**********Plang bertuliskan*Kamar Milik Arkana* terpasang apik didepan pintu bercat coklat itu mari kita masuk kedalam nya
Terlihat pemuda yang tengah berbaring di atas kasur dengan kaki di atas bantal dan kepala dibawah sembari memegang handphone dengan telinga tersumpal earphone
" Malam Ar."sapa dari balik earphone
"Malam no ngapain Lo vicall gue malam-malam."
"Bentar ni Ar, sih Jen sama Axel lama bener nyambungnya sih!"
Tuuth... tuuth...tuuth
" Halo guys."
"Astagfirullah."seru kaget kedua nya kompak
" Lagi apa Lo Jen cosplay jadi setan?"tanya Priyatno
"Muka pake apaan Jen putih-putih gitu, jangan aneh-aneh deh, udah malem ini."tambah Arkana
"Norak loh pada, ini tuh masker! biar muka gue putih mulus dan glowing, gak buluk kaya Lo pada!"
" Enak aja Lo yang buluk!"seru Arkana tidak terima
"Sialan Lo Jen!"umpat Priyatno
"Hahaha btw ada apa telpon malam-malam begini?"tanya Jaenandra
"Tau tuh si Yatno."balas Arkana
"Tunggu Axel dulu belum diangkat nih."
Beberapa saat kemudian
"Hmm astagfirullah muka Lo pake apaan Jen" kaget Axel
Jaenandra memutar matanya
"Ini tuh masker Xel masker biar wajah Lo gak jerawatan, mulus, bening dan glowing"
Mengabaikan penjelasan Jaenandra Axel memilih bertanya pada Priyatno
"Btw ada apa nih, tumben vicall?"
"Tau tuh Yatno."
"Nih guys mumpung kita masih semester pertama kelas 12 ,gue pengen ikut lomba seni budaya Indonesia di alun-alun kota."jelas Priyatno
"Lah hubungannya sama kita, apa coba!"seru Arkana
"Makanya didengerin dulu orang ngomong!"
"Yeyeye, to the points cepat guys! gue mau lanjut perawatan."Sela Jaenandra
"Jadi syaratnya itu harus kelompok min 5 orang max 20 orang, dengan konsep pengenalan kebudayaan Indonesia apa aja bebas, lah kebetulan gue kekurangan personil kalian mau bantuin gue kan."
"Lah, kita cuma ada empat no.!"seru Axel
"Gampang personil kelima serahin sama gue, gue cuma perlu kepastian Lo pada."
"Gue sih yes."ujar Jaenandra"Kalo ada bayaran nya gue ikut."
"Tenang aja Ar, menang kalah gue bayar.""Ar gak boleh gitu, bantuin temen harus ikhlas."nasehat Axel
"Gue cuma bercanda kok Xel, jangan dianggap serius lagi pula, bayaran gue paling makan mie ayam di warungnya haji Udin benar gak no."
"Iya, btw jadi gimana jawaban Lo Xel?"
Ketiganya tinggal menunggu jawaban Axel
"Lomba nya buat kapan?"
"Kira-kira 3 bulan lagi sih Xel."
"Okelah."
"Siip makasih ya guys kalau gitu gue tutup ya bye."
"Bye."
Itulah akhir percakapan keempatnya
Arkana yang tadinya rebahan pun beranjak bangun meletakkan handphone diatas nakas dan menyimpan earphone nya. Selanjutnya Dia duduk di depan meja belajar sembari memilah isi novel yang diingatnya.
Menurut novel yang diceritakan dari sudut pandang protagonis pria Keandra, kenapa Arkana di sebut antagonis oleh para pembaca adalah karena kelakuan ya yang suka memalak uang saku milik Keandra.
Padahal dia tau Keandra orang kelas menengah dan cuma tinggal sama ibunya, dia juga suka memerintah Keandra untuk hal-hal remeh.
Dan terkadang juga membully Keandra tapi gak terlalu parah.
Lalu kenapa ayah Arkana bisa sampai di penjara? Menurut novel Arkana melakukan kenakalan remaja yaitu mengisap sabu, saat polisi mengeledah rumah dan menemukan bungkusan yang diduga sabu, didalam novel gak dijelaskan siapa yang melaporkan soal sabu sampai terjadinya penggeledahan.
Didalam novel ayah Arkana langsung pasang badan dan mengaku bahwa itu miliknya, karena tidak ingin putranya masuk penjara.
Arkana sendiri di bawa ibunya pulang ke desa sejak saat itu kisah Arkana selesai, karena novel kembali berfokus pada kisah cinta antara Keandra dan Arum, berbeda dengan akhir novel lainnya, novel ini berakhir dengan perpisahan Keandra dan Arum selepas kuliah.
Mereka berdua memang saling cemburu dan menyukai tapi tidak memiliki keberanian untuk saling memiliki.
Lalu waktu di bawah ke 8 th kemudian di mana mereka telah berkerja dan tidak sengaja bertemu di acara reuni kampus, Keandra yang telah cukup mapan bertanya pada Arum apa dia masih sendiri, Arum menjawab pertanyaan Keandra "iya" lalu Keandra bilang pada Arum besok malam dia akan datang ke rumah Arum dengan orang tuanya dan cerita novel pun berakhir.
Sebenarnya novel ini masih memiliki lanjutkan sayangnya penulis novel ini dikabarkan meninggal karena sakit menurut berita yang dibaca kan ibunya dulu.
Kana sendiri merupakan penggemar novel ini bersama sang ibu di dunianya dulu, dia bahkan sempat ingin meminta izin pada penulisnya untuk menjadikan novel ini sebagai webtoon terbaru miliknya.
Sayangnya sebelum sempat, dia keburu di serang penyakit syaraf yang membuat ruang geraknya terbatas dan cita-citanya pupus.
"Enaknya gue ngapain ya, ngancurin alur novel, gak kurang kerjaan banget gue, main masuk dalam novel aja ribet."
"Udah gitu nasibnya si Arkana kan gak jelas banget, kalau gue ikut masuk plot bisa-bisa jadi tambah ribet."
💡(Tringg)
"Mending Nonton aja kali ya! lumayan liat drama live, soal sabu karena di badan ini jiwa gue, bukan jiwa Arkana yang pasti gue gak pernah makan sabu jadi aman."
"Meding turu mikirnya besok lagi. "
*********
Publish 11 Mei 2023Revisi 6 Januari 2024
Re-publish 8 Januari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
jadi antagonis?? (END)
RandomCerita ini pertama kali ditulis 30 Oktober Pertama kali dipublikasikan 6 Mei End 20 Oktober 2023 Revisi dimulai 31 Desember - 10 Maret 2024