bab 50

2.4K 130 21
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Hallo assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🤗

Halo gays i am comeback 😂

Bagaimana kabar kalian???


Setelah satu Minggu gak update kau update lagi 🥳

Mumpung ada waktu senggang jadi aku nulis cerita nya 😆

Oke lah gays kita lanjut ke cerita nya 😆

Happy reading 🥰

Semoga syukaaaaaaaaa 🥰🥳

...




















"Tidak sah"ucap nadira masuk ke dalam ruangan tempat dimana pelaksanaan akad nikah Naufal dan Dinda di laksanakan.

Semua orang melihat ke arah Nadira yang baru saja masuk ke dalam ruangan Nadira ke sana bersama dengan Gus amar dan Nathan, Naufal langsung berdiri dari duduknya begitupun dengan semua orang yang berada di sana.

Nadira berjalan ke arah Naufal

"Apa apaan kamu Nadira"ucap Naufal geram

"Kenapa hah AA mau bela perempuan ini iya"ucap Nadira yang sudah tersulut emosi.

"Dira udah gak enak dilihat orang"ucap Nathan mengelus punggung Nadira untuk menenangkan sang kembaran.

"Gara gara wanita ini teteh jadi pergi,dasar wanita jalang,wanita murahan"maki Nadira sembari menunjuk ke arah Dinda.

Plak

Naufal menampar pipi Nadira ini kali pertama dia menampar pipi sang adik,Nadira pun kaget saat menerima tamparan dari sang Kaka sejak kecil dia selalu di manja oleh Kaka nya sekarang malah dengan santai nya Naufal menampar pipi dirinya hanya demi Dinda.

"Jaga bicara kamu Nadira"kecam Naufal.

Sementara Dinda sudah menangis di pelukan Bu nyai Ajeng.

"Apa,benar kan dia itu wanita murahan yang  merayu suami orang untuk menikahi nya"ucap Nathan dia tak terima adiknya di perlakukan begitu oleh kakaknya sendiri.

"Jaga bicara kalian berdua anak saya tidak murahan"ucap Bu nyai Ajeng.

"Kalian pergi lah dari sini jangan mengacaukan pernikahan AA"ucap Naufal menurunkan intonasi suaranya.

"Sampai kapanpun saya tak akan rela jika mempunyai ipar wanita ular seperti dia"ucap Nadira.

"Bicara apa kamu Nadira jangan memfitnah seseorang tanpa bukti"ucap kyai Hikam.

"Hapunten kyai tapi kami ingin meluruskan semuanya"ucap Gus amar bijak.

"Meluruskan apa maksud Gus amar"ucap kyai Hikam.

"Sekarang silahkan tanyakan kepada putri anda sendiri"ucap Gus amar dia ingin Dinda yang mengakui kesalahannya sendiri.

"Dinda apa maksud nya"ucap kyai Hikam.

"Tidak Abi Dinda hiks tidak pernah melakukan kesalahan Dinda tidak salah hiks"ucap Dinda terisak.

"Sudahlah tidak usah men drama lagi Ning"ucap Nadira yang sudah muak dengan Dinda jika saja Dinda sedang tidak mengandung mungkin dia sudah menjambak dan menampar Dinda.

tasbih cintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang