18

1.4K 149 3
                                    

                           .............

"Keandra itu motor Lo di rumah gue, kapan di jemput?"tanya Arkana memasuki kelas lalu menghampiri bangku Keandra

"Iya, nanti gue jemput sepulang sekolah."balas Keandra

'kenapa gak dibawa sekalian ke sekolah toh si Arkana juga lebih sering pulang sama Jaenandra'pikir Keandra

"Lo ngapain belajar Jen?"tanya Arkana sembari mengintip buku Jaenandra

"Belajar, biar dapat nilai bagus lah, Ar!!"ujar Jaenandra yang lagi duduk di depan meja Keandra

"Mau gue kasih saran biar dapat nilai bagus tanpa belajar Jen."ucap Arkana

"Lah emang bisa!?"

Tidak hanya Jaenandra beberapa murid yang masih dikelaspun ikut memandang Arkana

"Bisa lah Lo cukup baca surat Al Fatihah sama qulhu terus silang soalnya terserah loh milih a, b , c, d, e."

Semuanya langsung memalingkan muka kembali ke aktivitas masing-masing

"Dibilangin gak percaya."

'itu pengalaman gue selama sekolah dulu sebelum transmigrasi.'lanjut batinnya

                          ..........

Jam istirahat kedua alih-alih pergi ke kantin keempat pemuda itu justru nongkrong di dekat lapangan basket sembari melihat anak-anak bermain basket.

"Kalian bertiga gak ada rasa was-was gitu padahal Minggu depan Ujian akhir sebelum kelulusan."ujar jaenandra

"Di bawah santai aja Jen?"ujar Priyatno santai

"Buat orang yang gak belajar tapi bisa masuk 10 besar di kelas mending diam aja." ujar Jaenandra kesal dengan balasan Priyatno

"Lo itu cerdas Jen kalau gak cerdas gak mungkin masuk IPA."

"Maksud Lo yang masuk IPS gak cerdas gitu."ujar pemuda yang tiba-tiba ikut nimbrung pembicaraan keempatnya

"Slow man, gue cuma memotivasi Jaenandra aja supaya gak terlalu cemas bukan maksud gue yinggung jurusan lo."ujar  Arkana

"Memotivasi boleh tapi gak pake acara bawa nama jurusan."ujar pemuda itu berbalik berjalan menjauh bersama teman-temannya

"Dia siapa sih, Xel?"Bisik Arkana pada Axel disampingnya

"Hah? Lo gak tau! dia mantan ketua OSIS."balas Axel ikut berbisik

" Dan juga anak popular di sekolah kita."imbuh Priyatno yang mendengar bisikan keduanya

" Hehehe."Arkana balas tertawa canggung

'gimana gue tau gue kan bukan Arkana.'batin Arkana berucap

                         ..........

"Padahal selama ini gue kira kelompok kita yang paling popular di sekolah."ujar Arkana

"Ngarep Lo, Ar!!"seru Jaenandra menahan tawa

'yah karena penjelasan di novelnya, Keandra cuma menceritakan kita berempat.'

"Kita sampai lulus juga gak bakal terkenal Ar." imbuh Priyatno

"Lah kenapa?"

"Biar gue jelasin ya kalo terkenal karena prestasi udah jelas dari kelas 1 sampai kelas 3 masih dipegang Keandra, terkenal sebagai murid bandel udah ada, walau orangnya udah lulus tetapi masih tetap jadi bahan pembicaraan murid sama guru."ujar Axel

"Kalau gitu terkenal jadi tukang bully atau anak paling ganteng gitu."

"Tambah ngaco nih bocah, seluruh sekolah juga tau anak paling ganteng di sekolah ini itu kak Arjuna, tapi orangnya dah lulus, terus tukang bully di sekolah yang paling kejam itu bang Aron orangnya malah lagi di penjara sekarang."imbuh Jaenandra

'itu gak di jelasin Ama novelnya dasar Keandra buat cerita kok setengah setengah.'batin Arkana memarahi Keandra

  
Sementara itu

"Haaachim"

"Lo masuk angin Ken?"tanya temen sebangku Keandra

"Enggak."balas Keandra

'kayak nya ada yang lagi nyalain gue nih.'imbuh batin Keandra

TBC

Publish 5 Juni 2023

Revisi 18 Februari 2024

Re-publish 19 Februari 2024

Bonus alasan Priyatno suka ngegosip dan jual foto
  
   Karena rasa penasaran yang sudah lama ditahan oleh Jaenandra sehingga

Jaenandra nekad bertanya kepada Priyatno alasan kenapa dia lebih suka jual gosip, foto dll alih-alih seperti Keandra.

"Terus kenapa Lo suka jualin foto orang?"

"Lo tau gak Jen! apa yang paling menguntungkan adalah para gadis disekolah ini mau mereka kaya atau tidak, mereka suka mengumpulkan uang untuk membeli foto atau gosip orang yang mereka sukai atau mereka benci dan yang terpenting harganya sangat menguntungkan biar ku tunjukan berapa penghasilanku dari menjual foto Axel waktu itu."ucap Priyatno sembari menunjukkan ponselnya pada Jaenandra dan Arkana

Keduanya langsung merasa kaget lalu melirik ke arah Axel

"Kenapa?"tanya Axel

"Lo gak marah Priyatno jual foto Lo?"tanya Arkana

"Gak lah, lagi pula gue juga dapat untung sedikit dari hasil penjualan dia."balas Axel sembari ikut menunjukan berapa bagian yang dia peroleh

  Axel ini sering kali menjadi objek foto dari Priyatno untuk dijual terutama karena mereka sudah kelas 12 dan area gerak Priyatno sudah tidak sebebas dulu.

Arkana memegang tangan Priyatno menatapnya dengan serius

"No, tolong jual foto gue juga."ucapnya dengan nada serius

"Gue juga!!"seru Jaenandra ikut-ikutan

Priyatno tersenyum canggung

"Maaf bukannya gak mau, tapi sejauh ini belum ada permintaan buat kalian."ucap Priyatno

Arkana dan Jaenandra hanya bisa pundung di pojokan

Mereka merasa tidak adil kenapa cuma mereka yang kurang populer di antara para gadis disekolah ini.

jadi antagonis?? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang