*********
Malam Minggu yang di tunggu pun tiba, yang punya pasangan pada malam mingguan yang gak punya pasangan pada rebahan, atau seperti Arkana yang disamperin bestinya buat nonton bioskop.
Tapi berakhir ketiganya mendapat wejangan tidak berkesudahan dari sang ayah.
"Pratama udah! kapan mereka mau berangkat, kalau kamu dari tadi ceramahin mereka melulu."tegur Agung
Lama-lama si kakek juga jengkel dengan kelakuan sang anak pasalnya anak-anak itu sudah ada di rumah menunggu Arkana bersiap-siap sepanjang sore.
Tapi saat akan beranjak pergi mereka malah tertahan lagi oleh Pratama.
"Tapi pa?"
" Udah gak ada tapi-tapian (menengok ke arah anak-anak) sana kalian berangkat! pulangnya jangan kemalaman biar papah kamu kakek yang urus."" Iya makasih kek."ucap Arkana sumringah sembari menyalami sang kakek dan ayahnya diikuti teman-temannya langsung bergegas ke luar menuju mobil.
"Ar--."
"Udah kamu bantuin bapa aja disini."tegas Agung menarik tangan Pratama menuju ruang kerja di rumahnyaDi dalam perjalanan
"Gila Ar, bokap Lo kalau kasih wejangan kuat juga hampir 1 jam tapi mulutnya kaga kering."komentar Priyatno sembari melihat jam tangannya
"Akhirnya kalian ngerasain apa yang gue rasain."ucap Jaenandra
Senang melihat penderitaan temannya
Dia memang yang di jemput paling terakhir tadi walau lama tapi dia merasa beruntung karena tidak ikut kena wejangan ayahnya Arkana.
"Sialan Lo, Jen!"umpat Axel
"Hai guys, itu mereka ngapain rame-rame?"tanya Arkana sembari menunjuk ke sebuah arah
"Mana, oooh itu mah balapan liar Ar."jawab Jaenandra yang ikut melihat dari jendela mobil
"Mana? gue mau liat oooh yang pake moge warna biru kok kaya kenal."
"Kenal lah No, orang itu ketua OSIS." balas Axel sembari menghentikan mobilnya ikut nonton bersama ketiga nya
"Gila ketua OSIS jaman sekarang ikut balapan motor."
" Udah gak usah heran ketua OSIS sekolah kita dulu, sewaktu SMP dia itu preman,tukang bully, pemimpin geng dll cuma otak nya aja pintar nya kebangetan."
Mendengar penjelasan dari Axel membuat ketiganya menatap Axel heran
" Kita aja gak tau, Xel ko Lo bisa tau?" tanya Arkana
" Yah karena ketua OSIS itu adik tiri gue, sekaligus anak selingkuhan bokap gue."
" What the f*ck!"kaget PriyatnoPlakk (suara bibir di tampol)
" Mulutnya."tegur Arkana
"Sorry kita ..."
"Udah gak apa-apa, bukan rahasia juga." potong Axel
Ini yang bikin Axel betah temenan sama mereka, karena mereka gak kepo dan tipikal teman yang kalau memang gak diperbolehkan untuk ikut campur gak akan memaksa.
Sekalipun mereka tau masalahnya.
Yah karena terkadang mereka itu cuma butuh support tapi bukan bantuan.
Mereka berempat kembali melihat ke arah jalan
"Menurut Lo siapa yang menang yang pake moge biru atau merah?"(Arkana)
" Menurut gue yang warna biru."(Priyatno)
"Itu yang warna merah curang!! masa dia pake nendang badan motor yang warna biru sih."(Jaenandra)
" Iya untung gak jatuh, menang sih menang tapi licik."(Priyatno)
" Lo gak mau nyamperin, biar bagaimanapun dia itu Adek Lo kan?"tanya Arkana
" Gue sih mau, tapi dianya gak bakalan suka sama gue, toh dia juga gak papa mending kita gas ke bioskop sebelum kemalaman."balas Axel
"Ayoh gas!!!"( ucap ketiganya)
Di tempat balapan
"Ada apa Rom?"tanya seorang pemuda disamping pemuda bernama Romi Wardhana pemilik motor gede berwarna biru
"Gak pa pa, gue tadi kaya liat mobil baru kakak tiri gue."
" Mana? salah liat kali! abang Lo kan bukan orang yang suka keluar malam."
"Iya, mungkin gue salah liat."
Bioskop
"Hebat banget Lo dra!! Emang Lo gak cape apa kerja terus? gue aja cape ngeliat nya."ucap Jaenandra sembari ngemil popcorn melihat Keandra yang tengah berkerja part time di bioskop itu sebagai cleaning servis.
Jika ada yang tanya dimana 3 kawan Jaenandra lainya si Arkana dan Priyatno lagi main game di zona game sementara Axel ada di cafe di dalam situ.
Mereka berempat ternyata telat film yang rencananya bakal mereka tonton udah di putar, daripada mubazir langsung pulang jadi mereka bermain dulu. Dan disinilah Jaenandra yang gak sengaja liat Keandra yang lagi menjalani tugasnya.
"Kamu mau ngapain Jen, dari tadi disini aja, gak bareng sama temen-temen Lo."ucap Keandra lama-lama risih juga di liatin berasa kayak monyet dia tuh
"Gak, bosen gue."Jaenandra langsung berdiri tegak, Keandra yang melihat reaksi Jaenandra mengikuti padangan nya ke arah pintu masuk bioskop
"Cantik ya!"puji Jaenandra sembari melihat Widhati yang tengah berjalan ke arah mereka
" Lo kerja di sini Ken?"tanya Widhati sembari menatap kearah Keandra dengan tatapan meremehkan, diikuti 2 temannya
"Gue gak ditanya, thi?"tanya Jaenandra
"Sok kenal lu!"jawab Widhati
"Kita kan emang kenal, Sok kenal dari mana coba."balas Jaenandra
"Ngapain Lo disini!"
"Nonton lah, namanya juga bioskop."
"Tuh kan malas gue ngomong sama Lo, Jen."
"Lah kok gitu thi, Lo mau nonton juga kan bareng gue aja!"
"Lah kita gimana? Jangan Gadi-gadi Lo Jen."balas 2 teman Widhati
"Kalian bisa ikut sama teman gue."ucap Jaenandra sembari menunjuk pada teman-teman nya
"Ayo thi, gue yang beliin tiket nya Lo mau nonton apa? tinggal bilang Ama gue!"seru Jaenandra sembari menarik tangan Widhati
"Gue belum bilang mau, Jen."jawaban Widhati makin melirih saat di tarik Jaenandra memasuki area bioskop
"Gadi-gadi emang sih Jaenandra itu, sekarang kita ngapain?"
"Ya udah, kita samperin sih Axel aja sambil nungguin Widhati kan dia yang bawa mobilnya."
"Oke ayo."
Kalau ada yang tanya soal Keandra. Tuh orang nya masih setia Ama tugas kebersihannya. Arkana sama Priyatno tuh masih stay sama game dance mereka.
**********
Publish 13 Mei 2023
Revisi 13 Januari 2024
Re-publish 13 Januari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
jadi antagonis?? (END)
RandomCerita ini pertama kali ditulis 30 Oktober Pertama kali dipublikasikan 6 Mei End 20 Oktober 2023 Revisi dimulai 31 Desember - 10 Maret 2024