Terlihat seorang pemuda yang tengah mengedipkan matanya berulang kali sembari menggerakkan tangan nya seakan tak percaya.
Lalu dia mencoba berdiri dan melangkah secara perlahan, air mata jatuh dari matanya, dia merasa bersyukur karena Tuhan masih memberikan dia kesempatan untuk hidup dan bergerak setelah sekian lama dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Dia menatap dirinya di cermin melihat wajah yang berbeda dengan wajahnya sendiri, pemuda itu lantas berpikir apa dia mengalami apa yang sering diceritakan didalam novel.
Lantas pemuda itu melihat seragam sekolah dengan name tag 'Arkana Pratama Hadi' yang tergantung di dalam kamar mandi.
Pemuda itu teringat akan salah satu novel yang pernah dibaca sang ibu.
Arkana Pratama Hadi di dalam novel itu merupakan salah satu antagonis paling menyebalkan bukan karena sikapnya tapi karena sifatnya.
Dia digambarkan sebagai sosok yang tidak mau kalah dan apapun yang dia inginkan harus dimilikinya.
korban dari tindakannya adalah sang ayah yang harus mendekam di penjara untuk putranya, tapi malangnya putranya bahkan tidak tahu apa yang dilakukannya salah.
akhir dari sang antagonis tidak diketahui karena cerita berdasarkan sudut pandang sang protagonis pria yang iri dengan sang antagonis yang memiliki ayah yang sangat menyayangi dan melindungi nya.
Kisah ini sangat berkesan di hati pemuda itu kerena komentar sang ibu bahwa Arkana memiliki kemiripan dengan dirinya, hanya saja Arkana tidak bisa membedakan baik dan buruk karena tidak ada yang mengajarkannya.
Dari cerita ini pula sang ibu menasihati ayah dan kakak perempuannya untuk tidak terlalu memanjakan anak dan selalu menuruti keinginan sang anak karena secara tidak langsung itu bisa merusak kepribadian si anak.
Pemuda itu memakai seragamnya dan melangkah keluar kamar, pemuda itu dapat melihat pria tampan dan tampak berwibawa, ayah dari Arkana yang tengah menunggu nya di meja makan.
pria itu menyapa putranya lalu mengambil kan nasi dan lauk kesukaan putranya
"Makan yang banyak ya sayang." ucap pria itu
"Makasih Pah."jawab pemuda itu.
pria itu tampak terkejut melihat putranya mengucapkan terimakasih kepadanya dia nampak terharu lalu tersenyum
"Kana hari ini bareng papah ya. motor kamu kan lagi disita sama opa, atau Kana mau papah beliin motor baru?"
Ucap dan tawar pria itu lagi."Gak usah Pah, Kana bareng papah aja." jawab Arkana
Motor Arkana memang tengah di sita oleh sang kakek, karena Arkana yang membawa motor ugal ugalan dan hampir menabrak anak kecil.
tapi saat sang kakek ingin memarahinya sang ayah justru mencegahnya dan menyuruh putranya masuk dalam kamar, alhasil sang kakek yang kesal dengan tingkah putranya itu menyita motor Arkana dan memarahi putranya karena terlalu memanjakan cucunya.
*********Publish 6 Mei 2023
Revisi 31 Desember 2023
Re-publish 1 Januari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
jadi antagonis?? (END)
RandomCerita ini pertama kali ditulis 30 Oktober Pertama kali dipublikasikan 6 Mei End 20 Oktober 2023 Revisi dimulai 31 Desember - 10 Maret 2024