2 Bulan berlalu
Entah kanar burung darimana, warga desa X dihebohkan oleh berita jika kaisar negeri ini akan berkunjung, tentu mereka heboh, karena desa mereka termasuk desa plosok yang jarang terjamah masyarakat kota.
Gimana ga plosok, wong pemikiran mereka saja masih banyak yang kolot.
Namun, berita jika kaisar akan berkunjung dikota ini menjadi trending topik selayaknya berita P Diddy kemarin.
Misha pun tau, jika yang datang adalah Zeus, tapi ia tidak peduli, toh ia sudah tidak butuh tongkat baseballnya lagi.
Tapi jujur, ia rindu melihat wajah setengah dugong Zeus, melihat tongkat baseball Zeus, ia rindu ninuninu dengan Zeus.
Ah sudahlah, itu keinginan anaknya, bukan dirinya.
Misha pun bersiap untuk pergi bekerja, ahh ia lupa bilang.
Ia sudah bekerja sebagai tukang cuci gosok disebuah laundry yang ada di desa tersebut. Walaupun gajinya pas-pasan, setidaknya itu cukup dan tidak membuatnya harus mengemis ke orang lain.
Cukup dulu ia mengemis ke Zeus, jangan orang lain.
Harga diri brokkk.
"Sebenernya capek kerja, tapi kalo ga kerja mau makan apa, ga mungkin makan janji pahitnya si opet Zeus" dumelnya lusuh sembari berjalan menuju ketempat kerjanya yang kebetulan lumayan dekat dengan penginapannya.
Ia melihat sekeliling, tidak ada yang menarik, huhhh, yang menarik dihidupnya hanya Zeus.
Bahkan ia selalu jijik melihat warga lelaki di desa ini, semua jelek, kaya tai kuda.
Tidak ada yang sedap dipandang, padahal ia berharap dapat menemukan pengganti Zeus.
"Emang bener ya, gara-gara cinta, tai kadal pun rasa emas" batinnya sekali lagi.
Ia jadi berpikir, apakah ia akan terus hidup di desa ini, apakah ia akan terus sendiri. Tapi jika ada yang bertanya bagaimana keinginannya dari hatinya yang sedalam palung mariana, ia butuh sosok suami yang selama ini ia idamkan.
Semua itu sebenarnya ada di Zeus, tapi entah keyakinan dari mana, ia selalu merasa, jika Zeus selama ini hanya berpura-pura.
Dan ia juga sangat sadar diri, ia hanyalah seorang transmigran yang tiba-tiba datang di dunia antah berantah ini.
Ia takut, jika ia terlalu nyaman, ia akan lupa darimana ia berasal, ia juga takut sewaktu-waktu jika harus kembali ke dunia asalnya.
Walaupun ia tidak yakin jika raganya masih utuh.
Bisa saja raganya sudah jadi ubi ungu?.
Sudahlah, lebih baik ia menikmati waktunya sementara ini, apalagi sekarang ia sedang mengandung.
Jujur, ia merasakan perasaan yang tidak bisa ia jabarkan saat ini, rasanya ia bahagia, sedih, terharu. Dan itu semua berasal dari anaknya.
Anaknya yang membawa semua kebahagiaan ini, ia selalu berharap anaknya kelak menjadi sosok pengayom yang memiliki hati, tidak seperti ayahnya yang bwajingan.
Terlalu sibuk dengan pikirannya, ia sampai tidak sadar jika ia menginjak sebuah kubangan air.
"Bwajingan, sejak kapan sih ada kubangan disini" marahnya pada kubangan itu.
Maklum saja, Misha itu temannya Patrick, jadi tingkahnya hamlir 10 12 bukan 11 12.
Ia langsung menjadi pusat perhatian karena omongan yang terlalu kasar untuk masyarakat desa.
Memang people di desa ini sangat kolot seperti Squidward.
Ia mengabaikan para manusia bertopeng palsu itu.
Toh tidak ada gunanya.
Tunggu, kenapa banyak orang yang berdiri disekitar trotoar, apakah berita kedatangan Zeus itu memang benar.
Fucek, ia harus bersembunyi dengan cepat, ia tidak ingin diketahui Zeus.
Mau ditaruh mana harga dirinya jika ia ketahuan bersembunyi disini.
"Ck, alay deh si dugong itu, pake acara kesini" umpatnya.
.
.
.
.
.
.100 vote lanjut.
paipai bebihhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigran Abal-abal
AléatoirePemuda desa yang harus merawat pria asing yang ternyata orang penting.