pertama kali A2JP ketemu

269 18 0
                                    


•••••••••

Dengan tas ransel yang dibawanya remaja 13 tahun itu masuk ke dalam cafe dan mendudukkan dirinya sendirian di sana

  Dengan gerakan familiar dia segera membuka tasnya lalu mengeluarkan isinya yang ternyata sebuah iPad

  Dan bermain dengannya

Sebenarnya dia cuma menggeser-geser layar iPad sembari melirik ke kanan dan kiri mencoba membuat dirinya sibuk

'gak di rumah gak di kafe orang lebih sibuk sama benda elektronik dibanding ngobrol, apa mereka gak bosan?'pikirnya

Saat masih berkutat dengan pikirannya seorang pemuda yang diikuti oleh remaja seumurannya menghampirinya

"Adek duduk sendirian di sini ya?"tanya pemuda itu dengan senyuman

  Axel meletakkan iPad miliknya di meja lalu mengangguk menjawab pertanyaan pemuda tadi

"Keponakan kakak mau duduk di sini nemenin adek boleh gak?"tanya pemuda tadi sembari menarik remaja dibelakangnya

  Lagi-lagi Axel hanya menjawab dengan anggukan

"Sana kenalan Paman udah bantu."bisik sang Paman lalu berpamitan sebelum pergi dari sana

  Arkana mendudukkan dirinya di hadapan Axel

  2 remaja yang sama-sama berkepribadian introvert itu betah hanya saling diam

  "Nama kamu siapa?"tanya Axel memecah keheningan

"Arkana, kalau kamu?"balas tanya Arkana

"Axel."jawab Axel

Keduanya kembali saling berdiam

Beberapa saat kemudian

"Kk--kamu puasa?"tanya Arkana

"Iya."jawab Axel

Keduanya kembali saling berdiam diri

Sampai tidak sengaja sebuah bola menggelinding ke tengah keduanya

"Kalian liat bolaku gak?"tanya remaja yang mungkin seumuran dengan mereka secara tiba-tiba

"Ini?"

Axel menggeser bola itu dari bawah dengan kakinya

"Ah iya makasih lho kamu bukannya anak yang suka ngasuh anak kecil di taman komplek?"ujarnya sambil menunjuk ke arah Arkana

"Aku gak ngasuh ya! aku cuma disuruh ngawasin doang."bantah Arkana gak terima

"Apa bedanya coba."ujar remaja itu

"Kalian ngapain diam-diam Bae disini ayo ikut aku main!"imbuhnya mengalihkan pembicaraan yang tadi

"Main ke mana?"tanya Arkana

"Ayo ikutin aku aja! Kita ke taman disana ada banyak permainan!"serunya dengan mata berbinar

  Arkana ingin ikut tapi dia menatap Axel ingin tahu pendapat Axel

  Axel memasukkan iPad miliknya ke dalam tas lalu beranjak ke meja kasir sebelum kembali menghampiri mereka

"Ayo aku udah nitipin barang milik aku ke kasir."ajaknya pada Arkana

"Oh ya nama kamu siapa?"tanya Axel pada remaja itu

"Hehehe keasikan ngobrol sampai lupa aku belum ngenalin diri ya, namaku Jaenandra nama kalian siapa?"Jawab dan tanya balik Jaenandra

"Arkana."

"Axel."

                            ••••••••

Dengan ceria Jaenandra membawa mereka ke arah taman di dekat kafe tersebut

   Dibandingkan anak-anak seluruh area taman lebih banyak didominasi oleh kaum pemuda-pemudi dan pasangannya

  Mungkin karena alasan ini juga Jaenandra menarik mereka untuk ikut bermain bersamanya

   Arkana melihat ke arah kanan dan kiri lalu menatap punggung Axel didepannya dan menepuknya

Merasakan hal itu Axel berbalik dan balas menatap Arkana

"Kamu bawa uang?"tanyanya

Axel mengangguk

"Beli itu yuk."pinta Arkana sembari menunjuk ke arah pedagang

"Gak boleh! Kamu kan lagi puasa?"jawab Axel mengira Arkana menunjuk ke arah pedagang makanan

"Bukan bukan yang itu, tapi itu yang bendanya panjang dan bisa ngeluarin gelembung."

Axel makin tidak mengerti penjelasan Arkana

"Balon?"

Arkana menggeleng saat melihat pendagang yang ingin dibelinya akan pergi Arkana semakin panik lalu menarik-narik baju Axel

"Oh di daerah sini itu namanya belndungan."ujar Priyatno yang tiba-tiba muncul di belakang keduanya

Axel dan Arkana tentu saja melompat kaget

Sembari memegang dadanya Arkana berkata

"Kamu siapa? Kok bisa ada di belakang kami?"

Alih-alih menjawab Priyatno justru membalikkan pertanyaan

"Kalian bukan anak sini?"

Jaenandra dari arah depan tiba-tiba berlari ke arah mereka

"Kalian lama banget deh."keluhnya

"Ehh ada anak baru, kenalin nama ku Jaenandra nama kamu siapa?"

"Aku Priyatno, kalian?"jawab dan tanya Priyatno menatap ke arah Axel dan Arkana

"Aku Axel."jawab Axel

"Arkana."ujar Arkana sembari tersenyum

"Btw kalian bukan anak sini ya?"

Arkana menggelengkan kepalanya

"Aku dari daerah xxxx jalan xxxx kalau ada waktu kamu bisa main ke rumahku."ujar Jaenandra semangat

  Arkana menatap Jaenandra

"Wah berarti kita satu komplek!!"serunya

"Kan tadi udah aku bilang, kalau aku sering liat kamu di taman komplek."ucap Jaenandra

Sekarang giliran Axel untuk menjawab pertanyaan

"Rumahku di xxxxx tapi sekarang aku tinggal di apartemen di seberang cafe itu."ujarnya sembari menunjuk kafe tempat dia duduk tadi

"Rumah kamu jauh juga ya."pendapat Jaenandra

"Terus ngapain kamu tinggal di apartemen?"tanya Arkana

"Aku baru masuk sekolah di xxxxx dan kebetulan jarak apartment dan sekolahku lebih dekat."jelasnya

"Itu kan sekolah anak elite, aku juga sekolah tidak jauh dari kamu."ucap Priyatno

"Maksud kamu sekolah negeri."timpal Axel mencoba mengingat-ingat sekolah apa yang berada di dekat sekolahnya

Priyatno mengiyakan

Alih-alih bermain kini keempatnya justru mencari tempat duduk dan melanjutkan mengobrol

"Yah sayang sekali sekolahku tidak dekat dengan sekolah kalian."keluh Arkana

"Sama."timpal Jaenandra

"Emang sekolah kalian dimana?"tanya Priyatno

"Xxxxxx itu nama sekolah ku cukup lima belas menit jalan kaki dari rumah, orang tua ku bukan tipe yang ribet milih sekolah tapi itu bikin aku malas sekolah."jawab Dan keluh Jaenandra

"Kalau aku saat ini sekolah di xxxxx."

"Wow itu kan sekolah gabungan SD, SMP, SMA dan universitas."tanggap Axel

Arkana mengangguk

"Karena di rumah saat ini cuma ada Paman jadi aku juga hanya bisa pasrah masuk ke sekolah yang tidak jauh dari sekolah Paman."keluh Arkana

                            •••

jadi antagonis?? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang