25

1.1K 100 0
                                    

                          ....................
Hari ini adalah hari libur sekolah sebelum mereka terutama siswa kelas 12 memasuki masa sibuk, kebetulan juga Hari ini hari terakhir Axel menginap di rumah Arkana.

"Kenapa gak tinggal lebih lama lagi disini nemenin gue."ujar Arkana dengan wajah cemberut melihat Axel yang tengah menata barang pribadi ke dalam koper.

"Gue maunya juga gitu, tapi ayah gue udah jemput."ujar Axel

"Ya udah mau gue bantuin gak"ujar Arkana

Axel memandang Arkana

"Gak usah gue bisa sendiri"balas Axel

'yang ada kalo Lo bantuin bukannya beres malah berantakan.'imbuh Axel didalam hati

                             ...............

"Makasih ya om, Tante, Pratama, udah mau nampung Axel disini."ujar Rendi

"Gak apa-apa kok Ren, anak kamu baik banget kok selama disini sering bantuin Tante beres-beres."balas Sutriasari.

Rendi tersenyum

"Ya udah kalau begitu kita pamit pulang."ujar Rendi menyalami Agung dan Sutriasari lalu berjabat tangan dengan Pratama sebelum disalami oleh Arkana setelahnya ia masuk ke dalam mobilnya menunggu Axel berpamitan.

"Axel pamit dulu ya kek,nek,om."ujarnya sambil menyalami ketiganya secara bergantian

"Ar, gue pamit ya."ujar Axel pada Arkana

"Sering-sering main ke sini ya Xel, gue tunggu."balas Arkana

Axel mengangguk lalu membawa kopernya untuk dimasukkan ke dalam bagasi mobil sebelum dia memasuki mobil tidak lama mobilnya berjalan menjauh.

                            ...............
Beberapa hari kemudian berlalu dengan cepat

Rumah Arkana

   Melihat ayahnya yang tengah bersantai di ruang tengah menonton tv sambil makan buah, Arkana langsung saja menghampiri ayahnya

"Pah, daftarin Kana ke tempat les dong."

" Tumben banget kamu mau nge les."

"Jaenandra udah mulai ikut les buat ikut pendaftaran ujian mandiri seleksi masuk kampus."

"Jaenandra Doang ya les, 2 teman kamu yang lain?"

"Axel dapat jalur undangan terus Priyatno dapat jalur rekomendasi cuma Kana doang yang belum yiapin apa-apa."keluh Arkana pusing juga harus mikirin masalah kuliah lagi

Pratama tertawa kecil

"Emang Kana mau kuliah jurusan apa?"

"Belum ke pikiran sih yang penting les dulu aja buat dapat surat rekomendasi."

"Lebih baik kamu ikut jalur umum aja setelah lulus SMA."

"Papah kok gitu, gak percaya sama kemampuan Kana belajar."

"Enggak papah percaya kok, tapi masa kuliah tidak semudah yang kamu pikirkan, pertama-tama kamu harus tahu jurusan apa yang ingin kamu pelajari, jangan sampai salah jurusan yang membuatmu berhenti di tengah jalan."

"Apa yang dikatakan papah benar juga sih, ya udah kalo gitu bantuin Kana nentuin jurusan kuliah Kana."

"Kana yang mau kuliah siapa?"

"Kana lah masa papah."

"Jadi yang seharusnya mikir tentang jurusan siapa?"

"Kana lah."

Loading...

"EH.... papah mah gitu."ujar Arkana ngambek

"Udah mikirnya nanti aja kalau misal kamu gak lolos seleksi kita pakai jalur dalem aja."

"Jalur dalem maksudnya apa Pah?"tanya Arkana heran

"Jalur orang dalem Ar, istilah lainnya lewat pintu belakang."jawab Pratama yang sukses membuat marah Sutriasari di belakangnya.

Plakk

"Ma...mama kok mukul Tama."ujar Pratama memegang kepalanya yang baru saja digeplak oleh ibunya

"Kana gak usah dengerin ayah kamu, mending kamu minta om Wisnu (ayahnya Jaenandra) buat daftarin kamu di tempat les Jaenandra."perintah Sutriasari

"Oke nek kalau gitu Kana pamit ke rumah jaenandra dulu ya."ujar Arkana sembari salim pada nenek dan ayahnya

"Iya hati-hati."

"Pratama lain kali kalau ngajar anak itu jangan apa-apa di gampangin, jawab! jangan bisanya ngaguk-ngaguk aja kamu." Tegur Sutriasari

"Iya ma, maaf"jawab Pratama sembari menundukkan kepalanya merasa bersalah

TBC

Publish 24 Juni 2023

Revisi 20 Februari 2024

Re-publish 25 Februari 2024

Bonus

Axel kecil (latar sebelum kedatangan Romi)

  "Kenapa?"tanya Rendi pada sang istri didepannya

  Istrinya berbalik menatap ke arah Rendi

"Ini diapain yah?"tanya sang istri sembari menggendong putranya dan menunjukkan rambut Axel

"Gimana bisa permen karet nempel di rambut!!"seru Rendi kaget

"Tadi aku makan permen karet terus gemess banget sama Xel Xel, jadi aku ciumin gak taunya malah nyangkut."balasnya masih bisa tersenyum lalu kembali menciumi wajah Axel

"Kita harus potong rambutnya!"seru Rendi

  Axel bocah 2 Tahun ini belum tahu bahaya apa yang menantinya

  Dengan penuh perjuangan dan juga sedikit kesenangan Rendi dan istrinya memotong rambut Axel

  Dan karena mereka hanya memotong bersih rambut yang terkena permen karet

   Membuat sejarah kelam Axel kecil

Yang rambutnya botak di bagian  tengah

  Buat kenangan-kenangan sang istri meminta foto bersama

  Itu juga menjadi salah satu kenangan paling memalukan bagi Axel tapi juga kenangan paling manis yang dialami Axel

Fotonya kalian bayangkan saja author kasih referensi

(Ibunya Axel megang kamera dibelakangnya ada Rendi yang sengaja ngendong Axel sambil menunjukkan bagian rambut yang terpotong dan mereka bertiga tersenyum tulus dan hangat.)

jadi antagonis?? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang