Pagi hari di minggu yang cerah Arkana melakukan aktivitas minggunya dengan bersepeda, ini adalah aktivitas yang dulu selalu ingin dicobanya tapi tidak pernah kesampaian entah karena sibuk atau sakit
Mumpung dia masih diberi kesempatan untuk balik ke masa remaja kenapa tidak melakukan hal-hal yang tidak pernah dia lakukan di kehidupan yang lalu.
Tapi
Entah karena sial atau apa dia tidak sengaja bertemu para tokoh utama dalam novel yang dimasukinya.
Memang yah! kalau numpang masuk dalam buku orang, ya begini gak bisa lepas dari para tokoh utama.
Terlihat Widhati yang tengah mengamati Keandra yang tengah membantu ibunya berjualan sayur dipasar melihat hal itu Arkana yang tadinya berniat pergi, malah tidak jadi.
Dia malah memilih untuk duduk dibangku warung sembari jajan mengamati ketiga nya dari kejauhan.
Yah karena sudah terlanjur kenapa gak di tonton saja sekalian hiburan.
Keandra yang melihat siluet perempuan dengan pakaian bermerek yang tidak sesuai dengan keadaan di pasar tentu saja penasaran apalagi dia merasa diperhatiin dari tadi.
Dengan berbagai pertimbangan dia memutuskan untuk mendekati perempuan itu.
" Bu, Endra pergi dulu sebentar. kayaknya Endra liat teman Endra Bu."pamit Keandra pada sang ibu
" Iya, kalau benar teman kamu ajak ke sini ya Endra, ibu pengin kenalan."jawab sang ibu
" Endra usahain Bu."
Di tempat Widhati
" Lah lah ko dia jalan ke gue aduh gimana-gimana ini."monolog Widhati sendiri merasa cemas dan gugup sembari menggigiti kukunya.
"Ngapain Lo disini."tegur Keandra yang sudah sampai di belakang Widhati
"Gu...gu...gue cuma mau jajan ini kan pasar tempat umum, emang gue gak boleh jajan di pasar gitu."
" Ya enggak gitu sih...."Keandra segera berlari menghampiri ibunya saat melihat ada preman pasar berkedok penjaga keamanan sedang berbincang dengan ibunya, Widhati yang melihat itu segera mengikuti Keandra.
Di tempat ibunya Keandra
" Gak bisa begini lah Bu, udah dua Minggu lho, ibu gak bayar uang keamanan."
" Iya nanti pasti saya bayar pak, tunggu dagangan Saya laku dulu."
" ITU ITU MULU YANG JADI ALASAN!!"
" Pak tolong, jangan bentak ibu say.a " sela Keandra yang telah sampai di samping ibunya lalu membawa tubuh ibunya ke belakang tubuhnya.
"Gak bisa gitu dong dek, ini udah dua Minggu ibu Adek gak bayar uang keamanan lho."
" Pasti kami bayar tunggu dagangan kami laku dulu."
" Kalau seperti itu kapan kalian mau bayar."
"Emang berapa sih uang keamanan nya."sela Widhati dengan mata menatap nyalang pada preman tadi
"Karena ibu ini udah nungkak 2 Minggu, jadi kurang lebih 300 ribu, emang Adek cantik punya duit."
'ngeremehin nih orang.'batin Widhati sembari mengeluarkan dompet.
" Nih liat (menunjukan black card ) disini uang nya ada banyak."ucap Widhati lantang
"Saya gak butuh kartu dek, saya butuhnya duit." jawab preman itu
Mendengar jawaban preman itu tentu saja membuat Widhati melongo dia segera melihat dompetnya lagi.
'preman katro gak ngerti kartu dia ... Waduh gawat gue gak bawa uang tunai.'batin Widhati sembari memutar kepalanya tanpa sengaja dia bertemu pandang dengan Arkana
"Tunggu saya disini!! saya pastiin bapak bakal dapatin uang keamanan hari ini juga!"seru Widhati sembari bergegas menuju tempat Arkana
"Mana dompet Lo!"perintah Widhati tanpa permisi langsung mengeledah saku Arkana
"Hah Lo mau apa? heh....eh balikin dompet gue!"teriak Arkana sembari mengejar WidhatiDengan wajah sombong luar biasa Widhati mengeluarkan uang merah sepuluh lembar dari dompet Arkana dan memberikan nya pada preman itu
"Nih uang nya sekalian buat minggu-minggu berikutnya."
"Nah gini kan enak."ucap preman itu lalu beranjak pergi
Arkana yang telah sampai di samping Widhati segera merebut dompetnya dan melihat isinya yang hanya tinggal berupa kartu.
Arkana memelototi Widhati kesal
"Nanti gue ganti."bisik Widhati
"Makasih ya ndo."ucap ibunya Keandra
"Hehe gak papa kok, Bu." jawab Widhati sembari mengerakkan kedua tangannya
" Ibu gak punya apa apa, ini adanya sayur buat kalian sebagai ucapan terima kasih diterima ya."ucap ibunya Keandra sembari menyodorkan sayuran pada kedua nya.
Keduanya saling lirik sebelum akhirnya Arkana merespon
"Makasih ya, Bu." jawab Arkana tersenyum sembari mengambil dagangan yang diberikan ibunya Keandra.
"Ya udah kalau gitu Saya pamit dulu ya."ucap Arkana menaruh kantong plastik berisi sayuran di stang sepeda nya sebelum beranjak pergi.
"Iya ndo."
Melihat Arkana yang beranjak menjauhWidhati melihat Keandra lalu Arkana beberapa kali sampai akhirnya dia memilih berpamitan pada ibunya Keandra lalu beranjak pergi menyusul Arkana.
"Woy Arkana tungguin gue!"
Arkana menghela nafas dan berhenti
"Cepetan!"
"Sabar Napa!"Melihat keduanya telah pergi ibu keandra menatap putranya
"Ibu bersyukur kamu punya teman yang baik."ucapnya
Keandra hanya menunduk tidak membenarkan maupun membantah ucapan ibunya
'terpaksa gue harus buka tabungan kuliah gue, gue gak mau punya utang Budi sama mereka.'monolog batin keandra
********
Publish 16 Mei 2023
Revisi 15 Januari 2024
Re-publish 15 Januari 2024
Bonus
Arkana menghela nafas lalu berbalik
"Kok Lo jadi ngikutin gue sih!"seru Arkana sebal kepada Widhati dibelakangnya
"Gue bosan Ar."
"Ya udah sana balik ngintilin Keandra jangan ngintilin gue."usir Arkana
"Iih udah ketauan ya, malu dong gue balik ke sana lagi!"seru Widhati memasang wajah sebal
"Masih punya urat malu juga lo."
Widhati menatap Arkana marah dia melepaskan salah satu sepatu yang dipakainya
"Sini Lo Ar!!"
"Gak mau wlee."ujar Arkana
Segera menaiki sepedanya lalu kabur dari lemparan sepatu milik Widhati
"Arrrkaaanaaa!!!"teriak Widhati kesal sembari menghentikan kakinya
KAMU SEDANG MEMBACA
jadi antagonis?? (END)
RandomCerita ini pertama kali ditulis 30 Oktober Pertama kali dipublikasikan 6 Mei End 20 Oktober 2023 Revisi dimulai 31 Desember - 10 Maret 2024