....................
Rumah Arkana
"Ada apa kok belum tidur?"tanya Agung pada Arkana yang tengah duduk di ruang tengah menonton tv ditemani oleh ayahnya
"Kana mau nungguin Axel."balas Arkana
"Eh, anaknya belum datang?"tanya Agung yang dibalas gelengan kepala dari Arkana
"Tama, Pratama!"panggil Agung
"Ada apa, pa?"tanya Pratama
"Kamu ini dititipkan anak teman kamu, seharusnya kamu khawatir ini udah larut malam tapi anaknya belum datang."tegur Agung
Pratama hanya diam mendengarkan
"Terakhir kali Kana ketemu Axel dimana?"tanya Agung
"Rumah sakit kek."
"Tama kamu cari, gih!"perintah agung
"Iya, pa."jawab Pratama
Baru saja Pratama keluar rumah dia melihat motor yang memasuki halaman depan rumahnya
Langsung saja Pratama menghampiri Axel yang hendak membuka helmnya
"Jangan dibuka dulu helmnya, mending kamu langsung ke garasi."ujarnya
Axel mengangguk dan kembali menjalankan motornya ke garasi, kemudian mereka berjalan bersama menuju rumah.
..............
" Kok lama banget sih, Xel?" baru saja Axel memasuki pintu dia sudah di cerca pertanyaan dari Arkana.
"Gue mampir dulu ke ruang rawat kakaknya Priyatno, terus gue ngobrol sama Priyatno sampai gak nyadar kalau udah malem banget."jelas Axel
"Nak Axel udah makan belum?"tanya Agung
"Belum kek."
"Kamu makan dulu gih, makanannya ada di atas meja, setelah makan kamu ganti baju gak usah mandi cukup cuci muka lalu gosok Gigi."
"Iya kek."
"Oh iya malam ini kamu tidur bareng Arkana,(menengok ke arah Arkana) Arkana masuk kamar, tidur! udah malem nanti Axel nyusul."
Arkana hanya memandang kakeknya cemberut sebelum berjalan menuju kamarnya
...........
Tidak terasa beberapa hari berlalu dengan cepat, kini mereka berempat berada di perpustakaan menemani Jaenandra yang tengah belajar.
"Gimana kasus adik Lo Xel, keputusannya udah keluar belum?"tanya Priyatno dengan suara pelan
"Udah, dari pihak kepolisian adik gue berserta anak sekolah kita yang ketahuan positif memakai narkoba dinyatakan sebagai korban, jadi hukuman mereka hanya direhabilitasi secara medis dan sosial, Dan dari pihak sekolah sendiri mereka tidak akan mengeluarkan anak-anak itu, tapi mereka akan kena skorsing termasuk adik gue yang udah diturunkan posisinya dari ketua OSIS dan kemungkinan bakal tinggal kelas."jelas Axel panjang x lebar tentunya dengan suara pelan karena mereka di perpustakaan.
"Wah, kasihan juga ya padahal adik Lo termasuk murid yang paling pintar di angkatannya."ujar Priyatno menanggapi
"Kenapa kasihan itu kan salah mereka sendiri."ujar Arkana sarkas
"Gue setuju sama ucapan Arkana."ujar Jaenandra sambil menghentikan kegiatannya
"Gue malah heran sama Lo Xel, Romi kan anak selingkuhan bokap Lo, kenapa sih Lo peduli banget sama dia?"imbuh Jaenandra
"Iya, padahal anaknya sendiri selalu berusaha ngejauh dari elo."tambah Arkana
"Iya ya gue juga bingung, tapi kalau bukan gue siapa lagi yang bakal baik sama dia."jawab Axel tersenyum hambar
"Mending kita belajar lagi, Jen mana yang masih Lo belum ngerti."ujar Priyatno mengalihkan pembicaraan.
"Yang ini, No."ujar Jaenandra senang sambil menunjuk ke bukunya
jarang-jarang nih Priyatno mau ngajar••••••••••••
Publish 14 Juni 2023
Revisi 20 Februari 2024
Re-publish 24 Februari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
jadi antagonis?? (END)
RandomCerita ini pertama kali ditulis 30 Oktober Pertama kali dipublikasikan 6 Mei End 20 Oktober 2023 Revisi dimulai 31 Desember - 10 Maret 2024