ada apa-apa?," kata Quinza. Si anjir, ngadi-ngadi nuduh emak gue punya affair sama Tante Gita. Tapi dari awal gue juga agak curiga sih, tapi tau ah! Gue nggak bisa mikir apa-apa lagi.
"Kalo doi suka cewek, kenapa gue hadir di dunia ini?," balas gue.
"Ya kan siapa tau jaman masih mudanya, Le. Katanya temen lama nyokap lo. Kan jaman dulu orang nggak berani pada speak up kaya jaman sekarang," tambah Kayla. Lah, kenapa sekarang jadi gue yang ragu-ragu ya? Iya sih, mami selama ini nggak pernah bahas almarhum papi. Tapi mami selalu bilang kok kalo gue adalah anugerah yang paling indah di hidup doi. Tita Luisa, Tita Letty, almarhum nenek juga bilang begitu. Apa jangan-jangan selama ini pada bohong ke gue ya?
Abis pulang sekolah dan beli kado, gue mampir ke rumah Tita Letty dulu. Ya lebih tepatnya karena today momster lembur, jadilah doi udah pesen ke Tita Letty supaya gue dinner di rumahnya seperti yang sering-sering. Dinner sama mami bisa diitung pakai jari sebulan berapa kali. Nasib anak yatim emang.
"Tita, ¿te puedo preguntar algo?," kata gue yang bilang ke doi boleh nggak nih gue tanya sesuatu ke doi pas gue lagi bantuin nge-lap-lap alat-alat dinner yang baru dicuci. Biar pada nggak penasaran gue lancar nggak Bahasa Spanyolnya, gue dari piyik selalu dicekokin Bahasa Spanyol sama Tita Letty dan Tita Luisa. Kalo sama mami lebih sering pake Bahasa Indonesia karena ya kerjaan doi juga yang membuat doi udah banyak lupa kosakata Bahasa Spanyol.
"Sí, mi amor. ¿Qué pasa?," kata doi membalas ya sayangku, ada apa nih. Doi udah beres cuci alat-alatnya, langsung bantuin gue nge-lap.
"¿De verdad sabes quién es Tante Gita?,"gue bertanya ke Tita Letty tau nggak siapa Tante Gita sebenarnya.
"Sí, la amiga de tu mami," jawab Tita Letty singkat kalo ya doi tau kalo Tante Gita itu temennya mami sambil tetep fokus nge-lap piring-piringnya. Hmm, jawaban yang sungguh diplomatis.
"No, quiero decir quién era Tante Gita para mami. ¿Estuvieron tan cerca como ahora?," tanya gue lirih yang bilang ke Tita Letty dulu itu siapa Tante Gita, apa doi dan mami sama deketnya kaya sekarang. Jujur, gue masih kepikiran omongan Quinza. Melihat baru dua minggu gue kenal Tante Gita, tapi doi bisa se-care itu sama gue dan mami. Beli kado juga nggak tanggung-tanggung. Agak laen emang.
"Han sido buenas amigas desde el colegio como tú y siendo como eso, y sí estuvieron tan cerca," jawab Tita Letty yang bilang kalo mami dan Tante Gita udah temenan dari SMA dan terus temenan dan emang selalu deket. Ni Tita Letty jawabnya diplomatis kaya Pak Ganjar Pranowo gue pikir-pikir sambil terus nge-lap gelas.
"Pero...," baru gue mau ngomong.
"Mi amor, ¿por qué no subes a la cama de Carlos y Joselito? Tienes que hacer tu deberes para mañana, ¿no? Subes, subes," kata Tita Letty yang meminta gue untuk naik ke kamar Carlos dan Jose buat ngerjain PR sambil tersenyum dan menepuk-nepuk pantat gue, tanda doi udah nggak mau lagi ditanya-tanya tentang Tante Gita.
"Vale, Tita," balas gue setengah kecewa karena sebenernya gue tahu nih Tita Letty tahu banyak tentang Tante Gita. Tapi apa daya, gue urungkan saja niat gue daripada doi kesel ama gue. Gue lebih nggak papa dikeselin mami daripada dikeselin Tita Letty.
Gue pun akhirnya naik ke kamar Carlos sama Jose. Mereka berdua lagi belajar juga. Lucu banget si Carlos ngajarin adeknya. Seru kali ya emang punya sodara kandung, punya kakak atau punya adek. Nggak kaya gue yang sendirian di rumah, kesepian. Tau ada gue, si Jose langsung minta ajarin PR-nya ke gue. Terus si Carlos juga jadi ikut-ikutan minta ajarin gue. Hih, gemes banget punya adek sepupu kayak mereka berdua. Nurut banget pula sama gue. Diajak main mau, diajak belajar mau. Next, gue ajak tawuran aja kali ya kalo udah pada gedean dikit hehe. Canda deng. Semoga nih berdua tidak menjadi cowok-cowok toxic kaya cowok-cowok di sekolah yang suka gangguin Quinza sama Kayla, sehingga gue harus turun tangan mukulin mereka satu-satu.
"Mí amor, tu mami ha llegado," teriak Tita Letty bilang kalo mami udah dateng, pas banget PR gue udah selesai.
"Vale, vale," jawab gue. Gue pun langsung berpamitan tos ala bro ke Carlos dan Jose.
"Halo, sayang," ucap mami yang langsung memeluk dan mencium pipi gue.
"Nos vemos mañana y tenga un dulce sueño, amor mía," kata Tita Letty yang juga ikutan memeluk dan mencium pipi gue. Gue pun membalas ciuman doi dan langsung masuk ke mobil.
"Kalo Tita Letty aja dibales ciumannya. Maminya sendiri selalu dicuekin," gerutu mami dengan muka ngambeknya.
Sebelum mami masuk ke mobil, Tita Letty ngobrol sama mami sebentar. Gue yang udah di dalem mobil jadi nggak bisa nguping dan cuma bisa liat gerak-gerik mereka berdua dari kaca. Mereka bahas apa ya? Kenapa muka Tita Letty kaya marah ke mami?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Generasi
RomanceSelama 17 tahun, Eleonora menjadi orang tua tunggal bagi putrinya, Alejandra yang saat ini sudah beranjak remaja. Tidak mudah memang menjadi wanita karier dan menjadi seorang ibu. Apalagi sang putri susah diatur dan cenderung memberontak. Namun, di...