10

2.9K 250 0
                                    

Setelah puas bermain Dengan Jaenandra

Arkana ingat akan ucapan Keandra tadi pagi melihat waktu

'Hmm oke masih sempat lah.'pikirnya lalu pergi ke taman belakang sekolah

Taman Belakang Sekolah

Dengan langkah ragu-ragu Arkana menghampiri Keandra tanpa ditemani siapapun.

Menengok

"Duduk!"seru Keandra menggeser tubuhnya sampai ke ujung kursi panjang yang ada di taman itu.

Dengan sedikit merenggut Arkana juga duduk di sisi lain terjauh dari Keandra.

"Mau ngomong apa Lo sama gue?"

"Nih. (menyodorkan uang merah 10 lembar)"

Arkana menatap Keandra aneh

"Uang ganti rugi minggu kemaren."Ucap Keandra dengan menatap apa saja asal bukan wajah Arkana.

"Oooh kayanya ga bisa sih, karena Widhati udah bikin perjanjian sama gue buat bayar utangnya, lagi pula yang hutangkan Widhati Kok Lo yang bayar?"

Dengan muka memerah Keandra menjawab lirih

"Tapi itukan buat bantuin ibu gue,
Gue gak mau utang Budi!"

"Hah?"heran Arkana dengan sikap Keandra

"Ya udah bayar aja ke Widhati."

"Gak berani."cicit Keandra

"Apa, Lo bilang apa?"goda Arkana saat melihat wajah Keandra yang semakin memerah

"Gue gak berani!!"teriak Keandra dengan muka memerah

"Jangan ketawa!!!"teriak Keandra lagi

"Uhuk haha iya abis muka Lo lucu banget."

"Udah lah terima duitnya."ucap Keandra maksa

"Gue gak butuh duit, tapi Lo bisa ngelunasin utang Lo dengan cara lain."

"Cara lain apa?"

"Ikut gue ketemu Priyatno."ucap Arkana beranjak dari sana menuju ke ruang teater sekolah yang dipinjam oleh Priyatno buat pertemuan,
diikuti Keandra yang masih bingung.

Ruang teater sekolah

"No Lo masih kekurangan orang gak,
2 teman gue mau ikut."ucap Widhati sembari membawa 2 temanya

"Boleh" jawab Priyatno singkat

Mereka sekarang tengah duduk melingkar menunggu anggota terakhir

"Gue bawa anggota baru nih."ucap Arkana sembari menunjukkan Keandra di belakang nya

Priyatno menatap Arkana heran

"Dia yang mau kok bukan gue yang maksa."ucap Arkana risih ditatap ke enam orang disitu

"Ya kan, Lo yang mau?"tanya Arkana sembari tersenyum manis menatap Keandra

"Katanya mau lunasi utang Lo."bisik Arkana di belakang

"Iya gue yang mau."jawab Keandra terpaksa

"Ya udah duduk sini."ucap Priyatno keduanya segera bergabung ikut duduk melingkar

"Oke Pertama-tama kita akan menentukan peran kita secara acak dengan ini."ucap Priyatno mengeluarkan kertas dan sedotan

"Bantuin gue potongin sedotan jadi 8 bagian."sembari menyerahkan sedotan dan gunting pada Jaenandra yang ada di dekatnya.

Lalu dia menulis diatas kertas setelahnya dia menggulung kertasnya dan dimasukkan kedalam sedotan sebelum ditaroh ke sebuah kotak kecil untuk diacak.

"Oke siapa dulu ini."

Widhati segera mengambil lalu di ikuti yang lain nya

"Di mulai dari Widhati buka dan sebutin peran Lo."

Dengan wajah cemberut Widhati mengeluarkan isian kertas.

"Pembaca narasi."(Widhati)

"Malin."(Axel)

"Pembantu."(teman widhati yang bernama Gadis)

"Istri Malin."(teman Widhati yang bernama Risa) sembari mengedipkan mata pada Axel merasa beruntung dengan perannya

"Ibu Malin."(Jaenandra)

"Teman Malin."(Keandra)

"Nelayan."(Arkana)

"Mertua Malin."(Priyatno)

"Oke guys ini cerita tanpa dialog, gue cuma buat deskripsi nanti kalian yang inovatif buat dialognya, mudahlah lagi pula gue cuma berharap bisa tampil di panggung gue gak berharap menang."

"Waah Ini benar-benar naskah tanpa dialog no?"tanya Jaenandra sembari membaca naskah bergiliran dengan yang lainnya

" Ini kan cerita Malin Kundang udah terkenal kalian pasti tahulah, asal pesannya nyampe aja! lagi pula yang bawain lenong bukan kita saja, bukan tidak mungkin ada yang mengambil tema serupa, jadi kalau di buat dialog malah rusak karena bisa jadi sama."

Mereka mengangguk angguk saja menyetujui ucapan Priyatno

"Ayo latihan"

********


Publish 19 Mei 2023

Revisi 21 Januari 2024

Re-publish 21 Januari 2024

Bonus

Alih-alih latihan mereka justru bermain dengan kertas yang tersisa

Widhati dan teman-temannya membuat kertas itu menjadi masker dan topi suster lalu mereka bermain peran dengan Jaenandra yang mengajukan diri menjadi pasien.

  Axel dan Arkana melipat kertas itu menjadi pesawat lalu saling berkompetisi siapa yang paling lama terbangnya

   Priyanto hanya bisa pasrah melihat kelakuan teman-temannya lalu dia menatap ke arah Keandra yang menyendiri dari yang lain dan menghampirinya

"Nih!!"seru Priyanto menyodorkan kertas dan gunting ke arah Keandra

Keandra menatap Priyanto bingung

"Buat main Lo!"serunya langsung meletakkan kertas dan gunting itu ke tangan Keandra lalu beranjak pergi ke arah teman-temannya

jadi antagonis?? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang