Dukuh
Priyatno mengumpulkan seluruh teman-temannya hari ini, dia juga membawa satu kantong plastik berwarna hitam dan meletakkannya di tengah
"Ngapain Lo ngumpulin kita semua?" tanya Widhati
"Gue dapet perintah dari kakek gue buat bagiin ini, buat kalian."ujar Priyatno membuka kantong kresek dan memperlihatkan isinya
"Ini kelengkeng?"tanya Gadis
"Katro Lo, ini namanya dukuh!"seru Arkana
"Wih dapat darimana kakek lo, perasaan daerahnya kakek Lo, bukan tempat pohon dukuh tumbuh?"tanya Jaenandra heran
"Beberapa hari yang lalu kakek dikasih sama saudaranya dan kebanyakan makanya mau gue bagi-bagi."jawab Priyatno
"Ya udah ayo kita icip-icip!"seru Axel mengambil 1 dukuh mengupas dan memakannya diikuti yang lainya
"Gimana Ris, Ken, Dis?"tanya Priyatno
"Manis."jawab Risa
"Kecut."jawab Keandra sambil mengerutkan wajahnya
"Banyak bijinya."pendapat Gadis
"Namanya juga dukuh ya untung-untungan ada yang manis ada yang enggak tapi enakkan!?"seru dan tanya Priyatno
Seluruhnya mengangguk mengiyakan
Pratama, Kakek, dan Nenek juga sudah mendapatkan bagian mereka masing-masing
Gara-gara kecoak
Sebelum berpisah karena diterima di universitas yang berbeda mereka berempat memutuskan untuk tinggal 1 atap di apartemen milik Axel
Dan kebetulan berbarengan dengan awal Ramadhan
Pagi jam 3;30
"Axel!!!"seru Jaenandra panik langsung lompat ke atas meja
Dari arah pintu dapur Axel muncul dengan rambut yang berantakan
"Apa sih?"tanya Axel
"Itu...itu.... cepat usir!!!"ujar Jaenandra menunjuk-nunjuk ke arah lantai dapur
Axel mengikuti jari telunjuk Axel ke bawah
"Oooohh kecoa, tinggal pukul doang aja takut."ucap Axel lalu mengambil sapu hendak memukul kecoa
Seakan mengerti apa yang akan dihadapinya kecoa itu berancang-ancang untuk terbang
•••••••••
"Kyaaaa arrrggghhh iiihgeliii hush hush."
"Katanya tinggal pukul doang."ucap Jaenandra datar menatap orang disampingnya
"Kan beda cerita Jen! tadi kecoa diam pas gue dekati, dia malah terbang TERBANG!!!"ujar Axel penuh penekanan di akhir sambil bergidik
Seakan berniat menggoda mereka lebih lama lagi, kecoa itu kembali berancang-ancang untuk terbang ke arah mereka
Membuat mereka berdua kembali menjerit ketakutan
"Aku datang menyelamatkan kalian!"seru Arkana dengan membawa 2 semprotan anti serangga di kedua tangannya
"Ciu..ciu....ciu...."sembari membuat efek suara yang menurut Arkana keren, dia menyemprotkan cairan dengan heboh
Beberapa saat kemudian
Mereka bertiga mengelilingi mayat kecoa yang tewas dengan tragis
Dengan rasa bangga di wajah Arkana dan rasa lega di wajah Axel dan Jaenandra
KAMU SEDANG MEMBACA
jadi antagonis?? (END)
RandomCerita ini pertama kali ditulis 30 Oktober Pertama kali dipublikasikan 6 Mei End 20 Oktober 2023 Revisi dimulai 31 Desember - 10 Maret 2024